Marak Penyemprotan Disinfektan Pada Manusia, Dokter Spesialis Paru Ungkap Bahaya yang Ditimbulkan
Amankah penyemprotan disinfektan pada manusia? Simak penjelasannya menurut dokter spesialis paru
Penulis: Muji Lestari | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sejak Covid-19 mewabah di tanah air, beragam upaya dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.
Mulai dari menggalakkan rajin cuci tangan, mengenakan masker, social distancing hingga menyemprotkan cairan disinfektan.
Penyemprotan cairan disinfektan ini tidak hanya dilakukan ke sudut-sudut rumah atau benda-benda saja.
Tetapi sejumlah pihak juga menyemprotkan cairan disinfektan tersebut ke tubuh manusia.
Beredar pemberitaan diberbagai media sejumlah perusahaan menyediakan bilik-bilik yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan pada karyawannya.
Tapi amankah penyemprotan disinfektan pada manusia?
Sebab, umumnya cairan disinfektan itu digunakan untuk membunuh virus atau bakteri pada benda-benda mati.
Melansir tayangan YouTube tvOneNews (29/3/2020), Spesialis Paru, dr Erlina Burhan memberikan penjelasan terkait efek samping yang ditimbulkan akibat penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia.
Menurut Erlina, cairan disinfektan tidak seharusnya digunakan untuk manusia.
• Hendak Jadi Pagar Ayu di Pesta Pernikahan, TN Justru Ditemukan di Semak-semak Dalam Kondisi Begini
Ia mengatakan bahwa hal itu justru bahaya bagi kesehatan tubuh.
"Wah! Itu malah bahaya menurut saya," ujar Erlina.
Erlina mengungkapkan, penggunaan cairan disinfektan itu khusus untuk benda-benada mati.
"Karena pertama, disinfektan itu bukan untuk manusia, tapi untuk permukaan benda-benda mati," ujarnya.
Ia menjelaskan memang penularan virus corona atau Covid-19 memang ada dua cara.