Penjelasan IKPM Gontor Soal 1 Santriwati Asal Palembang Terindikasi Positif Covid-19 dari Rapid Test

Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor angkat bicara soal satu santriwati asal Palembang terindikasi positif Covid-19 via rapid test.

Editor: Y Gustaman
Istimewa
Santri Gontor menjalani pemeriksaan suhu badan saat tiba di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/4/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor angkat bicara soal satu santriwati asal Palembang yang terindikasi positif Covid-19 berdasar rapid test.

Ketua I PP IKPM Gontor, Adib Fuadi, juga memastikan perpulangan santri Gontor dalam rangka liburan menjelang Ramadan berlangsung ketat dan diawasi secara medis.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Ketua IKPM Sumsel, memang benar ada satu santriwati terindikasi positif Covid-19 setelah menjalani rapid test saat tiba di Palembang.

"Tapi ini belum bisa dikatakan benar-benar positif karena masih ada tes lanjutan dengan uji sampel lewat PCR di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang,” kata Adib dalam keterangannya, Selasa (14/4/2020).

Jika hasilnya negatif berdasar hasil tes PCR, maka santriwati yang bersangkutan diperkenankan pulang, namun tetap harus menjalani isolasi mandiri.

“Perlu kami jelaskan juga, bahwa santri Gontor yang pulang liburan telah diadakan rapid test, dan hasilnya semua dalam keadaan sehat dan negatif COVID-19. Kepada semua warga IKPM harus selalu waspada dan menjaga kesehatan serta melakukan hal-hal yang positif,” kata Adib.

Pembimbing IKPM Gontor Cabang Sumsel, Rulius, menjelaskan alur kedatangan santriwati Gontor yang tiba di Palembang, Senin (13/4/2020).

Sebagai pendamping penjemputan, Rulis menjelaskan ada tiga kloter perpulangan satriwati Gontor yang tiba di Palembang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin.

“Kemarin itu ada 3 kloter santriwati dari Gontor Putri 3 tiba dengan pesawat Nam Air dan Citylink, lalu dari Gontor Putri 5 dengan Batik Air,” kata Rulius.

Menurut dia, semua santriwati ini dinyatakan sehat setelah pemeriksaan di bandara.

"Kecuali 3 orang dari Gontor Putri 5 yang dirujuk ke Rumah Sakit Siti Fatimah karena suhu badan 37 derajat untuk menjalani rapid test,” ungkap Rulius.

Rapid test berlangsung dari pukul 17.00 WIB dan pada pukul 23.00 WIB. Dokter yang memeriksa menjelaskan santri-santri ini negatif.

Akhirnya mereka dipersilakan menuju wali masing-masing sambil menunggu surat keterangan sehat.

"Belum sampai 5 menit pihak rumah sakit mengumumkan ulang ada 5 terindikasi, dan 5 menit setelah itu ada pengumuman lagi dari dokter yang berbeda. Bahwa ada 1 yang terindikasi, setelah itu semua harus diinapkan di rumah sehat gugus tugas," jela dia.

Dokter pemeriksa memastikan, hasil rapid test bukanlah menyatakan positif, hanya indikasi.

"Maka 1 santriwati tersebut tadi akan menjalani tes swab dan hasilnya akan keluar 5 hari kemudian. Mungkin hanya faktor lelah dalam perjalanan, malam mereka berangkat dari Kediri lalu ke Surabaya, lanjut transit di Jakarta dan langsung menuju Palembang,” ungkap Rulius.

Pondok Modern Gontor saat pandemi Covid-19 langsung mengambil kebijakan untuk me-lockdown area pondok dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melewati area pondok, itupun melalui prosedur sterilisasi fisik terlebih dahulu.

Selama wabah virus corona ini, Pondok Modern Gontor juga membuat kebijakan tidak lagi menerima paket-paket untuk santri dan jika ada akan berhenti di posko penjagaan dan harus melewati proses disinfektasi terlebih dahulu.

Beberapa waktu lalu Pondok Modern Gontor menerima bantuan langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa timur berupa perangkat cek suhu badan dan 5000 masker untuk guru-guru dan santri.

Sebelum para santri Gontor pulang ke daerah asal masing-masing, mereka harus melalui proses cek kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dengan mengerahkan 10 dokter.

Para dokter ini bekerja keras memeriksa kesehatan santri dalam kurun waktu 5-7 hari berturut-turut dan memberikan surat keterangan sehat resmi yang bisa dijadikan dasar acuan kesehatan para santri.

Untuk proses keamanan perjalanan pulang santri-santri, Gontor berkoordinasi langsung dengan aparat kepolisian, TNI agar santri-santri juga nyaman dalam perjalannya.

Saat armada bus tiba di Gontor, prosedur yang dilakukan oleh pihak rumah sakit Gontor adalah mensterilkan fisik luar dan dalam bus dan dikawal langsung oleh pihak bagian kesehatan, santri dan juga kepolisian.

Sebelum masuk ke dalam bagasi bis semua barang-barang bawaan para santri disatukan disatu tempat dan juga di sterilkan dengan disinfektan.

Santri-santri juga kembali dicek dengan termo gun sebelum masuk bus untuk memastikan kembali kondisi suhu tubuh mereka dan itu pun di bawah pengawasan pihak kepolisian.

Santri-santri Pondok Modern Gontor juga dibekali masker untuk perlindungan dasar selama perjalanan mereka baik darat maupun udara. Tak lupa mereka berdoa sebelum dan selama perjalanan untuk selamat sampai tujuan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved