Virus Corona di Indonesia
Penyemprotan Disinfektan Cegah Penyebaran Virus Corona Tak Bisa Asal-asalan
Anggota Komisi X DPR Debby Kurniawan mengatakan, upaya pencegahan persebaran Covid-19 sangat penting.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menetapkan pandemi virus corona Covid-19 sebagai bencana nasional.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat kerumunan atau keramaian.
Contohnya di masjid-masjid, gedung-gedung kementerian hingga lembaga hingga gedung parlemen (DPR).
Sejak pagi, belasan petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) terlihat sibuk melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan gedung DPR.
Anggota Komisi X DPR Debby Kurniawan mengatakan, upaya pencegahan persebaran Covid-19 sangat penting.
Selain penyemprotan disinfektan, masyarakat pun harus rutin menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.
"Pencegahan Covid-19 bisa dari diri sendiri, dengan membatasi kegiatan di luar rumah dan selalu menjaga kebersihan," ujar Debby Kurniawan di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Untuk menekan persebaran virus Corona, kata Debby tempat kerumunan harus disterilisasi.
Seperti masjid, gereja dan tempat ibadah lainnya.
"Sudah tepat pencegahan dengan penyemprotan cairan disinfektan. Tapi diwaspadai selain gedung, moda transportasi massal juga perlu disterilisasi," katanya.
Ditemui di gedung parlemen, Zainal Arifin, petugas sekaligus pemilik perusahaan pengendali hama mengatakan, proses sterilisasi menggunakan cairan disinfektan tidak boleh dilakukan asal-asalan. Karena, ada batas penggunaan cairan disinfektan yang aman bagi manusia.
Kemudian jenis disinfektan yang digunakan pun harus memiliki PH yang rendah.
"PT Turacon hari ini melakukan penyemprotan di gedung DPR. Sebelumnya, kami sudah melakukan penyemprotan ke masjid-masjid bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI)," ujarnya.
Ia menjelaskan, penyemprotan disinfektan berfungsi untuk membunuh jenis virus Corona, virus tuberkulosis (TB) dan jenis virus lainnya. Pencegahan melalui penyemprotan disinfektan untuk Covid-19, menurutnya tidak jauh berbeda dengan penanganan virus flu burung (H5N1).
"Sebelumnya kami juga dilibatkan pada penyemprotan virus flu burung," katanya.