Ditelepon Ganjar Pranowo, Dokter Handoko Ungkap Kondisinya Selama Dikarantina: Beberapa Hari Bengong

Sosok Dokter Handoko Gunawan beberapa waktu lalu tengah ramai diperbincangkan oleh warganet.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tangkapan Layar Facebook/GanjarPranowoOfficial
Ganjar Pranowo saat menghubungi dr Handoko melalui sambungan telepon dan menanyakan keadaannya. 

"Boleh cerita sedikit dong pak sampai bapak kemudian beristirahat (dirawat)," kata Ganjar.

Namun kemudian Ganjar bertanya apakah perbincangan tersebut mengganggu waktunya atau tidak.

"Eh tapi ganggu gak ini pak?" tanya Ganjar.

Gubernur Ganjar Pranowo menjenguk dokter Handoko lewat Video Call (Kolase Wartakotalive/Instagram)
Gubernur Ganjar Pranowo menjenguk dokter Handoko lewat Video Call (Kolase Wartakotalive/Instagram) (Tangkapan Layar WartaKotalive)

Ditanya begitu dokter handoko mengaku tidak merasa terganggu.

Ia mengatakan bahwa dirinya saat ini sedang menganggur (tidak melayani pasien).

Bahkan dokter Handoko mengungkapkan sudah beberapa hari ia hanya bengong selama menjalani karantina.

"Oh enggak wong aku lagi nganggur, udah berapa hari bengong," ujar dokter Handoko berkelakar.

Ia mengungkapkan di Rumah Sakit Persahabatan ia dikarantina oleh teman-teman dokter spesialis paru.

Kisah Balita di Yogya Sembuh Corona: Cerita Bunda Kunjungi Depok Hingga Berada di Ruang Isolasi

"Dikarantina sama temen-temen dokter paru saya," ujar dokter Handoko.

Lebih lanjut, dokter Handoko mengaku situasi saat ini memang buruk sekali.

Ia mengatakan Indonesia memerlukan sebuah terobosan.

"Memang situasinya buruk sekali ya, situasinya buruk, musti ada terobosan," ujar Handoko.

Di sela-sela bicaranya masih terdengar dokter Handoko sesekali batuk.

Meski begitu ia meyakinkan bahwa kondisinya kini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia butuh terobosan untuk menangani virus cocona.

Jika terus begini, ia sendiri mengaku tidak tahu sampai kapan wabah COvid-19 ini akan berakhir.

"Kalau begini terus kita enggak tahu yang ketemu di pasar itu ODP atau PDP,"

"Musti ada terobosan enggak bisa cara begini," tegas dokter Handoko.(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved