Virus Corona di Indonesia
Seluruh Pasien Positif Corona di Kota Malang Dinyatakan Sembuh, Ini Pesan Pemkot
Kabar baik datang dari Kota Malang di tengah pandemi Corona. Seluruh pasien positif corona di kota Malang dinyatakan sembuh.
TRIBUNJAKARTA.COM, MALANG - Kabar baik datang dari Kota Malang di tengah pandemi Corona.
Seluruh pasien positif corona di kota Malang dinyatakan sembuh.
Dua pasien positif corona terakhir telah dinyatakan sembuh.
Kedua pasien itu dirawat di Rumah Sakit Tentara Soepraoen dan Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto mengatakan, hasil swab terakhir terhadap salah satu pasien sudah keluar dan sudah dinyatakan negatif dari corona.
Sedangkan hasil swab pasien satunya masih menunggu.
Meski begitu, pasien itu sudah dinyatakan sembuh secara klinis.
“Satu pasien sudah keluar hasil labnya, negatif. Satunya masih menunggu tapi hasil periksa tim dokter, secara klinis sudah sembuh,” katanya ketika dihubungi Kompas.com via telepon, Sabtu (28/3/2020).
Saat ini, kedua pasien itu sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Meski begitu, keduanya harus menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari pihak Satgas Covid-19 Kota Malang.
“Pasien dibolehkan pulang dan diisolasi mandiri dengan pengawasan ketat,” katanya.
Pasien tidak diperbolehkan keluar dari rumah dan diminta menjalankan aktivitasnya dari dalam rumahnya.
“Semuanya tetap dalam pantauan, dan tetap kita minta untuk isolasi mandiri dulu, artinya aktivitas di rumah saja. Pun demikian dengan kontak erat, dalam hal ini keluarga,” jelasnya.
Sebelumnya, pasien yang dirawat di RSSA Kota Malang dinyatakan positif corona pada Rabu (25/3/2020).
Sedangkan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tentara Soepraoen diyatakan positif corona pada Jumat (27/3/2020).
Sedangkan satu pasien lainnya sudah dinyatakan, sembuh sebelumnya.
Pasien itu juga menjalani perawatan di RSSA Kota Malang. Dengan begitu, tiga pasien positif corona di Kota Malang sudah sembuh semua.
Meski ada kabar kesembuhan, Widianto meminta warga tetap waspada dengan mematuhi aturan yang telah dibuat.
Salah satunya adalah social distance, work at home dan physical distance.
“Kepada warga Kota Malang kembali kami titipkan pesan untuk mematuhi imbauan akan social distancing, activity at home dan physical distancing serta tentunya jaga pola hidup sehat," katanya.
"Karena saudara kita yang dinyatakan sembuh itu juga karena peningkatan secara bertahap akan daya imunnya. Corona bisa disembuhkan, tapi lebih baik dan lebih utama corona tidak hadir pada kita semua.”
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan yang masih menjalani perawatan di Kota Malang sebanyak enam orang.
Dua orang dirawat di Rumah Sakit Lavalette, dua orang di Rumah Sakit Panti Waluyo Sawahan, satu orang di RSUD Kota Malang dan satu orang lagi di Rumah Sakit Prima Husada.
Pangkas Perjalanan Dinas
Pemerintah Kota Malang menambah anggaran penanganan Covid-19 menjadi Rp 37,310 miliar.
Anggaran itu diambil dari belanja tidak terduga, anggaran di Dinas Kesehatan dan pengalihan anggaran kegiatan dan pemangkasan anggaran perjalanan dinas.
Rinciannya, sebesar Rp 2,150 miliar berasal dari belanja tidak terduga, sebesar Rp 9,9 milar dari Dinas Kesehatan dan sisanya berasal dari pengalihan anggaran kegiatan serta pemangkasan perjalanan dinas.
“Saya sudah minta kepada Pak Sekda untuk memangkas dan mengalihkan beberapa anggaran kegiatan, termasuk juga pemangkasan untuk perjalanan dinas agar dipergunakan dalam penanganan Covid-19, khususnya untuk melindungi warga yang terdampak secara langsung. Untuk itu semua, telah terproyeksi total anggaran sekitar Rp 37,310 miliar,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (26/3/2020).
Penambahan anggaran itu mengacu pada kasus pasien positif corona di Kota Malang yang terus bertambah.
Sampai saat ini, kasus pasien positif corona di Kota Malang berjumlah dua orang. Satu orang sudah dinyatakan sembuh dan satu orang lainnya masih dalam proses perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 137 orang. Terdiri dari 89 masyarakat umum dan 48 tenaga kesehatan. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah tujuh orang.
Empat orang dirawat di Rumah Sakit Lavalette, dua orang di Rumah Sakit Panti Waluyo Sawahan dan satu orang dirawat di RSUD Kota Malang.
“Artinya kami harus semakin waspada, dan diperlukan kesadaran dan tanggung jawab bersama kita semua. Karena untuk memutus mata rantai sebaran corona ini ya menghindari kontak secara langsung, melakukan social distancing, melakukan pekerjaan atau aktivitas di rumah, dan untuk sementara waktu diupayakan tidak bepergian ke luar kota bila memang tidak urgen,” kata dia.
Satgas Covid-19 Kota Malang yang juga Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Malang, Wasto mengatakan, sebesar Rp 15 miliar dari anggaran itu untuk mendukung RSUD Kota Malang sebagai rumah sakit rujukan corona.
Selama ini, rumah sakit rujukan corona di Kota Malang ada empat. Empat rumah sakit itu yakni Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA), Rumah Sakit Tentara Soepraoen, Rumah Sakit Lavalette dan Rumah Sakit Panti Waluyo Sawahan.
“RSUD akan kami siapkan untuk jadi rumah sakit rujukan, selain empat yang sudah ditetapkan yakni RSSA, RST, RS Lavalette dan RS Panti Waluyo. Untuk rencana itu dialokasikan sekitar Rp 15 miliar,” kata dia.
• Update Corona di Tangsel: 28 Positif, 4 Meninggal, 238 ODP dan 110 PDP per Sabtu (28/3/2020)
• Dapat Tekan Angka Pasien Positif Corona, Pemerintah Jelaskan Cara Isolasi Diri yang Benar
Sementara itu, sebesar Rp 2,150 miliar yang bersumber dari belanja tidak terduga dan Rp 9,9 miliar yang bersumber dari Dinas Kesehatan akan digunakan untuk penyediaan alat pelindung diri (APD), pengadaan alat kesehatan dan penunjang laboratorium kesehatan, pengadaan unit bilik sikat corona (SiCo) dan bahan disinfektan.
Sedangkan, sebesar Rp 10,260 miliar sisanya akan digunakan untuk menginjeksi warga terdampak.
Meliputi pedagang kaki lima (PKL), para penyandang disabilitas tunanetra yang bekerja sebagai penyedia jasa pijat refleksi dan warga rentan sosial serta miskin.
Jumlah Kasus Positif Corona di Malang Raya
Total jumlah kasus yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, red) mencapai 9 kasus sampai dengan Jumat (27/3/2020).
Hal ini berdasarkan data yang dilansir situs http://infocovid19.jatimprov.go.id/ per Jumat sore.
Rinciannya, di Kota Malang, jumlah kasus ODP sebanyak 142, PDP 12, dan positif corona 3 kasus.
Kemudian, di Kota Batu, kasus ODP sebanyak 66, PDP 0, dan terdapat 1 kasus positif virus corona.
Untuk Kabupaten Malang, jumlah kasus ODP 49, PDP 16 dan ada 5 kasus positif virus corona.
Kota Batu wilayah terjangkit
Sembilan kasus positif corona di Malang Raya merupakan bagian dari total 66 pasien kasus corona di Jawa Timur, sampai dengan Jumat (27/3/2020).
Jumlah pasien Covid-19 di Jawa Timur bertambah per Jumat (27/3/2020) pukul 16.00 WIB, dari yang semula 59 orang menjadi 66 orang. Kasus positif corona di Kota Batu merupakan kasus yang pertama terjadi. Sejumlah langkah telah dilakukan untuk menangani virus ini.
Mengingat wilayah Malang Raya merupakan zona merah corona.
Di Kota Malang misalnya, gedung instansi pemerintah, fasilitas umum, pasar dan mal disemprot cairan disinfektan.
Pemerintah Kota Malang juga menambah anggaran penanganan virus corona atau Covid-19 menjadi Rp 37,310 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: 9 Kasus Positif Corona di Malang Raya, ODP 257, PDP 28",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik, Semua Pasien Positif Corona di Kota Malang Dinyatakan Sembuh",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangkas Perjalanan Dinas, Pemkot Malang Anggarkan Rp 37,3 M untuk Corona",