Viral di Media Sosial
Polisi Klaim Kasus Tukang Becak Disiksa Satpam Berakhir Damai, Menantu Korban: Lapor Tak Ditanggapi
Kompol Ari Sumarwono mengeklaim kasus penganiayaan keji yang menimpa tukang becak bernama Ngadino Cipyo Wiyono berakhir damai.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
Toni menceritakan kejadian dugaan penganiayaan terjadi seusai mertuanya menurunkan penumpang di selatan Museum Keris.
"Kemudian melompat pagar, maksudnya cuma mau kencing, setelah mau balik diteriaki maling," tutur Toni kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).
"Tanpa pemberitahuan dipukuli, bapak sudah coba memberi kejelasan, tapi sama sekali tidak didengar tetap disalahkan terus," imbuhnya membeberkan.
Tiga oknum satpam kemudian diduga melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan tongkat kayu mengarah ke wajah Ngadino.
"Memukulnya pakai benda dan tangan kosong, juga tendangan, saya pikir satpam mungkin interogasi dulu ngapain kamu kesini, tapi tidak, malah main hakim sendiri," ujar Toni.
Seusai mendapatkan perlakuan itu, Ngadino tidak diperbolehkan pulang dan dibawa ke Kantor Kelurahan Sriwedari.
"Petugas kelurahan cuma ada dua orang, oknum satpam itu bilang, ini habis lompat pagar, setelah itu ditinggal tanpa kejelasan," kata Toni.
Petugas Kelurahan Sriwedari kemudian menelpon Polsek Laweyan supaya segera datang ke kantor kelurahan.
"Petugas polsek datang terus tanya kronologi kejadiannya bagaimana, terus dijelaskan sama bapak saya," jelas Toni.
"Setelah dijelaskan, muka bapak dibersihkan dan diberi Betadine, terus suruh pulang, tanpa pelaku ditanyai," imbuhnya membeberkan.
Ngadino kemudian pulang ke rumah di daerah Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
"Pukul 19.00 WIB, saya diberi kabar, langsung keluar dan saya ajak periksa ke Rumah Sakit dr Oen Solo Baru," ucap Toni.
Keluarga Ngadino mengaku, Ngadino sebenarnya sudah biasa mangkal di dartah Galeri Keris.
Bahkan, Ngadino sudah mangkal di sana sejak 1982, dan memang sudah biasa numpang buang air di Galeri Keris.
"Harusnya satpam sudah hafal, tapi ini satpam memang arogan," ujar seorang kerabat Ngadino kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).