Antisipasi Virus Corona di DKI

Tak Ke Jakarta Untuk Jual Madu, Asep Seorang Suku Baduy Tinggal di Rumah Temani Istrinya Menenun

Jika biasanya ia menjual madu dan berjalan kiloan meter tanpa alas kaki, Suku Baduy kini berada di dalam rumah.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Asep, suku Baduy Luar yang berjualan madu sejak belasan tahun lalu, Rabu (29/1/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, BANTEN - Tak hanya warga di kota saja yang menghabiskan waktu di rumah.

Asep Abrar (22) dari Suku Baduy Luar pun demikian.

Jika biasanya ia menjual madu dan berjalan kiloanmeter tanpa alas kaki, sejak jumlah pasien terkonfirmasi terus mengalami peningkatan, Asep memilih untuk tak berjualan.

"Iya tahu ada virus corona. Saya enggak jualan dulu. Sudah di rumah aja, berkebun," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (26/3/2020).

Antisipasi Abrasi, Pembangunan Tanggul di Pulau Karya Kabupaten Kepulauan Seribu Hampir Rampung

Baginya yang terpenting ialah kesehatan keluarganya.

Sehingga ia memilih untuk tak menjual madunya dan menghabiskan waktunya di kebun saja.

"Saya sih takut tapi enggak terlalu. Karena kalau takut enggak bisa cari makan. Makanya saya masih ke kebun," lanjutnya.

Selain itu, dibalik wabah ini, Asep mengatakan lebih banyak waktu bersama istri.

Melalui pesan whatsapp yang dikirimkannya, ia menunjukan waktunya juga diisi untuk menemani sang istri menenun.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved