Antisipasi Virus Corona di DKI
Tak Ke Jakarta Untuk Jual Madu, Asep Seorang Suku Baduy Tinggal di Rumah Temani Istrinya Menenun
Jika biasanya ia menjual madu dan berjalan kiloan meter tanpa alas kaki, Suku Baduy kini berada di dalam rumah.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTEN - Tak hanya warga di kota saja yang menghabiskan waktu di rumah.
Asep Abrar (22) dari Suku Baduy Luar pun demikian.
Jika biasanya ia menjual madu dan berjalan kiloanmeter tanpa alas kaki, sejak jumlah pasien terkonfirmasi terus mengalami peningkatan, Asep memilih untuk tak berjualan.
"Iya tahu ada virus corona. Saya enggak jualan dulu. Sudah di rumah aja, berkebun," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (26/3/2020).
• Antisipasi Abrasi, Pembangunan Tanggul di Pulau Karya Kabupaten Kepulauan Seribu Hampir Rampung
Baginya yang terpenting ialah kesehatan keluarganya.
Sehingga ia memilih untuk tak menjual madunya dan menghabiskan waktunya di kebun saja.
"Saya sih takut tapi enggak terlalu. Karena kalau takut enggak bisa cari makan. Makanya saya masih ke kebun," lanjutnya.
Selain itu, dibalik wabah ini, Asep mengatakan lebih banyak waktu bersama istri.
Melalui pesan whatsapp yang dikirimkannya, ia menunjukan waktunya juga diisi untuk menemani sang istri menenun.