Babak Baru Cawagub DKI
Pemilihan Wagub DKI Jakarta Hari Ini, Berikut Rekam Jejak hingga Visi Misi Riza Patria & Nurmansjah
DPRD DKI Jakarta akan menggelar paripurna Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Senin (6/4/2020).
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - DPRD DKI Jakarta akan menggelar paripurna Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Senin (6/4/2020).
Berdasarkan surat undangan DPRD DKI yang beredar, pemilihan akan berlangsung mulai pukul 09.30 WIB. Pada pukul 10.00 rapat akan resmi dibuka dengan tiga agenda utama.
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Wagub DKI, Farazandi Fidinansyah, mengatakan proses pemilihan nantinya akan menerapkan social distancing (jaga jarak).
Farazandi menuturkan, pihaknya akan melibatkan 54 orang pada acara pemilihan cawagub DKI tersebut.
TONTON JUGA:
"Meja-meja steril, tak ada yang lain. Hanya paling pak gubernur, cawagub, dan pimpinan dewan," kata dia, saat dihubungi, Minggu (5/4/2020).
"Pokoknya yang kami sedang disiapkan ini teknisnya maksimal 54 (orang) di dalam kami terapkan sosial distancing," lanjutnya.
Para tamu undangan lainnya, lanjut dia, akan ditransit dan ditempatkan di ruangan steril.
• Wacana Koruptor Bebas, Mahfud MD: Presiden Angkat Menteri untuk Beri Usulan Penyelenggaraan Negara
"Sisanya akan kita transit di ruangan steril. Berjenjang pilihnya," ujarnya.
Tak hanya itu, pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta kali ini melarang media meliput prosesnya.
"Memang dari awal memang tidak bisa liputan," tegas Farazandi Fidinansyah.

"Nanti sifatnya sama kayak (visi-misi), ini tertutup, steril, ya nanti hasil taping-nya semua diunggah di kanal DPRD, kami sebar ke jurnalis," sambungnya.
Bahkan, layar untuk dapat dilihat para Jurnalis tak disediakan.
"Tidak ada, steril. Karena protap (prosedur tetap)-nya memang begitu. Kami mengikuti anjuran," kata dia.
• Balita 5 Tahun Hilang Saat Diajak Ibunya Beli Pulsa, Esok Harinya Ditemukan Tewas di Gorong-gorong
"Sudah diikuti protapnya. Kalau kami tidak bisa mengikuti, mungkin pemberitahuannya akan berbeda lagi," sambungnya.
Dia mengatakan, ini sesuai dengan arahan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
"Dari ketua DPRD juga. Karena kami sudah berdiskusi dengan ketua DPRD," ujar dia.
FOLLOW JUGA:
"(Tidak ada di tatib memang), sudah aturan kami menyelenggarakan seperti itu," ujarnya.
Dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta kali ini terdapat dua kandidat yang bersaing yaitu Ahmad Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lantas siapakah sebenarnya kedua sosok tersebut.
• Fakta Siswi SD Dicabuli Pemuda 16 Tahun Saat Dini Hari, Pelaku Kaget Lihat Ibu Korban di Halaman
Berikut rekam jejak kedua kandidat Cawagub DKI Jakarta.
I. Ahmad Riza Patria
Lahir : 17 Desember 1969, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Fraksi : Partai Gerindra
Daerah Pemilihan: JAWA BARAT III
Riwayat Pendidikan
-SD Negeri 08 Kedaung Kaliangke Jakarta tahun (1977 - 1983)
-SMP Islam Al Azhar Pusat tahun (1963 - 1986)
-SMA Islam Al Azhar tahun (1986 - 1989)
-Teknik Sipil, ISTN tahun (1989 - 1997)
-Master in Bussines Adminitration, ITB Bandung (2004 - 2008)

Riwayat Pekerjaan
-PT Indoproperti Galaraytama, sebagai: Komisaris (2001 - 2015)
-PT Penta Derma Gala, sebagai: Komisaris (1999 - 2010)
-PT Gala Ray Pratama, sebagai: Direktur Utama (1999 - 2015)
-Ray White Casablanca, sebagai: Principal (1998 - 2003)
-PT Gala Ariatama, sebagai: Direktur Utama (1997 - 2015)
Riwayat Organisasi
-DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), sebagai Sekjen (2011- 2016)
-DPN Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia, sebagai Sekjen (2010 - 2015)
-KADIN Indonesia, sebagai Ketua Komtap Organisasi (2010 - 2015)
-DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), sebagai Ketua Umum (2009 - 2014)
-DPP Partai Gerindra, sebagai Ketua (2008 - 2015)
-PB Persatuan Bukutangkis Indonesia (PBSI), sebagai: Wakil Ketua Humas (2008 - 2013)
-Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, sebagai Komandan (2006 - 2014)
-Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sebagai: Wakil Sekretaris Jenderal (2006 - 2011)
-Indonesia Council of World Affair (ICWA), sebagai Anggota (2006 - 2015)
-DPP KNPI, sebagai Ketua (2002 - 2005)
-DPD KNPI DKI Jakarta, sebagai Ketua (2002 - 2005)
-BPD Hipmi Jaya, sebagai Wakil Ketua (2001 - 2003)
-DPP GEMA MKGR, sebagai Ketua (2001 - 2006)
-DPP BPKPRMI, sebagai Bendahara (2000 - 2003)
-Ikatan Alumni SMA Islam Al Azhar, sebagai Wakil Ketua Umum (1992 - 1995)
-Senat Mahasiswa ISTNA, sebagai Bendahara (1992 - 1993)
-Remaja Mesjdi Darul Muttaqien, sebagai Ketua Umum (1988 - 1990)
-OSIS SMA Islam Al Azhar, sebagai Ketua (1987 - 1988)
Visi Misi:
Ahmad Riza Patria, berjanji akan membantu gubernur dalam memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan.
Pertama, dalam hal membangun pemerintahan yang bersih, modern dan melayani berbasis transparansi dengan mengembangkan kinerja dan tata kelola pemerintahan untuk merealisasikan rencana kerja hingga 95 persen.
Kedua, membantu gubernur mengkoordinasikan serta mengendalikan hal-hal sebagai berikut. Membuka 200.000 lapangan kerja baru, mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dengan mengintegrasikan dunia usaha ke dalamnya.
Mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok dengan menjaga ketersediaan bahan baku dan menyederhanakan rantai distribusi dan menyediakan Kartu Pangan Jakarta.
Dia juga ingin menghentikan reklamasi teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir dan segenap warga Jakarta.
Membangun pusat-pusat pariwisata dan tempat bersejarah serta pusat kegiatan warga sebagai tempat yang ramah, aman dan sejuk bagi anak, lansia dan disabilitas.
“Kemudian meningkatkan bantuan sosial untuk rumah ibadah, lembaga pendidikan keagamaan, lembaga sosial, sekolah minggu dan majelis taklim berbasis atas proposionalitas dan keadilan,” kata Riza berdasarkan dokumen paparan yang diterima.
Ketiga membantu gubernur dalam memantau dan mengevaluasi program kerja, dalam hal merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) dalam bentuk KJP Plus. Merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus.
Menyelenggarakan festival olahraga dan kesenian Jakarta. Keempat, membantu gubernur memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah kabupaten/kota dan sebagainya.
Terakhir, kelima memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur dalam rangka pelaksanaan pemerintahan daerah.
II. Nurmansjah Lubis
Fraksi : Partai Keadilan Sejahtera
Riwayat Pendidikan
-SDN Karet Belakang Pagi II Jaksel
-SMPN 1 Jakarta Pusat
-SMAN 7 Jakarta Barat
-D3 STAN
-Sarjana 1 STIE YAI Jakarta 1995
-Sarjana 2 STIE IPWI Jakarta 1997

Riwayat Organisasi
-Kader PKS 1988
-Bendaraha Umum PKS (1998-2000)
-Ketua Bidang Kaderisasi PKS (2000-2001)
-Ketua Umum PKS Kebon Pala I sejak (2002-2005)
-Ketua Komisi Legislasi Majelis Pertimbangan Wilayah (WPW) PKS (2005-2010)
-Ketua Komisi Kebijakan Publik dan Kajian Strategi MPW PKS (2010-2015)
Riwayat Pekerjaan di Pemerintahan
-Anggota DPRD DKI Jakarta (2004-2009)
-Anggota DPRD DKI Jakarta (2009-2014)
Selain sibuk menjadi legislatif daerah, Nurmansyah rupanya pecinta kopi, terutama kopi Indonesia.
Bahkan Nurmansjah Lubis memiliki usaha kopi bernama Kopi Bang Ancah sejak tahun 2016.
Visi misi:
Nurmansjah Lubis, memaparkan beberapa hal kalau dirinya terpilih jadi wagub.
Pertama, manajemen birokasi untuk mendukung pelaksanaan sejumlah program. Kedua, pengelolaan anggaran dan aset.
Ketiga, manajemen pelaksanaan rencana pembangunan agar sesuai target. Keempat, manajemen pelaksanaan kegiatan strategis daerah (KSD).
“Targetnya, memastikan semua program yang telah ditetapkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) bisa berjalan dan tidak tertunda. KSD dapat terlaksana dan penyerapan anggaran yang tinggi melalui pengelolaan yang transparan dan akuntabel,” paparnya.
Nurmansjah juga menyebut lima sasaran utamanya bila terpilih menjadi Wagub.
Pertama, meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran sehingga potensi penyimpangan dan anggaran tidak wajar dapat diketahui sejak awal.
Kedua, meningkatnya efisiensi dan kinerja birokrasi dan kapasitas, integritas serta profesionalitas SDM Pemprov DKI Jakarta dalam menjalankan program-program pembangunan.
Ketiga, meningkatnya kualitas perencanaan program pembangunan dan keterlibatan publik yang lebih luas sehingga dapat memastikan semua program bisa dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Keempat, tumbuhnya budaya inovasi dalam pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
Terakhir, kelima meningkatnya kemampuan audit dan pengawasan internal pemerintah daerah untuk menjamin tidak adanya penyimpangan anggaran dan pembangunan. (tribunjakarta/tribunnews/kompas)