Virus Corona di Indonesia

Sebagian WNA Jemaah Tablig yang Diisolasi di Masjid Al Muttaqien Sudah Dipulangkan ke Negara Asal

Sebagian yang sudah dipulangkan misalnya jemaah tablig dari negara Thailand dan Pakistan

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Suparjiono, Ketua RT 24/RW 01 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, saat ditemui pada Minggu (19/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sebagian WNA yang merupakan jemaah tablig Masjid Al Muttaqien, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah dipulangkan ke negara asalnya.

Ketua RT 24/RW 01 Sunter Agung, Suparjiono mengatakan, pemulangan terhadap para WNA ini dilakukan setelah mereka dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan rapid test yang dijalankan Sudin Kesehatan Jakarta Utara.

"Mereka ini datang dari berbagai negara ya, dan sebagian sudah dipulangkan," kata Suparjiono saat ditemui di lingkungan RT 24/RW 01 Sunter Agung, Minggu (19/4/2020).

Menurut Suparjiono, sebagian yang sudah dipulangkan misalnya jemaah tablig dari negara Thailand dan Pakistan.

Sementara yang masih diisolasi dalam Masjid Al Muttaqien yakni WNA India dan Bangladesh. Jumlahnya, kata Suparjiono, mencapai 266 orang.

Pemulangan terakhir dilakukan beberapa hari belakangan terhadap 93 jemaah tablig WNA Pakistan.

Mereka diantar dengan 30 mobil hanya sampai bandara langsung terbang ke negaranya masing-masing. Pemulangan ini atas inisiatif dari para jemaah yang juga sudah berdiskusi dengan pengurus Masjid Al Muttaqien.

Masjid Al Muttaqien sendiri belakangan ini menjadi salah satu pusat singgah jemaah tablig dari Indonesia dan berbagai negara.

"Kalo 93 orang jemaah dari Pakistan sudah pulang. Pemulangan terakhir itu kemarin. Diantar 30 mobil hanya mengiringi sampai bandara," ucap dia.

Pemulangan selanjutnya, imbuh Suparjiono, akan dilakukan terhadap jemaah tablig WNA India dan Bangladesh.

Pihak masjid masih akan berkoordinasi dengan kedutaan besar masing-masing negara terkait pemulangan ini.

"Nanti jadwal selanjutnya Bangladesh sama India. Kita masih berkoordinasi," katanya.

Sebelumnya, ratusan jemaah tablig dari berbagai negara datang ke Indonesia dalam rangka menyiarkan agama Islam selama berbulan-bulan.

Ketika wabah Covid-19 mulai merebak, sekitar bulan Februari 2020 lalu pengurus Masjid Al Muttaqien mulai menghubungi para jemaah untuk tidak lagi berkeliling ke kota-kota.

Mereka diimbau segera datang ke masjid itu untuk mengisolasi diri, apalagi setelah adanya penolakan terhadap jemaah tablig di beberapa kota.

"Awalnya itu ada 400-an, sejak Februari. Setelah itu disounding agar mereka ke markas sini (Masjid Al Muttaqien), karena sempat ada penolakan di kota-kota lain," jelas Suparjiono.

Selama isolasi, ratusan WNA jemaah tablig ini tak diperkenankan keluar dari lingkungan masjid. Mereka bisa tidur di dalam masjid dan mendapatkan bahan makanan yang terus disuplai pengurus masjid itu.

Adapun beberapa waktu belakangan ini ratusan jemaah di masjid itu juga menjalani rapid test Covid-19 yang diadakan Sudin Kesehatan Jakarta Utara.

Marak Pencurian di Masa Pandemi, Simak Cara Mudah Agar Motor Dijauhi Maling

Hari Pertama PSBB Tangsel: 488 Pengendara Melanggar, Mayoritas Tidak Pakai Masker

Jembatan Luhut Ambles Akibat Luapan Kali Angke: Milik Pribadi, Sudah Ditutup Sebulan Lalu

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, dari ratusan orang yang menjalani rapid test, sebanyak 24 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Yudi, 24 orang tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved