Virus Corona di Indonesia
Tip Jutaan Rupiah Sirna karena Corona, Pemandu Lagu Ini Bingung Tak Ada Pemasukan
Bunga dan teman-temannya kehilangan penghasilannya yang diraup saban hari gelap itu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.
Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.
Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.
Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.
"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."
"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.
Malam berakhir berganti siang. Ia mulai menonton siaran tentang dampak corona di televisi dan mendengar informasi dari keluarganya.
Perasaan takut langsung muncul.
Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.
"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.
Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.
"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya.
Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.
"Langsung aku ke puskesmas, dicek, iya tes corona, di rontgen segala, hasilnya negatif," ujarnya.
Bunga mengatakan, ia juga memiliki tamu langganan lain, seorang WNA.