Penangkapan Perampok Toko Emas

Bermodal Hal Ini, Perampok Wetonan Asal Demak Nekat Beraksi Sampai Kalimantan

Yusri mengakui bahwa kelompok ini sudah tergolong berpengalaman dan rapih dalam beraksi di sejumlah tempat, tanpa terbatas jarak

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Satu dari dua anggota kelompok rampok wetonan asal Demak, Jawa Tengah yang tak ditembak mati dihadirkan di Polres Metro Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Jarak tak menjadi halangan bagi anggota kelompok perampok wetonan asal Demak, Jawa Tengah dalam beraksi.

Terbukti, dalam pengakuan dua pelaku yang masih hidup, mereka pernah beraksi hingga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Mereka telah beberapa kali lakukan perampokan di beberapa tempat lintas provinsi. Pertama di Kalimantan beberapa kali dan sepanjang Jawa daerah Pantura," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus melalui telekonpers, Senin (13/4/2020).

"Dan yang paling besar 6 Desember 2019 terjadi perampokan di toko emas Kemayoran Jakarta Pusat. Nah inilah pelakunya, mereka gasak toko emas ada beberapa tempat," sambungnya.

Adapun kelompok ini terungkap setelah menjalani aksinya merampok toko emas di Pasar Kemiri Kembangan, Jakarta Barat pada Senin 6 April 2020.

Yusri mengakui bahwa kelompok ini sudah tergolong berpengalaman dan rapih dalam beraksi di sejumlah tempat, tanpa terbatas jarak.

Terpenting, dalam setiap aksinya, mereka mendengarkan perintah Tugiman (47), kapten dalam kelompok ini.

Termasuk mengenai waktu mereka beraksi harus selalu mengikuti aturan Tugiman. Sebab, kelompok ini memilih waktu beraksi tak sembarangan yakni selalu di tanggal enam.

"Mereka akan lakukan kejahatan setiap tanggal 6. Jadi sifat kayak kejawen. Di Kemayoran juga tanggal 6 dan beberapa tempat lain tanggal 6 termasuk yang di Kembangan," kata Yusri.

Selain itu, ucap Yusri, kewajiban yang diterapkan kawanan ini yakni harus membawa hasil rampokannya ke wilayah Jawa Tengah.

Airin Rachmi Berharap Masih Bisa Salat Ied Berjamaah di Lapangan

Ratu Tisha Mundur dari Jabatan Sekjen, PSSI Langsung Gelar Rapat Khusus

"Jadi setiap selesai lakukan kejahatan mereka harus berangkat ke Jawa Tengah. Dimanapun mereka rampok itu harus masuk Jawa Tengah agar buang sial dan tidak tertangkap," kata Yusri.

Adapun dalam kasus mereka yang terakhir, kelompok ini tak menjalankan kewajiban yang kedua yakni membawa 0,5 kilogram emas dan 10 kilogram perak hasil rampokan di Kembangan ke Jawa Tengah lantaran terhalang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mereka pun akhirnya dibekuk Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Minggu (12/4/2020).

Selain Tugiman (47), Andre (20), dan Riski (21) juga ditembak mati.

Sedangkan dua pelaku lain yakni Agus (23) dan Partono (49) dilumpuhkan kakinya.

"Tapi usai aksi yang di Jakarta Barat mereka masuk Jawa Tengah tapi di perbatasan ada kegiatan PSBB sehingga tidak bisa masuk sana sehingga mereka balik lagi ke kosannya dan akhirnya berhasil diamankan," kata Yusri.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved