Virus Corona di Indonesia
Cerita Polisi Jember Bubarkan Pesta Pernikahan, Jalan Kaki Tengah Malam dan Harus Naik Turun Gunung
Meski telah diimbau oleh pemerintah untuk tidak menggelar acara yang menimbulkan kerumunan, masih ada saja sejumlah warga yang 'bandel'.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JEMBER - Meski telah diimbau oleh pemerintah untuk tidak menggelar acara yang menimbulkan kerumunan, masih ada saja sejumlah warga yang 'bandel'.
Satu di antaranya terjadi di Dusun Manggungan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur.
Warga Dusun Manggungan itu nekat tetap menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Alasannya, mereka mengira penyebaran virus Covid-19 tak sampai ke rumah mereka di kawasan Perkebunan Afdeling Sumberayu PTPN XII.
Kabar acara resepsi pernikahan itu pun sampai ke telinga Kapolsek Sumberbaru, AKP Subagio.
Informasi resepsi pernikahan itu bermula dari laporan warga yang mendengar suara musik dari tempat berlangsungnya acara.
• Dapat Tekan Angka Pasien Positif Corona, Pemerintah Jelaskan Cara Isolasi Diri yang Benar
Mendapatkan informasi tersebut, AKP Subagio bersama anggotanya bergegas menuju lokasi resepsi.
“Kepala dusun sudah menegur, tapi tetap dilanjutkan. Akhirnya kami bersama Muspika Sumberbaru ke sana,” terang Subagio.
Menurut Subagio, ada tiga rumah yang menggelar resepsi pernikahan di desa tersebut.
Semunya dibubarkan oleh polisi dalam satu malam.
Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus corona menyebar.
Pembubaran pesta pernikahan itu dilakukan saat tengah malam.
“Tadi malam sekitar jam 02.00 WIB dini hari, kami bubarkan,” kata Kapolsek Sumberbaru (28/3/2020).
• Bagaimana Bila Wabah Corona Belum Mereda hingga Lebaran? Ini Kata Fatwa Muhammadiyah
Melalui Medan yang Sulit
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, menurut Subagio, jalan menuju lokasi tidaklah mudah.
Lokasi pernikahan yang berada di daerah perkebunan tersebut mengharuskan Subagio dan anggotanya melewati jalan tanjakan di kawasan pegunungan.
Ia bahkan harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk menuju lokasi pesta pernikahan warga.

“Tengah malam kami jalan kaki sekitar 500 meter untuk ke lokasi,” tuturnya.
Tiba di lokasi, semua perlengkapan sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara resepsi.
Mulai dari tenda, kursi, makanan dan lainnya. Resepsi tersebut rencananya bakal digelar hari ini.
“Akhirnya kami bubarkan sesuai maklumat, sebagian tamu yang sudah datang duluan kami suruh pulang,” ungkap Subagio.
• Viral Potret Pengantin Pakai Masker dan Jas Hujan saat Akad Nikah, Mempelai Pria Ternyata ODP
Menurutnya, warga pelosok tetap menggelar resepsi, karena kurangnya pemahaman terhadap bahaya virus corona.
Mereka beranggapan, virus corona tidak bakal sampai ke rumahnya yang berada di kawasan pegunungan.
“Mereka menganggap remeh, karena informasi yang didapatkan dari pemerintah sangat minim, mengira tidak terjadi di desanya,” tutur dia.
Untuk itu, Subagio menghimbau agar informasi tentang virus corona tidak dibatasi, namun disampaikan apa adanya.
Ketika dibubarkan, tak ada perlawanan dari keluarga penyelenggara resepsi.
“Polisi membuat pernyataan dengan pihak keluarga untuk tidak resepsi, kalau tidak diindahkan kami jemput karena melanggar hukum,” pungkas Subagio. (TribunJakarta/Kompas.com)
Hindari Kerumunan Massa, Pesta Pernikahan di Palmerah Terpaksa Dihentikan
Acara resepsi pernikahan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat malam tadi terpaksa dihentikan.
Hal tersebut dilakukan aparat Satpol PP bersama polisi dengan menggandeng tokoh masyarakat setempat.
Pasalnya, selain sudah melewati Pukul 22.00 WIB, adanya kerumunan massa yang masih berkumpul dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus corona.

Terlebih, malam tadi masih banyak tamu undangan dan masyarakat yang berkumpul di depan panggung dangdut yang jadi hiburan acara resepsi tersebut.
"Kalau untuk akadnya tetap berjalan, tapi untuk resepsinya yang minta dihentikan," kata Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat saat dikonfirmasi, Minggu (22/3/2020).
• Cegah Penyebaran Corona, Bus di Tangerang Disemprot Disinfektan
• Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek Minggu (22/3/2020) Malam, Wilayah Bogor Berpotensi Hujan Lebat
Tamo mengatakan, setelah diimbau pihaknya untuk segera menghentikan pesta resepsi, kedua mempelai beserta keluarga pun menyetujuinya.
Para tamu undangan dan masyarakat sekitar yang berkumpul di depan panggung dangdut kemudian pulang dengan tertib.
"Yang punya hajat kooperatif. Begitu diimbau acara resepsi langsung berhenti," kata Tamo.
Tamo berharap masyarakat mengikuti instruksi pemerintah jika tetap harus mengadakan acara resepsi pernikahan di tengah wabah corona.
Diantaranya menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh serta menjaga jarak agar tak berkerumun.
"Kan sudah ada Surat Edaran Gubernur No. 04 tahun 2020 tentang syarat yang harus di penuhi apabila giat tersebut enggak bisa ditunda," ujar Tamo.