Liga 1 2020
PSSI Usulkan Gaji Pemain Dipotong 75 Persen, APPI Klaim Hal Tersebut Disorot FIFPro
Keputusan perubahan kontrak kerja dan pemangkasan gaji pemain sebesar 75 persen yang diterbitkan PSSI mendapatkan sorotan dari FIFPro.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Suharno
Laporan Wartawabn TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Keputusan perubahan kontrak kerja dan pemangkasan gaji pemain sebesar 75 persen yang diterbitkan PSSI mendapatkan sorotan dari serikat pesepakbola Global, FIFPro.
Tindakan tersebut dinilai menyalahi aturan lantaran permasalahan kontrak kerja antara klub dan pemain bukan ranah dari PSSI.
Seperti diketahui, sebelumnya PSSI menerbitkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 tentang penghentian sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai 29 Mei 2020, akibat pandemi virus corona ( Covid-19).
Salah satu poinnya mempersilakan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 membayar gaji pemainnya maksimal 25 persen dari nilai yang tertera dalam kontrak pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020.
Kuasa hukum Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Mohammad Agus Riza mengatakan, FIFPro mempertanyakan keputusan yang telah dibuat induk sepak bola Indonesia tersebut.
• Hari Pertama PSBB di DKI Jakarta, Driver Ojol Keluhkan Sepinya Order
"Kaget mereka (FIFPro), PSSI mengeluarkan kebijakan seperti itu," ujar Riza ketika dihubungi awak media.
Riza menjelaskan, permasalahan kontrak kerja merupakan kesepakatan antara pemain yang bersangkutan dengan klub yang diperkuatnya.
Bahkan, aturan tersebut sudah dikeluarkan FIFA ketika pandemi Covid-19 sudah menyebar diberbagai negara di dunia.
FIFA mengunggah "Pedoman FIFA untuk Mengatasi Konsekuensi Legal di tengah Covid-19".
"Di mana-mana, termasuk di Eropa, negosiasi gaji itu antara klub dengan pemain. Federasi tidak ikut campur, hanya mengarahkan saja. Bahkan FIFA yang mengeluarkan pedoman di tengah Covid-19 ini juga menyatakan begitu," kata Riza.
• Jadi Kiper Persija Jakarta, Adixi Lenzivio Ungkap Peran Penting Olahraga Futsal Dalam Hidupnya
Adanya keputusan tersebut langsung direspon FIFPro dengan mengirimkan surat langsung kepada PSSI.
Namun, belum ada respon dan balasan dari federasi sepak bola yang dipimpin Mochamad Iriawan tersebut.
"Belum ada kabar atau jawaban dari PSSI. Padahal surat itu dari FIFPro yang menjadi mitra kerjanya FIFA sekaligus induk dari APPI," tutur Riza.