Imbas Corona Stok Darah Menipis
Stok Menipis Imbas Corona, PMI DKI Ajak Masyarakat Donor Darah
Pihak PMI DKI Jakarta pun menyediakan hand sanitizer atau cairan antiseptik untuk calon pendonor darah.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, dr. Salimar Salim, mengatakan stok darah di kantor PMI DKI menipis gegara virus corona (Covid-19).
Karenanya, dia mengajak masyarakat agar melakukan donor darah lantaran demi kemanusiaan.
"Tenang saja, kami menggunakan temperatur sebelum mendonorkan darah," kata Salimar, sapaannya, saat dihubungi, Jumat (27/3/2020).
"Kalau suhu tubuh (pendonor) lebih dari 37,5 celsius, tidak boleh masuk ke ruang donor darah dan kami berikan masker," sambungnya.
Pihak PMI DKI Jakarta pun menyediakan hand sanitizer atau cairan antiseptik untuk calon pendonor darah.
Riwayat perjalanan calon pendonor darah pun ditanyakan secara detail.
"Kami siapkan hand sanitizer dan mengisi formulir tentang apakah dia pernah ke luar negeri dan sebagainya," jelas Salimar.
Setelah semua prosedur ini dilakukan, sambungnya, maka calon pendonor darah diminta duduk untuk menunggu sejenak.
Bahkan, kursi tersebut telah diberikan tanda jarak satu meter untuk social distancing.
"Setelah isi formulir, cek suhu tubuh, dan sebahinya maka pendonor masuk ke dalam (ruang donor darah)," ucap Salimar.
"Nah, di tempat pendonor darah mulai duduk, itu sudah kami jarakan satu meter," lanjutnya.
Seluruh petugas PMI DKI Jakarta pun mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Seluruh pekerja yang ada di sana kami berikan APD yang cukup. Jadi, sebetulnya tidak perlu ragu, datang saja kalau ingin mendonor darah," pungkasnya.
2.575-an Orang Batal Donor Darah
Ribuan orang telah membatalkan aksinya untuk berdonor darah di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta.
Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, dr. Salimar Salim, menyatakan 2.575 orang membatalkan aksi kemanusiaan tersebut.
"Sangat berdampak. Kalau dilihat dari 1 sampai 10 Maret 2020, sudah ada hampir 2.575-an pendonor yang sudah membatalkan donornya," kata Salimar, sapaannya, saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (27/3/2020).
• Rapid Test Covid-19 Digelar di Jakarta Barat, Sasar ODP dan PDP
• Imbas Corona, Stok Kantong Darah di PMI DKI Menipis hingga 70 Persen
• Baim Wong & Denny Cagur Niat Beli Mini Cooper Raffi Rp 1 M, Andre Taulany: Keuntungan Kita Sumbangin
Ribuan pendonor darah yang batal tersebut merupakan pegawai kantoran dari berbagai instansi.
"Iya, pegawai kantoran bersama instansi masing-masingnya yang biasa berdonor darah, batal pada tanggal itu," ucapnya.
Dia melanjutkan, jumlah pendonor darah yang membatalkan jadwalnya pun bertambah hingga sekarang.
"Jumlah itu bertambah terus, sehingga kadang-kadang dari sembilan mobil unit yang kami rencanakan, hanya satu yang jalan," jelasnya.
"Jadi, biasanya kami mendapat 1.000 kantong donor darah per hari, sekarang hanya 300 sampai 400-an kantong donor darah," lanjutnya.
Alhasil, kata Salimar, angka tersebut menurun sebanyak 60 hingga 70 persen.
"Ini menurun sekali, 60 sampai 70 persen kalau hitungan data kami," tutur Salimar.