Antisipasi Virus Corona di Tangerang
Pandemi Virus Corona, Universitas Pelita Harapan Terapkan Pembelajaran Online Mulai Pekan Depan
Universitas Pelita Harapan (UPH) akan menggunakan metode pengajaran dan pembelajaran online dalam lingkup yang lebih luas.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pandemi Virus Corona mengakibatkan Universitas Pelita Harapan harus menghentikan kegiatan belajar mengajar secara fisik.
Sebab, UPH akan menggunakan metode pengajaran dan pembelajaran online dalam lingkup yang lebih luas.
Media Relations Section Head, Rosse Hutapea mengatakan mengatakan uji coba pembelajaran secara online akan dilakukan mulai hari Senin (16/3/2020) sampai Senin (23/3/2020).
"UPH akan memulai satu minggu pengujian dan persiapan untuk beralih ke pembelajaran online," jelas Rosse kepada TribunJakarta.com, Sabtu (14/3/2020).
Menurutnya, UPH telah mempersiapkan perubahan ini dan akan menerapkan secara bertahap di berbagai fakultas dan kegiatan, untuk memastikan transisi berjalan dengan lancar.
Rosse mengatakan bila berhasil, pembelajaran secara online akan resmi diterapkan mulai Senin (23/3/2020) sampai Minggu (12/4/2020).
Menurutnya, keputusan pembelajaran online akan diperpanjang setelah 12 April 2020 sangat tergantung pada situasi selama beberapa minggu mendatang.
"Praktik klinis, acara khusus terjadwal, laboratorium, dan kelas khusus masih berlanjut di kampus," sambung Rosse.
Sementara semua karyawan akan bekerja di kampus seperti biasa untuk mempersiapkan semua materi dan teknik pembelajaran secara online di UPH.
Rosse melanjutkan, jadwal wisuda yang sudah dijadwalkan pada bulan Juli 2020 nanti pun akan ditinjau lebih dalam lagi termasuk acara dalam skala besar.
"Semua event besar seperti wisuda di bulan Juni akan direview setiap saat. Jika kondisi membaik akan tetap dilaksanakan, namun bila kondisi belum membaik maka akan ditunda atau dibatalkan," terang Rosse.
Sama dengan UPH, Sekolah Pelita Harapan (SPH) juga akan menerapkan sistem pembelajaran online bagi para siswanya.
Metode pembelajaran jarak jauh tersebut efektif mulai Senin (16/3/2020) hingga Senin (6/4/2020).
Hal ini terkait pendemi Virus Corona (Covid-19) yang mulai mewabah Jakarta dan sekitarnya.
Koordinator dari seluruh cabang SPH, Matthew Mann, mengatakan Selama massa pembelajaran online, sekolah tidak ditutup karena guru dan staf tetap melanjutkan pekerjaan seperti biasa.
"Sejak beberapa tahun kami telah menginvestasikan dana untuk infrastruktur teknologi yang memungkinkan terlaksananya online home learning. Kebetulan, pada saat momen inilah hal ini kami implementasikan," ujar Matthew dalam keterangannya.
Ia juga meyakinkan kalau tidak ada siswa atau pun karyawan di SPH tidam ada yang suspect Virus Corona.
Sistem Online Home Learning memungkinkan para siswa untuk melanjutkan proses belajar-mengajar secara online di rumah masing-masing.
SPH juga telah memiliki lisensi untuk menggunakan aplikasi teknologi seperti Office 365, Edmodo, SeeSaw, dan ManageBac, serta materi pembelajaran online melalui BrainPOP, IXL, Reading A-Z, EPIC, dan lain sebagainya.
Melalui perangkat-perangkat ini, para guru dapat memberikan materi pelajaran dan siswa dapat mengumpulkan pekerjaan rumahnya.
"Siswa juga dapat mengakses e-book melalui website perpustakaan SPH (e-library)," sambung Matthew.
Sistem sistem pembelajaran secara online ini diterapkan di seluruh cabang SPH.
SPH terdiri dari lima cabang yang tersebar di seluruh Jabodetabek, yaitu SPH Lippo Village (Tangerang), Sentul City (Bogor), Lippo Cikarang (Bekasi), Kemang Village (Jakarta Selatan), dan Pluit Village (Jakarta Utara).
Hingga hari ini, SPH memiliki total 2.246 siswa dari kelima cabang ini.