Virus Corona di Indonesia
Konsultan Pajak Warga Bogor Meninggal karena Covid-19: Ikut Seminar di Jakarta, Berikut Riwayatnya
Seorang wanita berusia 67 tahun meninggal dunia setelah positif virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang wanita berusia 67 tahun meninggal dunia setelah positif virus corona atau Covid-19.
Wanita tersebut merupakan warga Kabupaten Bogor yang berprofesi sebagai pegawai konsultan pajak di sebuah perusahaan swasta.
Meninggalnya wanita tersebut dibenarkan Bupati Bogor, Ade Yasin.
Ade Yasin menjelaskan, pasien ini merupakan pasien positif corona pertama di wilayah Kabupaten Bogor yang meninggal dunia sejak virus corona mulai merebak.
"Tanggal 14 Maret dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid-19 oleh RS Persahabatan. Keluar hasil tanggal 16 Maret 2020 via telepon oleh Sudinkes Jakarta Timur dengan hasil positif. Tadi malam pasien tersebut meninggal dunia di rumah sakit tersebut," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Kamis (19/3/2020).
Ade Yasin mengatakan bahwa korban akan langsung dimakamkan di Jakarta.
"Akan langsung dimakamkan di Jakarta. Jadi tidak dibawa pulang ke Bogor, langsung dimakamkan di Jakarta," kata Ade Yasin.
Rangkaian Kasus Corona di Depok

Ade Yasin memaparkan korban terpapar virus corona diduga ada rangkaian dari kasus corona pertama di Depok beberapa waktu lalu.
Menurut Ade Yasin, korban yang bekerja sebagai konsultan pajak ini diketahui tertular virus corona dari anaknya yang berusia 35 tahun.
"Dia (korban) adalah rentetan dari kejadian pertama di Depok," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Kamis (19/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa sang anak ini punya riwayat berdansa dengan seorang guru dansa usia 33 tahun pada 25 Fabruari 2020 lalu.
Kemudian pada tanggal 26 Februari, pria ini mengalami demam dan sembuh pada 28 Februari 2020.
"Dia masuk kerja seperti biasa mulai tanggal 28 Februari 2020 menggunakan transportasi umum seperti ojol, MRT, KRL dan Busway," terang Ade Yasin.
Namun, tanggal 7 Maret 2020 pria ini merasa napasnya berat dan pada 12 Maret diperiksa darah dan ronsen di Rumah Sakit Persahabatan kemudian pemeriksaan kembali dan diisolasi mandiri pada 17 Maret 2020.
"Kondisi anak itu sekarang mulai sehat, tapi virus itu menular kepada ibunya," kata Ade Yasin.
Ibunya meninggal Rabu (18/3/2020) malam di RS Persahabatan setelah dinyatakan virus corona atau corona virus desease (Covid-19).
Ade Yasin menjelaskan bahwa sang ibu berusia 67 tahun ini diperiksa dilaboratorium pada 14 Maret 2020 setelah dinyatakan mengalami Pneumonia pada 10 Maret.
"Tanggal 14 Maret dilakukan pemeriksaan laboratorium covid-19 oleh RS Persahabatan. Keluar hasil tanggal 16 Maret 2020 via telepon oleh Sudinkes Jakarta Timur dengan hasil positif. Tadi malam pasien tersebut meninggal dunia di rumah sakit tersebut," kata Ade Yasin.
Ade Yasin mengatakan bahwa korban akan langsung dimakamkan di Jakarta.
Sementara sang anak, kata Ade Yasin, akan dijemput untuk menjalani isolasi di RSUD Cibinong.
Seminar di Jakarta

Ibu umur 67 tahun asal Bogor yang bekerja sebagai pegawai swasta konsultan pajak meninggal dunia pada Rabu (18/3/2020) malam di Rumah Sakit Persahabatan setelah dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa korban sebelumnya sempat mengikuti seminar di Jakarta.
Sebelum akhirnya dinyatakan positif virus corona pada 16 Maret 2020.
"Tadi malam pasien tersebut meninggal dunia," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Kamis (19/3/2020).
Riwayatnya
Berikut paparan Bupati Bogor Ade Yasin terkait riwayat ibu umur 67 tahun asal Bogor yang meninggal setelah dinyatakan positif virus corona.
- 27 Februari 2020 penderita mengikuti seminar di Jakarta.
- 28 Februari 2020 menjenguk mantan suami ke Rumah Sakit Tarakan yang mengalami pneumonia. Setelah menjenguk, korban sakit diare.
- 29 Februari 2020 yang bersangkutan memeriksa kesehatannya ke dokter di Jakarta lalu minum obat selama 4 hari tapi tak kunjung sembuh kemudian didiagnosa tifoid.
- 10 Maret 2020 penderita dirawat di rumah sakit di Jakarta dan diketahui ada infeksi paru dengan diagnosa pneumonia.
- 14 Maret 2020 dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan karena anaknya khawatir sang ibu ini terkena virus corona.
- 14 Maret 2020 dilakukan pemeriksaan laboratorium covid-19 atau swab.
- 16 Maret 2020 hasil pemeriksaan laboratorium keluar dengan hasil positif virus corona.
- 18 Maret 2020 malam penderita meninggal dunia.
Cluster Jakarta

Seorang pasien positif virus corona di Kabupaten Bogor meninggal dunia pada Rabu (18/3/2020) malam.
Pengumuman yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bogor) baru dilakukan setelah sebelumnya mengaku memiliki data hanya 1 orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan tak ada satu pun pasien positif corona di Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor beralasan adanya pasien positif corona ini sempat tidak terdeteksi karena ditangani langsung di Jakarta.
"Tidak terdeteksinya ini karena terdaftar di Jakarta. KTP-nya Jakarta, tempat kerja di Jakarta, memeriksakan dirinya di Jakarta, sehingga kami menganggap bahwa itu pasien cluster Jakarta," kata Ade Yasin, Kamis (19/3/2020).
Namun, kata dia, ternyata pasien tersebut tinggal di Bogor.
Sehingga Pemkab Bogor pun merasa harus bertanggung jawab termasuk menelusuri riwayat perjalanan pasien tersebut saat berada di Bogor.
"Bukan kecolongan, memang kurang informasi, karena informasinya di cluster Jakarta. Sempat simpang siur terkait pasien positif di Kabupaten Bogor ini. Memang awalnya kami belum dapat yang terang karena yang positif ini berusannya di Jakarta dan sehingga tidak terpantau oleh kami. Tetapi tinggalnya di Kabupaten Bogor," ungkapnya.
Diketahui, sampai saat ini Pemkab Bogor telah mengumumkan bagwa ada 3 kasus positif virus corona di Kabupaten Bogor yakni pramugara umur 27 tahun, pegawai swasta 35 tahun termasuk satu orang meninggal konsultan pajak umur 67 tahun.
Pramugara Positif Corona
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan selain ibu dan anak, seorang Pramugara asal Bogor juga dinyatakan positif virus corona Covid-19.
Pria berumur 27 tahun ini pertama kali mengalami gejala pada 6 Maret 2020.
Selain itu, menurut Ade Yasin, Pramugara tersebut memiliki riwayat berkunjung ke Singapura.
"Satu lagi seorang laki-laki umur 27 tahun, Pramugara, riwayat perjalanan terakhir Singapura, warga Bogor," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Kamis (19/3/2020).
Dia menjelaskan Pramugara ini melakukan pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 7 Maret 2020 dan pada 12 Maret 2020 diinformasikan hasilnya negatif via telepon ke Pusat Report Corona.
• Kegiatan Keagamaan di Jakarta untuk Sementara Ditiadakan, Warga Diimbau Beribadah di Rumah
• 9 Orang Positif Corona, Wakil Wali Kota Bekasi Imbau Warga Tunda Acara Resepsi Pernikahan
Pada tanggal tersebut Pramugara ini pulang ke rumah dengan kondisi tubuh baik.
Namun, dalam pemeriksaan laboratorium kedua kalinya, Pramugara ini dinyatakan positif virus corona.
"Informasi hasil pemeriksaan kedua positif tanggal 15 Maret 2020 via telepon ke PHEOC dan dikonfirmasi BPTKL dan Litbangkes ternyata dinyatakan positif," kata Ade Yasin.
Maka dengan ini terhitung bahwa ada 3 kasus positif virus corona di Kabupaten Bogor.
Sementara 2 yang lainnya adalah seorang ibu konsultan pajak umur 67 tahun yang meninggal dan putranya yang diduga menularkan virus corona kepada ibunya tersebut.
"Jadi hari ini ada tiga kasus, yang meninggal dan yang tadi yang positif dan ini satu lagi adalah seorang laki-laki umur 27 tahun, Pramugara," kata Ade Yasin.(TribunnewsBogor.com)