Virus Corona di Indonesia
Benarkah Sinar Ultraviolet Bisa Bantu Membunuh Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter
Beredar informasi bahwa berjemur di bawah sinar matahari bisa membantu mencegah paparan virus corona atau Covid-19. Benarkah demikian?
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Yang artinya, apabila virus tersebut keluar dari dalam tubuh manusia melalui bersin atau batuk, maka virus tersebut akan mati dengan sendirinya.
"Artinya kalau virus itu keluar, dan ketika keluar virus itu terkena paparan udara, sinar matahari, dan suhu yang panas, nah virusnya akan mati dengan sendirinya,"
• Aturan Soal Izin Ojol Angkut Penumpang Saat PSBB Sempat Buat Bingung, Kemenhub Akhirnya Beri Putusan
"Tapi membutuhkan waktu memang," jelas Eka.
Waktu yang dibutuhkan virus untuk mati pun beragam.
Tergantung kondisi lingkungan dimana virus itu berada.
"Ada yang 3 jam, dalam lingkungan tertutup bisa sampai 9 jam dan sebagainya," kata Eka.
Menjawab terkait benarkah sinar ultraviolet bisa mempercepat kematian virus, Eka membenarkan hal itu.

"Nah apa ultraviolet bisa membunuh atau mempercepat kematian virus? di luar sel inang, ya," kata Eka.
Namun, virus itu akan mati dengan catatan virus tersebut berada di luar tubuh manusia atau di luar sel Inangnya.
"Tapi di luar tubuh," kata Eka.
Apabila virus itu berada di dalam tubuh, maka meski diberi paparan sinar ultraviolet atau berjemur virus itu akan tetap hidup.
"Sekali lagi, kalau virus itu di dalam tubuh kita, dia (virus) aman-aman aja," jelas Eka.
SIMAK VIDEONYA:
Gejala Baru Virus Corona Mulai Muncul, Apa Saja?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kerap menyebut batuk, demam, napas pendek merupakan tiga gejala umum yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona atau COvid-19.