Terungkap Motif Utama Babysitter Rekayasa Penculikan, Pelaku Tak Menyesal: Saya Memang Suka Bohong

Motif utama rekayasa penculikan dan penganiyaan babysitter di Palembang akhirnya terungkap.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar kompas.com
Romiati Wulan Sari (25) babysitter yang membuat rekayasa penculikan untuk memeras majikannya ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) 

TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Motif utama rekayasa penculikan dan penganiyaan babysitter di Palembang akhirnya terungkap.

Rekaya penculikan dan penganiayaan itu diotaki oleh sang babysitter itu sendiri, yakni Romiati Wulan Sari (25).

Dalam melancarkan aksinya, Romiati tidak sendirian.

Ia dibantu dua sepupunya, DR (18) dan NR (15).

Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian akhirnya mengamankan Romiati dan dua pelaku lain yang berperan sebagai penculik dalam video viral tersebut.

Ketiganya diamankan polisi saat berada di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang, Kamis (16/4/2020).

Dari hasil pemeriksaan, polisi pun berhasil mengungkap motif pelaku melakukan aksi penculikan rekayasa tersebut.

Aksi itu dilakukan Romiati tak lain demi untuk membeli satu unit ponsel iPhone 11.

Niat Minta Izin ke Paula Beli Mobil Andre Taulany, Baim Wong Malah Kena Semprot: Belum Juga Ngomong

Ia mengaku sudah lama mengidamkan ponsel tersebut.

Karena uang gajinya tak cukup untuk membeli handphone tersebut, ia pun merencanakan aksi penculikan itu.

"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," kata Romiati saat diamankan di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).

Adapun motif rekayasa penculikan itu karena ingin memeras majikannya sendiri.

Video penculikan dan penyiksaan seorang babysitter berinisial R (25) di Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial Instagram
Video penculikan dan penyiksaan seorang babysitter berinisial R (25) di Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial Instagram (INSTAGRAM @palembangbedesau)

Pelaku Tak Menyesal

Romiati mengaku tak menyesal atas perbuatannya dengan melakukan rekayasa penculikan tersebut.

Sebab, selama ini ia telah sering membohongi orang terdekatnya sendiri, seperti orangtua dan pacarnya.

"Tidak saya tidak menyesal, saya memang suka bohong. Saya sempat berusaha untuk jujur tapi tetap tidak bisa," ujarnya.

Peserta Kartu Prakerja Sudah Bisa Dapat Gaji Mulai Minggu Depan, Berikut Informasi Lengkapnya

Ia berperan seolah-olah telah diculik dan digantung untuk membuat video.

Seluruh adegan itu pun direkam pelaku NR.

Sementara, DR berperan sebagai pelaku penculikan yang menyandera korban.

"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.

Babysitter di palembang rekayasa video penculikan
Babysitter di palembang rekayasa video penculikan (KOMPAS/AJI YK PUTRA)

Viral di Medsos

Peristiwa penculikan babysitter di Palembang itu sempat viral di media sosial.

Video penculikan itu pertama kali diketahui dari unggahan akun Instagram @palembang_badesau.

Dalam video tersebut, pelaku terlihat dengan sadis menodongkan pisau ke leher korban dan mengancam akan membunuhnya.

Korban tampak tidak takut dengan ancaman tersebut.

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dibuka, Buruan Daftar Sebelum Tanggal 23 April 2020!

Sambil menangis, korban sempat menantang pelaku.
"Aku dak takut mati, lajulah (Saya tidak takut mati silahkan saja)," kata wanita dalam video tersebut kepada pelaku.

Pelaku dalam video itu kemudian mengikatnya dan menggantung korban di bawah pintu.

Korban pun terlihat sesak untuk bernapas karena jeratan di lehernya tersebut.

Minta Tebusan Hingga Rp 100 Juta

Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi mengatakan, kasus penculikan itu sudah dilaporkan oleh majikannya bernama Hadi pada Selasa sekitar pukul 19.30 WIB.

Setelah mendapat laporan tersebut, sambungnya, pihaknya langsung menurunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Karena ini adalah kasus yang menonjol kami menurunkan sebanyak dua tim," kata Suryadi melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).

Suryadi menjelaskan, pelaku sempat menghubungi majikan korban serta tempat penyaluran babysitter tersebut.

Mereka meminta uang tebusan bervariasi, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.

"Pacar korban juga ditelepon pelaku untuk meminta tebusan," ujarnya.

Pandemi Buat Penjualan Motor Bekas Anjlok, Ini Daftar Harganya: Beat Hingga Mio Cuma Rp 5 Jutaan

Majikan Sudah Beri DP

Kgs M Hadi Nugraha (32) majikan Romiati Wulan Sari (25), "babysitter" yang membuat skenario palsu penculikan, tak menyangka bahwa pelaku bisa berbuat senekat itu demi mendapatkan iPhone 11.

Menurut Hadi, Wulan (panggilan pelaku) selama empat bulan bekerja di rumahnya tak menunjukkan gelagat mencurigakan, apalagi sampai mencuri barang.

"Anaknya rajin tidak pernah neko-neko selama di rumah. Kami juga terkejut dia senekat ini," kata Hadi saat berada di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).

Hadi mengatakan, sebelum kejadian, Wulan memang sempat mengeluh soal keuangan.

Keluarganya yang berada di Kabupaten Banyuasin banyak terkena PHK akibat dampak dari corona.

Bahkan, Wulan pun meminta Hadi untuk mengirim uang kepada keluarganya sebesar Rp 1,5 juta.

"Uang itu dia minta untuk membantu ibu dan kakaknya karena banyak kena PHK karena corona. Saya langsung kirimkan uangnya ke rekening keluarganya," ujar Hadi.

Namun, pada Selasa (14/4/2020) kemarin, Hadi sempat dibuat terkejut saat mendapatkan pesan dari nomor korban.

Pesan itu berisi gambar Wulan dalam kondisi terikat dan hendak digantung oleh penculik yang ternyata rekayasa.

"Bahkan saya tak curiga kalau itu adalah rekayasa, saya juga sempat kirimkan uang Rp 700.000. Karena penculiknya waktu itu minta DP dulu," jelasnya.

(TribunJakarta/Sripoku/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved