Persija Jakarta

Gaji Pemain Persija Jakarta Dipangkas 75 Persen, Ismed Sofyan Kritisi Keputusan Manajemen Klub

PSSI memperbolehkan setiap klub di Liga 1 dan Liga 2 melakukan perubahan kontrak kerja dengan pemain yang dimilikinya.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Wahyu Septiana
Bek kanan senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan ketika mengumumkan kerja sama dengan klub La Liga Spanyol, Deportivo Alaves di Kantor Persija, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bek kanan senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan turut buka suara menanggapi keputusan yang dibuat PSSI dan manajemen timnya terkait perubahan kontrak kerja dengan pemain.

Seperti diketahui, PSSI memperbolehkan setiap klub di Liga 1 dan Liga 2 melakukan perubahan kontrak kerja dengan pemain yang dimilikinya.

Selain itu, klub hanya dibebankan membayar gaji 25 persen dari nilai yang tertera dalam kontrak pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020.

Ismed mengatakan, manajemen Persija Jakarta sudah mensosialisasikan keputusan tersebut kepada seluruh rekan-rekan setimnya.

Persija berpatokan dengan PSSI dan mengikuti setiap keputusan yang telah diperintahkan selama penghentian sementara kompetisi sepak bola di Indonesia.

"Sebagain sih sudah. Karena klub juga berpatokan kepada PSSI, yah. PSSI juga sudah keluarkan putusannya dengan status seperti sekarang ini bagaimana kewajiban klub kepada pemain," kata Ismed Sofyan saat dikonfirmasi.

Pemain kelahiran Manyak Payed, Aceh Tamiang, itu menilai seluruh tim yang berlaga di Liga Indonesia pasti akan mengikuti anjuran PSSI.

Para pemain pasti akan mengikuti dan menuruti setiap keputusan yang sudah dikeluarkan timnya masing-masing.

"Saya pikir klub yang main di liga 1, kebanyakan mematuhi aturan PSSI," tambahnya.

Kendati demikian, Ismed berharap mendapatkan kebijakan lain perihal pembayaran gaji kepada pemain.

Manajemen klub seharusnya bisa memberikan tambahan gaji minimal bisa mencapai 50 persen.

"Kalau dibilang setuju, ya nggak juga. Dibilang nggak, ya harus setuju. Kan ada plus minusnya. Tapi kita berharap ditengah-tengah, jadi 50 persen oke," paparnya.

Pemangkasan gaji sebesar 75 persen tentunya sangat memberatkan bagi pemain, karena tidak ada pemasukan tambahan.

Di sisi lain, klub yang diperkuatnya saat ini tidak ada pemasukan karena kompetisi harus dihentikan oleh PSSI.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved