Antisipasi Virus Corona di Depok

Jumlah Pasien Virus Corona yang Sembuh di Kota Depok Bertambah

Jumlah pasien positif corona yang sudah berhasil sembuh di Kota Depok bertambah hari ini.

web ccc-19.depok.go.id.
Layar tangkap halaman web ccc-19.depok.go.id. 

Laporan Wartawan TribunJakiarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Jumlah pasien positif corona yang sudah berhasil sembuh di Kota Depok bertambah hari ini.

Pada Selasa (17/3/2020) kemarin pasien positif corona yang sembuh terdata hanya satu orang.

Namun hari ini Rabu (18/3/2020) jumlahnya bertambah jadi dua orang dari empat pasien yang positif corona.

Data tersebut bisa diakses secara bebas dan dilihat melalui halaman ccc-19.depok.go.id.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan pun (PDP) juga meningkat.

Kemarin jumlah PDP di Kota Depok berjumlah 11 orang, namun sekarang bertambah lima sehingga totalnya menjadi 16 orang.

Peningkatan ini juga terjadi pada jumlah orang dalam pemantauan (ODP), bila kemarin totalnya ada sebanyak 163, hari ini bertambah 20 orang dan total menjadi 183.

Untuk angka penyelesaian ODP terpantau masih sama seperti hari kemarin, yakni 96 orang.

Sekedar informasi, data ini bisa diakses oleh seluruh warga Kota Depok sebagai bentuk transparansi publik.

“Data ini diupdate setiap hari pada Crisis Center COVID-19 Kota Depok dengan alamat ccc-19.depok.go.id,” kata Idris saat jumpa pers di Gedung Balai Kota Depok, Pancoran Mas, pada Senin (16/3/2020) kemarin.

RS UI Dirikan Tenda Untuk Ruang Tunggu

RS UI dirikan tenda untuk ruang tunggu pasien yang jumlahnya mengalami peningkatan.
RS UI dirikan tenda untuk ruang tunggu pasien yang jumlahnya mengalami peningkatan. (istimewa)

Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI) mendirikan dua tenda besar berwarna putih di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dikonfirmasi hal tersebut, Humas RS UI Kinanti menjelaskan bahwa dua tenda ini digunakan untuk ruang tunggu pasien.

Kinanti mengatakan, beberapa hari terakhir pihaknya mengalami jumlah peningkatan pasien di Ruang IGD.

Sementara itu, kondisi ruang IGD yang cukup sempit mengakibatkan tak seluruh pasien dapat tertampung hingga akhirnya pihaknya memutuskan untuk mendirikan tenda tersebut.

“Ini sebenarnya tempat nunggu doang sih karena kalau kita di dalam kepenuhan. IGD kita kan sempit, kemarin ada komplain (pengunjung), kata mereka enggak ada tempat untuk menunggu jadi akhirnya dibikin tenda itu,” ujar Kinanti dikonfirmasi, Rabu (18/3/2020).

Lanjut Kinanti,peningkatan jumlah pasien juga di RS UI juga diduga masih berkaitan dengan pandemi virus Covid-19 alias corona.

“Sementara ini sih memang ada karena itu kita menerapkan untuk pencegahan (Covid-19) kan screening, jadi ketika semua pasien yang mengarah ke gejala itu kita arahkan ke sana, akhirnya pada menumpuk,” imbuhnya.

Update 18 Maret, RSPI Rawat 12 Pasien Isolasi: 8 Positif COVID-19, 3 PDP, 1 Meninggal

Terminal Kampung Rambutan Lakukan Upaya Pencegahan Penularan Virus Corona

Lebih lanjut, Kinanti menegaskan bahwa tenda tersebut adalah ruang tunggu dan bukan ruang perawatan pasien.

“Ini cuma biasa aja, tempat buat orang screening awal pemeriksaan. Jadi jangan salah, media jangan salah memberitakan karena akan membuat kepanikan. Masa pasien karena ditempatkan di barak seperti ini. Intinya ini buat tempat tunggu aja kok, tempat tunggu pasien dari awal di dalam jadi di luar karena IGD-nya sempit. Jadi bukan buat pasien corona., itu tempat tunggu saja,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved