Ditutup Sementara, Masih Ada Pengunjung yang Datang ke Kota Tua

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Masyarakat masih ada yang datang ke tempat wisata di Jakarta, salah satunya di Kota Tua.

Kendati sudah diumumkan bahwa sejumlah tempat wisata di Jakarta ditutup selama dua pekan sebagai langkah antisipasi virus corona di Jakarta.

Seperti yang dilakukan Devi (28) yang mengajak rekan-rekannya dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat ke kawasan Kota Tua Jakarta bermaksud untuk berwisata.

Dia mengaku tak tahu bahwa Kota Tua Jakarta termasuk ke dalam tempat wisata di Jakarta yang turut ditutup sementara akibat corona.

"Saya baru tahu pas disini dikasih tahu sama petugas pas mau masuk katanya ini ditutup. Saya kirain cuma Ragunan, Monas sama Ancol aja yang tutup, tapi ternyata Kota Tua juga tutup," ujarnya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (14/3/2020).

Lantaran tempat wisata di Kota Tua Jakarta ditutup sementara, Devi dan rekannya pun kebingungan untuk pindah lokasi berkumpul.

Sebab, setelah dia cek banyak tempat wisata milik Pemprov DKI yang sedang ditutup sementara selama dua pekan.

"Enggak tahu nih bingung, padahal memang udah janjian mau kumpul-kumpul mumpung libur," ucap Putra (26) rekan Devi.

Pantauan TribunJakarta.com Pukul 13.00 WIB, tempat wisata di Kota Tua Jakarta yang biasanya penuh saat akhir pekan, hari ini, sepi bak mati suri.

Di Taman Fatahillah contohnya, lokasi yang menjadi pusat keramaian pengunjung yang berwisata di Kota Tua sama sekali tak terlihat ada satu pun orang.

Hanya burung merpati yang terbang bebas di Taman Fatahillah.

Para pengunjung yang sudah tiba di area Kota Tua tak diperkenakan masuk ke area tempat wisata, baik museum maupun Taman Fatahillah oleh para petugas UPK Kota Tua yang tersebar di tiap pintu masuk.

Selain itu, spanduk pemberitahuan bahwa kawasan Kota Tua tutup mulai 14 hingga 28 Maret 2020 sebagai langkah antisipasi corona dipasang di depan pintu masuk area Kota Tua Jakarta.

Kawasan Kota Tua Sepi Bak Mati Suri

Tempat wisata di Kota Tua Jakarta yang biasanya penuh saat akhir pekan, hari ini, sepi bak mati suri.

Pantauan TribunJakarta.com di Taman Fatahillah Pukul 12.00 WIB, sama sekali tak terlihat keramaian di area Kota Tua.

Padahal, selama ini Taman Fatahillah menjadi pusat keramaian pengunjung yang berwisata di Kota Tua.

Namun, siang ini hanya burung merpati yang terbang bebas di Taman Fatahillah. Tak ada satu pun orang yang melintas. 

Tak hanya pengunjung yang tak ada, para penyewa sepeda onthel yang biasanya memenuhi area Taman Fatahillah juga tak terlihat.

Hanya petugas keamanan dalam yang sedang berada di pos keamanan dan tiap pintu masuk Taman Fatahillah.

Mereka berjaga apabila masih ada pengunjung yang belum tahu bahwa saat ini Kota Tua ditutup sementara.

Saat ini, sejumlah museum yang ada di area Kota Tua memang tutup, diantaranya, Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang hingga Museum Keramik.

Spanduk pemberitahuan bahwa museum tutup mulai 14 hingga 28 Maret 2020 sebagai langkah antisipasi corona terpampang di pintu museum.

Tak hanya di museum, spanduk pengumuman berukuran besar juga dipasang di depan pintu masuk area Kota Tua Jakarta.

Kafe Tetap Buka

Berbeda dengan museum milik Pemprov DKI Jakarta yang tutup, sejumlah cafe yang ada di emperan jalan menuju Taman Fatahillah saat ini tetap buka.

Namun, berbeda dengan biasanya, kali ini para karyawan cafe harus menawarkan menu dagangannya hingga ke pinggir jalan depan Taman Fatahillah.

Pasalnya, tak ada satu pun pengunjung yang masuk ke area Taman Fatahillah.

"Kalau kita enggak jemput bola, enggak ada yang datang soalnya kan ditutup semua," kata Daniel, penjaga cafe yang ada di area Taman Fatahillah, Sabtu (14/3/2020).

• Terapkan Metode Belajar Jarak Jauh, Gubernur DKI Anies Baswedan: Ini Bukan Hal Baru

• Universitas Indonesia Terapkan Kuliah Jarak Jauh, Begini Teknisnya

Diberitakan sebelumnya, Kawasan Wisata Kota Tua menjadi satu diantara destinasi wisata milik Pemprov DKI Jakarta yang ditutup selama dua pekan sebagai bagian antisipasi penyebaran virus corona.

Hal tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 tentang kewaspadaan terhadap resiko penularan Covid-19.