Virus Corona di Indonesia

Fakta Terbaru Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel Lebih dari Sehari

Sebuah studi baru menemukan bahwa virus corona dapat bertahan di beberapa permukaan, termasuk plastik, stainless steel hingga tiga hari.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - RSUP Sanglah Denpasar, Bali, menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebuah studi baru menemukan bahwa virus corona dapat bertahan di beberapa permukaan, termasuk plastik, stainless steel hingga tiga hari.

Laporan yang diterbitkan oleh para ilmuwan pemerintah AS pada Rabu (11/3/2020) juga menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di udara selama beberapa jam.

Namun, temuan itu tidak membuktikan siapa pun yang tertular virus dengan cara ini.

"Kami sama sekali tidak mengatakan ada penularan virus secara aerolis," kata Dr Neeltje van Doremalen di National Institute of Allergy and Infectious Diseases, dilansir dari AP News (11/3/2020).

Para peneliti menemukan virus corona tetap bertahan untuk jangka waktu lama di berbagai permukaan dan udara.

Hal itu diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara.

Virus tersebut dapat dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai pasca-aerosolisasi.

Covid-19 juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

Penularan virus

Dalam hasil studi itu dikatakan bahwa virus paling stabil pada plastik dan stainless steel yang terdeteksi pada permukaan keduanya hingga 72 jam.

Masih menurut penelitian, stabilitas virus di udara dan permukaan dapat secara langsung mempengaruhi penularan virus.

Sebab, partikel virus perlu bertahan cukup lama setelah dikeluarkan dari satu orang dan ditransmisikan ke orang lain.

"Ini adalah pekerjaan yang menjawab pertanyaan orang," kata profesor mikrobiologi di Universitas Georgetown Julie Fischer.

Menurutnya, hal yang seharusnya dilakukan yakni dengan mencuci tangan dan menyadari bahwa orang yang terinfeksi mungkin mencemari permukaan.

Ia mengatakan bahwa para ilmuwan masih meneliti cara terbaik untuk membunuh virus corona.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved