Fakta Pembunuhan Sadis Mahasiswi Unpri saat Naik Angkot, Korban Sempat Hubungi Adik Minta Dijemput

Saat ditemukan bagian belakang kepala korban ditemukan luka diduga bekas hantaman benda tumpul.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Kompas.com
Fakta Pembunuhan Sadis Mahasiswi Unpri Saat Naik Angkot, Korban Sempat Hubungi Adik Minta Dijemput 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembunuhan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Juliana Lim Tumanggor (26) akhirnya terungkap.

Juliana Lim Tumanggor sebelumnya ditemukan tewas di pinggir jurang Sungai Bekala di Dusun I Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu pada Minggu (12/4).

Saat ditemukan bagian belakang kepala korban ditemukan luka diduga bekas hantaman benda tumpul.

Petugas gabungan dari Sat Reskrim Polrestabes Medan bersama dengan Polsek Pancur Batu berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Juliana Lim Tumanggor diduga menjadi korban pembunuhan dengan motif perampokan.

Peristiwa itu menimpanya berawal saat korban menumpangi angkot trayek 103 dari Jalan HM Yamin Medan menuju indekosnya di kawasan Simpang Pos pada Sabtu (11/4/2020).

TONTON JUGA:

Tetapi di tengah perjalanan, korban menjadi sasaran kejahatan di dalam angkot.

Bingung Cari Uang, Begini Pengakuan Janda Tawarkan Layanan Ranjang 600 Wanita dengan Harga Selangit

Diduga sopir angkot dan kenek terlibat pembunuhan sadis mahasiswi Unpri tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Pancurbaru, Iptu Suhaily Hasibuan, Selasa (14/4/2020) membenarkan adanya penangkapan pelaku pembunuhan.

Kapolrestabes <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/medan' title='Medan'>Medan</a> Kombes Edizzon Isir pimpin pengungkapan kasus pembunuhan, Selasa (14/2/2020).

Meski demikian, Suhaily enggan membeberkan keterangan lebih lanjut.

"Datanya nanti satu pintu dari Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan," ujarnya.

Berikut sederet fakta pembunuhan sadis mahasiswi unpir saat naik angkot dirangkum TribunJakarta:

Habiskan Lebih Rp 50 M Produksi Film Dalam Setahun, Begini Jatuh Bangun Raffi Ahmad Bangun Bisnis

Rekaman cctv

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Eddizon Isir menyatakan, berdasarkan hasil rekaman kamera cctv, petugas kemudian berhasil mengidentifikasi mobil angkot tersebut dan meringkus pengemudi yang diketahui bernama Tomi Keliat.

"Setelah dilakukan introgerasi terhadap tersangka Tomi Keliat kemudian mengakui perbuatannya. Di mana ia mengaku bersama dengan rekannya Tato Sembiring membunuh korban dengan cara mencekik dan membanting kepala korban hingga meninggal dunia," ungkapnya.

Setelah kejadian, kedua pelaku kemudian membuang mayat korban di kawasan Durin tonggal. Sementara itu, HP korban diambil oleh pelaku Tato Sembiring.

"HP korban diambil untuk selanjutnya dijual dan hasil penjualannya akan dibagi dua," sambung Isir.

Daftar Fitur Terbaru Instagram, Video Call 6 Orang, Stiker & DM Versi Web, Tertarik Coba?

Untuk berhasil mengungkap Tomi, petugas kemudian melakukan pelacakan kode IMEI milik pelaku.

Dari hasil pelacakan, hp pelaku diketahui sudah berada ditangan Marlon.

Foto semasa hidup <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/korban-pembunuhan' title='korban pembunuhan'>korban pembunuhan</a> yang ditemukan di pinggir jurang Sungai bekala, Minggu (12/4/2020).

Kepada petugas, Marlon mengaku membeli hp tersebut dari Tato Sembiring seharga Rp 150.000.

"Hp tersebut kemudian dilakukan penyitaan sebagai barang bukti," sambung Isir.

Tidak sampai di situ, pada Senin (13/4/2020), petugas akhirnya mendapatkan informasi terkait keberadaan tersangka Tato di kawasan Simalingkar, seputaran kebun binatang. Petugas kemudian bergerak cepat untuk mencoba mengamakan pelaku.

Bingung Cari Uang, Begini Pengakuan Janda Tawarkan Layanan Ranjang 600 Wanita dengan Harga Selangit

"Namun saat akan diamankan, petugas kemudian diancam oleh pelaku dengan menggunakan sebilah parang hingga diberikan tindakan tegas yang menyebabkan tersangka meninggal dunia," terang Isir.

Oleh petugas, tersangka Tato kemudian di bawa ke RS Bhayangkara.

Sementara itu tersangka Tomi berikut dengan barang bukti di amankan di Polrestabes Medan.

Korban sempat hubungi adik

Diceritakan sang adik korban, Kiki Febrian (21) menuturkan apabila sang kakak menghubunginya untuk dijemput di kawasan Simpang Selayang, Sabtu (11/4/2020) malam sekitar pukul 19.48 WIB.

"Setibanya di Simpang Selayang, saya kembali menghubungi HP kakak namun tak ada jawaban, dan meski hampir satu jam saya tunggu, kakak saya itu tak juga datang, hingga saya jadi cemas," aku Kiki Febrian.

Kronologi Penangkapan 5 Pelajar Tak Patuhi PSBB di Jakpus, Bikin Keributan dan Kejar Pengendara

Korban sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Karena takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Saya membuat laporan kehilangan ke Polsek Pancur Batu," katanya.

Lebih lanjut Kiki menjelaskan, dirinya mendapat laporan temuan mayat wanita di Desa Durin Tonggal, Minggu (13/4/2020).

"Saya bersama teman-teman korban bergegas menuju ke TKP dan ternyata benar kakak saya menjadi korban kejahatan," imbuh Kiki Febrian.

Tanggapan rektor

Rektor Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes mengaku sangat terkejut atas pemberitaan di media massa terkait ditemukannya mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) bernama Juliana Tumanggor (26) yang tewas di Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (12/4/2020).

Atas kejadian itu, selaku rektor, Dr Chrismis mengungkapkan rasa belasungkawa dan dukacitanya atas kondisi yang di alami salah satu mahasiswa binaanya itu.

"Kami keluarga besar Unpri turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya mahasiswi kami yang duduk di semester akhir tersebut," ungkap Rektor Unpri Dr Chrismis, Senin (13/4/2020).

Dr Chrismis mengatakan kasus yang menewaskan mahasiswi FE ini merupakan murni tindak pidana pembunuhan.

Dikenal Bergelimang Harta, Terungkap Kebiasaan Nagita Slavina Kerap Pinjam Uang ke Pengasuh Rafathar

Karena itu, pihaknya berharap pelakunya segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kami berharap pihak kepolisian segera menemukan pelakunya dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa orang dengan keji," harapnya.

Menurut Dr Chrismis , kasus pembunuhan mahasiswi yang juga asal Sibolga ini menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa-mahasiswi Unpri agar ke depannya lebih berhati-hati.

Dia berharap tidak ada lagi mahasiswi yang mengalami kejadian serupa.

Pelaku ditembak mati

Tim gabungan Polrestabes Medan dan Reskrim Polsek Pancur Batu berhasil amankan dua pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Prima (Unpri).

Petugas berhasil meringkus dua orang pelaku yang merupakan supir angkutan umum dan kerneknya, yang ditumpangi oleh korban.

Kedua pelaku juga diberikan tindakan tegas terukur di mana seorang pelaku meninggal dunia dan satu lagi diberi tindakan tegas di kakinya.

Pengungkapan kasus tersebut dipimpin langsung Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Eddizon Isir.

Dalam keterangannya ia mengatakan, kedua pelaku yang diamankan yakni Tomi Keliat (29) dan Tato Sembiring (28).

Kedua sehari diketahui bekerja sebagai supir angkutan kota (angkot) di Kota Medan.

"Kedua pelaku terpaksa kita berikan tindakan tegas karena melawan dengan menggunakan senjata tajam saat diamankan. Tersangka atas nama Tato bahkan meninggal dunia karena terkena tembakan petugas," katanya, Selasa (14/4/2020).

Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, bahwa kejadian tersebut merupakan perampokan dengan kekerasan.

Kejadian sendiri berawal dari keterangan salah seorang saksi yang mendengar jeritan minta tolong dari korban dari sebuah angkot.

"Petugas kami kemudian melakukan pengecekan kamera cctv milik dishub kota Medan," ujarnya.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved