Antisipasi Virus Corona di DKI

58.722 Warga Jakarta Ikut Rapid Test, 3,9 Persen Positif Covid-19

Rapid test atau tes massal virus corona (SARS-CoV 2) penyebab penyakit Covid-19 terus dilakukan oleh Pemprov DKI.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Ade (kanan), salah satu pasien Drive Thru Rapid Test yang diadakan Halodoc di lapangan parkir Hall C JIEXPO Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (13/4/2020). 

Meski demikian, sampai saat ini jumlah pasien positif terinveksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 juga terus bertambah.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengatakan, hari ini ada penambahan 79 kasus baru di ibu kota.

"Hari ini total ada 3.112 orang kasus positif. Kemudian juga dilaporkan telah meninggal sebanyak 297 orang," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta.

Dari jumlah tersebut, 1.826 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan ada 752 orang yang melalukan karantina mandiri.

"Pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 1.827. Kemudian, juga ada 752 orang yang melakukan self isolation di rumah," kata Widyastuti.

Jumlah ini diperkirakan bakal bertambah, mengingat masih ada ribuan orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan ratusan orang dalam pengawasan (ODP).

Total ODP di DKI Jakarta sampai saat ini sendiriemncapai 5.750 orang. Rinciannya, sebanyak 5.166 sudah selesai dipantau dan 584 masih dipantau.

"Sedangkan PDP ada sebanyak 5.191 orang, dimana 3.711 sudah pulang, sudah sehat dan yang masih dalam perawatan adalah 1.480 orang," tuturnya.

Pemprov DKI Gandeng Psikolog Monitoring Pasien Covid-19

Sebanyak 752 pasien yang dinyatakan positif terinfensi virus corona (SARS-CoV 2) penyebab penyakit Covid-19 di Jakarta menjalani karantina mandiri.

Karantina mandiri dilakukan lantaran ratusan orang ini tak mengalami gejala kritis meski dinyatakan positif Covid-19.

Guna memonitoring para pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina mandiri, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) DKI Jakarta.

"Sejak 24 Maret kami berkolaborasi dengan IPK DKI Jakarta memberikan pendampingan bagi warga yang melakukan self isolation di rumah," ucapnya, Senin (20/4/2020).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjelaskan, pihaknya memang sengaja menggandeng psikolog agar psikis para pasien yang melakukan karantina mandiri tidak terganggu.

Meski demikian, ia tak merinci, berapa kali pendampingan itu diberikan selama pasien menjalani karantina mandiri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved