Persija Jakarta
Saran Bek Persija Otavio Dutra Lihat Virus Corona Semakin Mengkhawatirkan di Jakarta
Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra memiliki pandangan tersendiri mengenai sikap yang harus dilakukan pemerintah untuk memerangi penyebaran corona.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra memiliki pandangan tersendiri mengenai sikap yang harus dilakukan pemerintah untuk memerangi penyebaran virus corona.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran dan meluasnya virus corona.
Selain itu, usulan lain dalam memerangi penyebaran virus corona yakni melakukan lockdown.
Dutra menilai, jika memberlakukan lockdown akan membuat semua lapisan masyarakat terisolasi dan sulit melakukan aktivitas.
Terlebih, bagi masyarakat yang harus tetap bekerja secara normal dan menjadi tulang punggung keluarganya.
"Menurut saya seandainya memang ada lockdown, situasi bisa tambah parah lagi. Karena kasihan yang punya keluarga di Jakarta, tapi tempat kerja mereka di luar Jakarta dan sebaliknya," kata Otavio Dutra.
"Pasti bertanya-tanya, ya situasinya bagaimana karena harus tinggal di rumah sama keluarga di Jakarta," tambahnya.
Bagi sebagian orang, adanya virus corona tidak membuat aktivitas terganggu dan harus menghentikan kegiatan yang dijalani.
Jika harus bertahan di rumah, maka tidak akan mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
"Kalau tidak pergi untuk kerja bisa hilang penghasilan. Mereka harus pergi kerja supaya keluarga bisa makan di rumah," ujar Dutra.
Lebih lanjut, pemain yang sudah berstatus Warga Negara Indonesia itu belum bisa memprediksi kondisi seperti ini akan bertahan sampai kapan.
"Kita tidak tahu juga berapa lama harus tinggal jauh dari keluarga sampai situasi ini balik normal. Apalagi ada yang punya keluarga di Jakarta, ada keluarga di kota lain, ada orang tua juga yang tinggal jauh, jadi situasi itu sangat sangat sulit," tutur Dutra.
Saat ini, pandemi virus corona di Jakarta sangat mengkhawatirkan dan penyebarannya sangat tinggi.
Data dari corona.jakarta.go.id pada Selasa (31/3/2020) menyebutkan, pasien positif terkena virus corona sebanyak 741 kasus, 49 sembuh, dan 84 meninggal dunia.
Marko Simic Isolasi Diri
Penyerang asing Persija Jakarta, Marko Simic mengikuti anjuran pemerintah melakukan isolasi diri dan tidak keluar rumah selama pandemi Corona (Covid-19).
Isolasi diri dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, khususnya Jakarta.
Namun, situasi tersebut membuat penyerang berusia 31 tahun itu merasa jenuh karena tidak bisa melakukan aktivitas secara normal.
Marko Simic hanya bisa melakukan aktivitas dan kegiatan olahraga disekitaran apartament tempat tinggalnya di Jakarta.
Menurut Simic, penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan menggangu kebebasannya dalam beraktivitas.
"Keadaan terburuk adalah ketika kebebasan kami sebagai manusia diambil," tulis Simic di akun Instagram pribadinya, @markosimic_77.
Penyerang berpaspor Kroasia itu pernah mengalami situasi yang sama ketika tersangkut permasalahan di Australia awal tahun 2018 lalu.
Kala itu, Simic harus terkatung-katung selama tiga bulan karena dituduh melakukan tindakan pelecehan ketika berada di dalam pesawat menuju Australia.
Pencetak gol terbanyak Liga 1 2019 itu harus tertahan di Australia dan tidak bisa kembali ke Indonesia akibat permasalahan tersebut.
Namun, Simic menyadari ada hikmah yang bisa diambil dari peristiwa yang saat ini sedang terjadi.
"Saya pernah mengalaminya pada tahun lalu. Tuhan tahu apa yang sedang direncanakan dan dikerjakannya. Saya percaya Tuhan. Saya khawatir, tapi saya tidak takut. Terus berdoa," tutur Simic.
Gelandang Persija Sandi SutenSedih Lihat Kondisi Jakarta
Gelandang Persija Jakarta, Sandi Darma Sute mengaku sedih melihat penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, khususnya Jakarta.
Menurut data dari corona.jakarta.go.id, saat ini terdampak virus corona di DKI Jakarta sebanyak 720 kasus positif, 48 pasien sembuh, dan 76 orang meninggal dunia.
Data tersebut sangat mengkhawatirkan dan menjadi yang tertinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Sandi Darma Sute berharap pemerintah bisa bergerak cepat menyelesaikan permasalahan tersebut agar aktivitas di ibu kota bisa kembali normal.
Sebab, pemain berusia 28 tahun itu menjadikan Jakarta sebagai rumah keduanya, setelah Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya sedih karena Jakarta itu rumah kedua bagi saya. Apalagi saya sedih lihat kondisi Jakarta seperti sekarang. Semoga Jakarta cepat pulih dan bisa beraktivitas kembali," kata Sandi Sute.
Pemain berjuluk gelandang pengangkut air Persija itu berharap kepada para korban yang positif terkena virus tersebut bisa tabah menjalani masa penyembuhan.
"Saya hanya berharap semoga yang terkena Covid-19 bisa segera sembuh dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tutur mantan pemain Bali United tersebut.
Penyerang Persija Jakarta Isolasi Diri Jauhi Keramaian

Para pemain Garuda Select angkatan kedua sudah kembali ke Indonesia pada Kamis (26/3/2020) kemarin.
Tim asuhan Dennis Wise dan Des Walker itu dipulangkan lebih cepat dari Inggris karena penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.
Federasi sepak bola Inggris (FA) melarang segala bentuk kegiatan sepak bola di Inggris untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Penyerang Garuda Select, Alfriyanto Nico mengaku tidak mempermasalahkan keputusan timnya yang harus pulang lebih cepat ke Indonesia.
Menurut Nico, keputusan tersebut merupakan yang terbaik bagi seluruh elemen di tim Garuda Select.
“Ya pulang lebih cepat karena pemerintah Inggris juga menetapkan lockdown maka dari itu kita harus pulang," kata Alfriyanto Nico, Jumat (27/3/2020).
Setelah tiba di tanah air, Nico langsung memutuskan pulang ke kampung halamannya yakni Solo.
Nico berencana melakukan isolasi diri dan menjauhi keramaian, karena dirinya baru pulang dari luar negeri.
“Saya langsung pulang ke Solo. Tapi saya akan mengisolasikan kan diri dari orang-orang rumah mengingat saya baru pulang dari perjalanan jauh,” tambahnya.
Di sisi lain, penyerang andalan tim Persija Jakarta U-16 itu mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dari hasil menimba ilmu dari program Garuda Select.
"Pengalaman yang luar biasa dapat belajar sepak bola di Inggris dan Italia selama enam bulan. Semoga menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga,” tutur Nico.
Persija Jakarta Legawa Kompetisi Liga 1 2020 Berhenti

Manajemen Persija Jakarta menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi sepak bola di Indonesia dalam kondisi penyebaran pandemi virus corona yang kian mengancam.
Persija Jakarta dan belasan klub profesional di Indonesia lainnya kini terancam tutup buku lebih dini meski kompetisi Liga 1 2020 baru berjalan tiga putaran.
Kompetisi sepak bola di Indonesia saat ini memang dalam status dihentikan akibat penyebaran pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.
Pada awalnya, PSSI mengambil sikap bahwa kompetisi akan berlanjut pada awal April, menyesuaikan jadwal pekan keempat Liga 1 2020.
Belakangan, federasi yang dipimpin Mochamad Iriawan tersebut memperpanjang masa berhenti menjadi "hingga batas waktu yang tak ditentukan".
Pada Jumat (27/3/2020), PSSI lantas mengirim surat kepada klub-klub peserta kompetisi yang berjudul "Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona (COVID-19)".
Berdasarkan keputusan di dalam surat tersebut, PSSI memastikan tak akan menggelar kompetisi hingga bulan Juni 2020.
Jika skenario pemerintah bahwa status darurat bencana COVID-19 oleh BNPB akan berakhir pada 29 Mei 2020, maka PSSI akan menggulirkan kembali kompetisi paling cepat pada 1 Juli 2020.
Akan tetapi, bila pandemi COVID-19 belum mereda sehingga pemerintah memperpanjang masa darurat bencana hingga lebih dari 29 Mei 2020, maka kompetisi musim 2020 tidak akan dilanjutkan.
• Pembatasan Operasional Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta Mulai Bulan April
• Prediksi Cuaca dari BMKG, Senin 30 Maret 2020: Jabodetabek Berpotensi Hujan Lebat
Merespons surat tersebut, manajemen Persija Jakarta mengaku legawa dan dapat memahami alasan PSSI membuka kemungkinan menghentikan kompetisi secara total.
Hal tersebut disampaikan Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus, seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub.
"Kami tahu masyarakat Jakarta atau yang di luar Jakarta, khususnya The Jakmania, sangat mencintai Persija," ucapnya.
"Tetapi, kita harus mengikuti keputusan pemerintah dalam memerangi wabah virus corona. Semua ini untuk kebaikan bersama," tutur Ferry.