Ramadan 2020
PSBB di Tangsel, Jumlah Peziarah Menurun Drastis Jelang Ramadan 2020
PSBB di Tangsel, berdampak pada tradisi nyekar atau ziarah kubur yang biasa dilakukan menjelang Bulan Ramadan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Selatan (Tangsel), berdampak pada tradisi nyekar atau ziarah kubur yang biasa dilakukan menjelang Bulan Ramadan.
Di sejumlah pemakaman di Tangsel, jumlah peziarah menurun, termasuk di Pemakaman Wakaf Kedaung, Pamulang.
Murtadi, pengurus makam Kedaung, mengatakan, jumlah peziarah pada sepekan belakangan menjelang Ramadan 2020 ini, menurun drastis.
"Pada musim Ramadan ini, oengunjung ziarah sangat berkurang sekali, dikarenakan musibah virus corona ini," ujar Murtadi di lokasi, Senin (20/4/2020).
Selain dari kesadaran masyarakat yang tidak boleh berkerumun pada masa PSBB di Tangsel, pihak pengurus juga mengimbau agar tidak perlu datang untuk ziarah.
"Karena itu, kami sebagai pengurusan juga mengimbau, kepada mereka memang dilarang untuk berziarah, sehingga para peziarah, ahli waris makam yang ada di sini jadi tidak pada datang," ujarnya.
Namun memang masih ada peziarah datang untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dunia.
Masih ada 1.000 peziarah yang tercatat oleh pengurus selama PSBB di Tangsel.
Namun jumlah tersebut sudah menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya yang berjumlah 3.000 peziarah.
"Kurang lebih ada 3.500 makam. Kurang lebih ada 30% enggak sampai 1.000 lah yang datang."
"Biasanya itu yang datang ziarah hampir 100%, minimal 90%," paparnya.
Warga Diimbau Tidak Ziarah Kubur

Jelang Ramadan 2020, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, akrab dengan tradisi nyekar atau ziarah kubur.
Mengunjungi makam sanak famili yang sudah lebih dulu meninggal dunia, dan mendokanannya.