Virus Corona di Indonesia
Hal Seputar 2 Orang Belanja ke Supermarket di Gandaria Pakai APD Buat Pengunjung dan Pengelola Geram
dua orang ini tampak berbelanja dengan pakaian hazmat, kaca mata pelindung, sarung tangan, dan masker N95,
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi dua orang berbelanja di sebuah supermarket di Ibu Kota sambil mengenakan baju hazmat atau alat pelindung diri (APD) viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di pusat perbelanjaan di wilayah Gandaria, Jakarta Selatan
Terlihat dalam rekaman tersebut, kedua orang sempat ditegur oleh pihak keamanan pusat perbelanjaan lantaran meresahkan pengunjung yang ingin berbelanja.
Kedua pihak terlihat bersitegang, namun dua warga yang mengenakan APD ini tetap melanjutkan belanjanya.
Dari pengamatan TribunJakarta.com, dua orang ini tampak berbelanja dengan pakaian hazmat, kaca mata pelindung, sarung tangan, dan masker N95,
Video yang menjadi perbincangan ini diunggah oleh akun Twitter @danedgustama pada Minggu (29/3/2020).
Dalam cuitannya, dia mengaku mendapatkan dua video dari WhatsApp Group.
Pada video pertama terlihat dua orang mengenakan pakaian hazmat mendorong troli belanja ditegur oleh seorang pria berkemeja kotak-kotak.
Pria tersebut tampak menegur dua orang yang berbelanja menggunakan pakaian ADP, yang seharusnya diprioritaskan untuk tenaga medis yang merawat pasien Virus Corona di rumah sakit.
"Kalian harus begini? Harus pakai hazmat gitu? Justru kalian datang ke sini dengan pakaian begini jadi pertanyaan orang," kata pria berkemeja kotak-kotak disaksikan oleh petugas keamanan supermarket.
Kemudian, satu di antara dua orang tersebut sempat menjawab teguran pria tersebut, namun suara tidak terdengar jelas.
"Selesaikan segera kalau gitu, selesaikan aja. Mana yang perlu kalian bawa, bawa," kata pria itu lagi.
Setelahnya, dua orang berpakaian hazmat ini mendorong trolinya menuju arah menjauhi pria berbaju kotak.
"Wilayah isolasi kalian begitu," kata pria berkemeja kotak-kota ketika dua orang ini mulai berjalan menjauh.
Hingga Minggu petang, video ini sudah disukai sebanyak lebih dari 28,8 ribu kali dan di-retweet sebanyak lebih dari 21,5 ribu kali.
Di video yang kedua, tampak kembali ada dua orang yang mengenakan pakaian hazmat mirip dengan yang ada di video pertama.
Akun @danedgustama menuliskan, "Ternyata sebelum diusir, udah bikin nyolot duluan."
Sempat terjadi adu mulut antara seorang pria dan seorang wanita yang mengenakan pakaian hazmat.
"Ya saja juga mau belanja di sini dengan tenang, saya juga bawa duit di sini," kata wanita berpakaian hazmat.
"Orang di sini nggak bisa tenang lihat kalian," jawab pria yang menegur dua orang ini.
"Pak, minta peraturannya aja deh," ucap sang wanita yang sedang ditegur.
Video kedua ini sudah disukai lebih dari 5,1 ribu kali.
Warganet yang menyaksikan dua video ini sebagian besar menyayangkan aksi dua pengunjung supermarket, yang mengenakan pakaian hazmat dan APD ini.
Alasannya adalah mereka dianggap menyia-nyiakan APD yang seharusnya diperuntukkan bagi para tenaga medis yang justru kekurangan di rumah sakit, untuk merawat pasien Covid-19.
Pendapat dokter
Menanggapi video tersebut, Praktisi Pelayanan Kesehatan sekaligus Juru Bicara Rumah Sakit UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, Ph.D menyayangkan atas kejadian tersebut.
Dr Tonang menjelaskan, penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) telah diterbitkan oleh World Health Organization (WHO).
Menurutnya, penggunaan yang berlebihan tersebut justru menimbulkan kekhawatiran serta kepanikan bagi orang sekitar dan sebaiknya dihindari.
"Penggunaan berlebihan itu menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan bagi yang lain, maka sebaiknya dihindari," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/3/2020).
Dr Tonang menegaskan, saat ini justru RS khawatir dengan persediaan APD yang menipis.
Selain itu, pembelian APD di pasaran juga mulai sulit.
Dr Tonang juga mengungkapkan, dari pada digunakan secara pribadi di tempat yang tidak tepat.
"Saat ini, di RS justru khawatir bahwa persediaan APD menipis dan tidak mudah membelinya di pasaran."
"Maka bila ada yang menggunakan secara berlebihan di luar RS, sebaiknya dihindari agar justru bisa digunakan pada tempat yang lebih memerlukan," jelasnya.

Selanjutnya, dr Tonang mengatakan, sesuai pedoman Kemenkes, di area umum standarnya menggunakan masker.
Tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid.
Standarnya adalah penggunaan masker.
"Sesuai Pedoman Kemenkes, di area umum, tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid-19, standarnya adalah penggunaan masker," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang menjelaskan, di rumah sakit ada beberapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya.
Sehingga di rumah sakit tidak semua menggunakan APD medis atau baju lengkap yang biasanya disebut cover all.
Cover all termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double.
"Di RS ada bebebrapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya."
"Jadi di RS sendiri pun tidak semua menggunakan baju lengkap (untuk mudahnya disebut Cover all) termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double," terangnya.
Sementara itu, menurut dr Tonang, di rumah sakit, APD digunakan oleh orang yang berhadapan langsung dengan pasien covid.
Selain itu juga digunakan orang ketika berada area persilangan alur dan area yang tidak berhadapan dengan pasien covid-19.
"Beda-beda standar APD-nya," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang mengimbau bagi masyarakat yang berada di tempat umum dan terbuka untuk selalui menjaga jarak aman.
Selain itu juga dihimbau selalu mencuci tangan, hindari terlalu banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta hindari menyentuh wajah.
"Yang lebih penting bagi masyarakat di tempat umum dan terbuka adalah jaga jarak aman, sering mencuci tangan, menghindari banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta menghindari menyentuh wajah," imbaunya.
Selain itu, usahakan untuk tidak keluar rumah jika memang tidak ada keperluan yang mendesak.
"Selanjutnya tentu seminimal mungkin tidak keluar rumah dan tidak di tempat keramaian, kecuali dalam keadaaan memang harus ada kepentingan mendesak," imbuhnya.
Hingga saat ini Tribunnews belum mendapatkan informasi lengkap dari pihak Lotte Mart Gandaria terkait kronologi dalam video tersebut. (TribunJogja/TribunNewsmaker.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Viral Video Dua Orang Belanja di Supermarket Pakai Baju Hazmat dan Perlengkapan APD
Artikel ini sudah tayang di TribunnewsMaker.com dengan judul Dokter Tanggapi Video 2 Orang Pakai APD di Supermarket, 'Hindari Penggunaan Berlebihan di Luar RS'