Imbas Corona Stok Darah Menipis

Stok Darah Kosong Imbas Corona, PMI Jakarta Timur Ingatkan Banyak Warga di Rumah Sakit Korban DBD

Sudah tiga hari stok golongan darah A dan B di PMI Jakarta Timur kosong, padahal jumlah warga pasien DBD terus melonjak.

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Seorang petugas mengecek labu darah di ruang pendingin Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (27/6/2016). Mengantisipasi menyusutnya jumlah pendonor selama Ramadan, PMI Kota Bandung membuka layanan 24 jam dan pelayanan donor darah dengan sistem jemput bola, karena saat ini persediaan darah di PMI Kota Bandung hanya bisa memenuhi kebutuhan untuk tiga hari ke depan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Sejak awal 2020 hingga 10 Maret lalu Dinas Kesehatan DKI mencatat 265 warga Jakarta Timur terjangkit demam berdarah dengeu (DBD).

Tapi banyaknya kasus DBD kini tak sebanding dengan jumlah ketersediaan darah di PMI Jakarta Timur.

Sebabnya, warga tak keluar rumah karena takut terpapar virus corona atau Covid-19 yang sudah menjangkiti ratusan warga Ibu Kota.

Kepala Markas PMI Jakarta Timur Eki Komalasari berharap warga tak takut keluar rumah mendonor darah karena khawatir terjangkit Covid-19.

"Jangan terlalu terlena dengan Corona. Banyak saudara kita yang lain di rumah sakit jadi korban DBD, mereka membutuhkan pendonor darah," kata Eki saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020).

Dia membenarkan dan setuju dengan intruksi pemerintah mengurangi segala aktivitas di luar rumah guna mencegah penularan Covid-19.

Namun PMI Jakarta Timur sudah menyiapkan prosedur agar proses donor darah berlangsung tanpa mengabaikan potensi penularan Covid-19.

"Di PMI sangat kita jaga, pengecekan suhu tubuh. Kita kasih mereka hand sanitizer untuk cuci tangan. Petugas kita juga pakai masker, jadi aman," ujarnya.

Dua pekan terakhir atau usai pemerintah menginstruksikan warga mengurangi aktivitas di luar, jumlah pendonor di PMI Jakarta Timur anjlok.

Bila sebelumnya PMI Jakarta Timur rata-rata menerima 25 pendonor per hari, kini jumlah penduduk yang datang per hari tak sampai 10.

Sudah tiga hari stok golongan darah A dan B di PMI Jakarta Timur kosong, padahal jumlah warga pasien DBD terus melonjak.

"Sebenarnya keluar rumah untuk kumpul-kumpul kan yang berisiko (menularkan Covid-19)."

"Stok golongan darah O yang biasanya banyak juga dalam kondisi menipis," tuturnya.

Warga yang berniat mendonorkan darah bisa langsung datang ke kantor PMI Jakarta Timur di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Duren Sawit.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved