Virus Corona di Indonesia
Kisah Balita di Yogya Sembuh Corona: Cerita Bunda Kunjungi Depok Hingga Berada di Ruang Isolasi
Balita berumur 3 tahun pasien positif Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya dinyatakan sembuh. Ini kisah yang diceritakan bunda.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muji Lestari
Selanjutnya, pada tanggal 4-5 Maret, ia tetap berada di rumah. Begitu pula sang anak juga tetap di rumah yang tidak sekolah karena capek.
"Jumat (6 Maret 2020) baru sekolah anak saya. Langsung sekolah terus kemudian pulang. Saya jemput nggak papa, sehat-sehat saja tidak ada gejala demam atau apa, sehat-sehat saja," beber Bunda.
Demam Tinggi
Kemudian pada 7 Maret 2020, sang anak dijelaskan Bunda tidak mau tidur siang.
Sementara malam harinya, sang anak tidur larut malam.
"Minggu (8 Maret 2020) pagi, subuh saya ngecek badannya panas sekali. Saya cek pake termometer hampir 40 derajat. Selama inj anak saya demam nggak sampai segitu, paling tinggi 38 derajat. Setiap diminumin parasetamol, turun dikit paling 39 derajat," ucapnya.
Akhirnya, masih di hari yang sama namun telah masuk dini hari yakni sekitar pukul 24.00, ia membawa sang anak ke IGD salah satu RS Swasta di Yogyakarta.
"Saya bawa ke sana, diperiksa di IGD katanya gak apa-apa, ini cuma demam, dibanyakin minum, dikasihkan obatnya parasetamol. Cuma (suruh) dikompres, banyakin minum dan dikasih obat batuk (dari rumah sakit tersebut), karena ada batuknya," ucapnya.
Namun, Bunda menjelaskan bahwa sang anak telah batuk sebelum mereka melakukan perjalanan ke Depok.
"Dokter bilang batuk alergi kalau dingin, terlalu tinggi aktivitasnya jadi pasti batuk. Ini batuknya agak sering. Terus ya sudah tak bawa, dikasih obat batuk itu, saya pulang," ungkapnya.
Suhu Tubuh Tak Turun
Selang beberapa jam setelah pulang dari rumah sakit, atau 9 Maret 2020 pada pagi hari, Bunda memeriksa suhu sang anak namun tetap tidak ada penurunan.
"Saya khawatir. Saya bawa ke rumah sakit ke poli anak. Sudah disuruh opname. Saya belum bilang habis perjalanan Depok-Jakarta. Terus dibilangi ini harus opname karena dehidrasi nggak mau makan minum. Terus saya bilang mungkin kecapekan ya dok karena perjalanan Depok-Jakarta. Dari situ dokter langsung ya gimana keadaannya, langsung heboh," tuturnya.
Sang dokter akhirnya mengatakan kepada Bunda bahwa balita tersebut harus dites terlebih dulu. Dari poli anak, bergeser ke IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Baik itu pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan berupa pertanyaan.
"Dicek darah, diambil foto rontgennya juga, dikasih infus juga. Di sana dibilang anak ini suspek Covid-19, mengarah ke situ. Kalau si anak tidak ada riwayat ke Depok atau luar negeri, bisa jadi tidak. Tapi karena ada riwayat, dicurigai itu. Lalu karena di sini (rumah sakit) belum mampu menampung, akan dipindah ke Sardjito. Itu siang-siang pukul 12.00," beber Bunda.