Virus Corona di Indonesia

30 Orang Suspect Corona, Wakil Wali Kota Bekasi Pastikan Belum Ada Satupun Warganya Positif

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memastikan, hingga hari ini tidak ada satupun warganya yang positif terjangkit virus corona

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto (kedua dari kiri) bersama rombongan mengecek pelaksaan penyemprotan disinfektan di Masjid Agung Al-Barkah, Jumat, (13/3/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memastikan, hingga hari ini tidak ada satupun warganya yang positif terjangkit virus corona, Jumat, (13/3/2020).

Hal ini disampaikan ketika memantau langsung kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Agung Al-Barkah, Jalan Veteran, Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan.

"Jadi jangan kemudian ada sesuatu yang luar biasa karena sampai hari ini tidak ada satu orangpun warga Kota bekasi yang kemudian positif terkait dengan virus corona," kata Tri.

Terkait 30 warga yang masuk ke dalam daftar suspect corona di rumah sakit Kota Bekasi, Tri mengatakan, seluruhnya adalah mereka yang teridentifikasi perlu mendapat penangnan sesuai kriteria antisipasi dan kewaspadaan dini.

"Terkait dengan virus corona kalau yang 30 kemarin itu adalah memang dari januari - sampai hari ini dan itupun masih suspeck," ucap Tri.

"Artinya teridentifikasi karena kemudian kita melihat sejarah pola hubungan komunikasi yang dilakukan pesien dan jika ada sesuatu kita lakukan langkah-langkah tapi bukan berarti sudah terjadi (terjangkit virus corona)," tegas dia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat, hingga kini terdapat 30 orang masuk daftar pemantauan dan pengawasan penyakit Covid-19 selama wabah virus corona merebak.

Kabid Pegendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinkes Kota Bekasi, Dezy Syukrawati mengatakan, dari 30 orang itu, sembilan diantaranya masuk kategori pengawasan dan 21 orang lainnya masuk kategori pemantauan.

"Data hingga 10 Maret 2020 kemarin terdapat 30 orang pemantauan dan pengawasan," kata Dezy dalam keterangan resmi yang diterima TribunJakarta.com, Rabu, (11/3/2020).

Dia menjelaskan, dari sembilan orang yang masuk kategori pengawasan, enam diantaranya sudah selesai tahap pengawasannya.

Sementara untuk 21 orang yang masuk kategori pemantauan, terdapat 16 orang yang sudah selesai tahap pemantauannya.

"Dari total data pemantauan dan pengawasan sudah ada dua orang yang keluar hasil laboratoriumnya dan dipastikan negatif, sisanya masih menunggu," jelas dia.

Dia menambahkan, orang-orang yang masuk dalam pemantauan dan pengawasan Covid-19 adalah mereka yang baru pulang dari luar negeri.

Terlebih, usai pulang dari luar negeri orang-orang tersebut mengalami sakit dengan gejala batuk dan demam.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved