Antisipasi Virus Corona di DKI
Operasi Senyap Anies sebelum Corona Mewabah di Jakarta, Briefing Rumah Sakit soal Pneumonia Wuhan
Operasi senyap dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jauh sebelum virus corona atau Covid-19 mewabah di Jakarta.
Langkah senyap yang dilakukannya tersebut katanya serupa dengan keputusan seluruh kepala daerah di Indonesia saat ini.
Hanya saja, perbedaannya adalah orang yang diwaspadai.
Para kepala daerah katanya kini mengawasi semua orang yang berasal dari DKI Jakarta.
"Ini kan seperti para kepala daerah hari ini, menjaga orang datang dari Jakarta, benerkan bukan? Iya kan?" ungkap Anies.
"Jadi itulah yang kami lakukan sejak Januari, kita monitoring terus," Anies menambahkan.
Terlambatnya pengambilan keputusan terkait pencegahan penyebaran virus corona karena semua pihak terlena.
Terlebih, adanya anggapan rakyat Indonesia hanya terdiri dari dua kategori: warga DKI Jakarta dan warga Indonesia.
Terlenanya dengan keadaan, kata Anies, membuat kewaspadaan berkurang.
• Kisah Janda Sidoarjo Asuh 600 PSK Idaman Pelanggan: Berawal dari Toko Kini Masuk Hotel Prodeo
Sehingga langkah-langkah pencegahan virus corona terlambat dilakukan.
"Seringkali kita ini hanya mengingat sebagai dua warga, warga Jakarta, warga Indonesia. KIta lupa kalau kita ini warga dunia," papar Anies.
"Peristiwa-peristiwa di belahan dunia lain kita tidak mengikuti, dan kita tidak berasumsi bahwa itu bisa sampai ke sini. Berbahaya sekali, berbahaya sekali," tegasnya.
Sebagai pemimpin di Ibu Kota yang menjadi gerbang masuk masyarakat dunia ke Indonesia, Anies bertanggung jawab.
Bukan hanya mengancam Indonesia, virus corona dipastikannya menjangkit warga kbu kota terlebih dahulu sebelum akhirnya mewabah ke seluruh pelosok Nusantara.
"Karena itulah kita kerjakan semua, monitoring semuanya kita lakukan," imbuhnya.
"Kita memantau pakai data, waktu itu istilahnya ODP, PDP. Nah, setiap hari saya dapat laporannya dari Dinas Kesehatan."