Virus Corona di Indonesia
Kisah Balita di Yogya Sembuh Corona: Cerita Bunda Kunjungi Depok Hingga Berada di Ruang Isolasi
Balita berumur 3 tahun pasien positif Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya dinyatakan sembuh. Ini kisah yang diceritakan bunda.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muji Lestari
Setelah koordinasi yang dilakukan rumah sakit, pada pukul 17.00 sang anak dirujuk ke RSUP Dr Sardjito menggunakan ambulans dari rumah sakit pertama.
"Di IGD nggak turun, habis itu kita dituntun sama satpam ke ruang isolasi. Suami saya ngikuti naik motor, yang daftarin ke IGD. Prosedurnya IGD, ruang isolasi," urainya.
Setelah mendapat penanganan dari suster yang juga membawakan makanan, selang tidak terlalu lama datang dokter untuk memeriksa dan mengganti infus. Ada dua orang dokter yang datang, dan dijelaskan Bunda bahwa keduanya merupakan dokter yang berbeda.
"Mungkin paru-parunya diperiksa. Itu hari pertama. Habis itu karena dicurigai Covid-19, agak malem, dari petugas kesehatan melakukan tes swab. Senin (9 Maret 2020) malam dan Selasa (10 Maret 2020) pagi tes swab," urainya.
Hari Pertama Isolasi
Bunda mengatakan, bahwa pada hari pertama berada di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito atau pada tanggal 9 Maret 2020, di dalam ruang isolasi tersebut diisi oleh 4 orang. Mulai dari pasien anaknya itu sendiri, Bunda dan suaminya, serta eyang si balita.
"Karena di ruang isolasi nggak boleh lebih dari satu orang, malam kedua saya yang menjaga, tapi izin suami ikut nemenin," bebernya.
Kamis atau pada 12 Maret 2020 hasil lab telah keluar. Tapi keluarga pasien belum mendapatkan pemberitahuan.
"Di medsos sudah ramai tapi kami tidak dikasih tahu. Saya sama suami disuruh isolasi di ruang yang sama dan tes. Awalnya suami disuruh di ruang sebelah tapi karena anaknya nyariin, terus jadi satu ruangan dan ditambahkan sofa," urainya.
Cemas Tunggu Hasil Lab
Ia pun mengaku bahwa semba

ri menunggu hasil lab, dirinya diliputi rasa khawatir, cemas dan gelisah. Berdasarkan pengalamannya, ia diminta menunggu selama 3-4 hari.
Ia pun berharap dapat mengetahui hasil lab lebih cepat agar bisa tenang.
Disinggung mengenai aktivitas yang dilakukan di ruang isolasi, Bunda menjelaskan bahwa hari pertama di ruang isolasi belum banyak yang dilakukan lantaran sang anak masih lemas dan batuk tanpa henti.
"Hari pertama banyak tidurnya. Mungkin kecapekan batuk terus. Batuk terus tidur. Sampai diuap nggak ngefek, dikasih obat ngefek. Hari pertama kedua karena lemes nggak ngapa-ngapain. Terus hari ketiga, anaknya dibawain mainan ya dia mainan walau tangan diinfus tapi dia masih mau mainan," ucapnya.