Ramadan 2020
Bolehkah Tidak Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Covid-19? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Bolehkan umat muslim tidak berpuasa disaat pandemi Covid-19? Simak penjelasan dari Buya Yahya
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bulan Ramadan segera tiba.
Ramadan kali ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya.
Wabah virus corona atau COvid-19 tampaknya belum mereda hingga menjelang bulan ramadan.
Sejumlah kekhawatiran masyarakan pun mulai muncul.
Terlebih situasi pandemi yang membuat semua aktivitas masyrakat menjadi terbatas.
Di ketahui bulan Ramadan tinggal hitungan hari.
Di bulan tersebut seluruh umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa.
Namun bagaimana bila kondisinya sedang pandemi seperti sekarang?
Bolehkan umat muslim tidak berpuasa disaat pandemi Covid-19?
Melansir tayangan YouTube Al-Bahjah TV (20/4/2020), Buya Yahya memberikan penjelasan terkait ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemi virus corona.
• Mengapa Kita Harus Berpuasa di Bulan Ramadan? Berikut Asal Usul hingga Keutamaannya
Penjelasan itu bermula saat ada seseorang yang bertanya terkait ibadah puasa ramadhan dikala situasi sedang ditimpa wabah.
"Menyambut bulan Ramadan di tengah wabah Corona ini, apakah dibolehkan kalau kita tidak berpuasa di tengah pandemi begini? Lalu menggantinya dengan fidiah, yaitu memberi makan kepada orang miskin," tanya seseorang yang menghadiri ceramah Buya Yahya.
Orang tersebut mengaku, apabila berpuasa ia khawatir imun tubuh akan menurun dan mudah terjangkit virus.
"Karena jika berpuasa takut imun tubuhnya turun, dan akan lebih mudah terkena virus,"
"Apakah ada keringanan seperti itu dalam islam? terima kasih," tanya orang tersebut.
• Apakah Kumur, Sikat Gigi dan Muntah Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Lengkapnya

Menjawab pertanyaa itu, Buya Yahya menjawab bahwa keringanan memang ada dalam ajaran islam.
Namun keringanan tersebut diberikan kepada orang-orang yang memang berhak mendapatkannya.
"Keringanan di dalam Islam itu ada dan diberikan kepada orang yang mempunyai sebab-sebab yang ia akan mendapatkan keringanan," ujar Buya Yahya.
Orang-orang yang berhak mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa di antaranya, orang sakit, dan orang yang sedang bepergian.
"Orang sakit. Kalau orang takut sakit enggak diberi,"
• Berikut Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2020 untuk 35 Kota Besar di Indonesia
"Orang yang sedang bepergian. Orang yang baru mau bepergian tidak diberi,"
"Orang sakit, yang sakitnya itu memberatkan untuknya berpuasa, maka boleh dia berbuka puasa," terang Buya Yahya.
Hal tersebut pun termasuk untuk orang yang sedang terjangkit virus.
"Termasuk kalau ada penyakit. Kalau sudah terkena penyakit boleh dia berbuka puasa kalau memang penyakit itu memberatkan dia untuk berpuasa,"
"Misalnya kalau dia berpuasa, menjadikan penyakitnya lama sembuh, atau membuat penyakitnya justru membunuh atau menghancurkannya," kelas Buya Yahya.
• Ramadan Segera Tiba, Yuk Cari Tahu Waktu Terbaik Sahur Seperti Kebiasaan Rasulullah SAW

Ketentuan boleh tidaknya orang tersebut berpuasa, ditentukan melalui 2 hal.
"Menurut siapa? Pengalaman pribadi atau menurut dokter yang cerdas yang bisa dipercaya," ujar Buya Yahya.
Menjawab pertanyaan tadi yang menannyakan, bolehkan tidak berpuasa karena khawatir imun tubuh menurun yang akhirnya bisa memicu terpapar virus coroana.
Buya Yahya menjawab, jika orang itu belum terjangkit maka tidak boleh.
"Wabah Corona ini belum menjangkit, maka enggak boleh," jawab Buya Yahya.
• 7 Manfaat Menjalankan Puasa Ramadan, Bantu Turunkan Berat Badan hingga Tingkatkan Imun Tubuh
Menurut Buya, kekhawatiran itu justru menaruh prasangka buruk terhadap Allah SWT.
"Kalau tiba-tiba mendahulukan begini, suudzon kepada Allah, berarti minta dijangkiti malahan,"
"Hati-hati," ujar Buya Yahya.
Menurutnya, menjalankan ibadah puasa tidak akan mengganggu kesehatan.
"Untuk membuat sehat, puasa tidak akan mengganggu,"
"Kan malamnya masih berbuka. Makan yang cukup, istirahat yang cukup," kata Buya.
Buya Yahya mengatakan, bahkan puasa merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan.
Sebab saat berpuasa, asupan makanan ke dalam tubuh menjadi lebih teratur dan tidak berlebihan.
"Bahkan puasa adalah cara hidup yang sehat, karena kita tidak berlebihan dalam makan," ujarnya.
Apabila ada orang yang memiliki gejala-gejala penyakit tersebut, maka barulah orang tersebut boleh untuk tidak berpuasa.
"Adapun jika ada orang memiliki gejala-gejala sakit, dia mah boleh (tidak puasa) karena sakitnya," kata Buya Yahya.
• Jokowi Larang Warga Mudik, Polisi Perbanyak Check Point Hingga Keputusan yang Dianggap Terlambat
Tapi tidak kepada orang yang sehat lalu khawatir takut terjangkit karena menjalankan puasa.
"Tapi kalau anda sehat, hanya takut nanti kalau saya lemah, imun saya berkurang, kemudian saya kena corona dan sebagainya, ini suudzon pada Allah,"
"Malah kena itu nanti hati-hati," kata Buya.
Sekali lagi, Buya Yahya menegaskan orang sehat tetap harus menjalankan ibadah puasa ramadan meski di tengah pandemi seperti sekarang.
"Jadi tetap dia (harus berpuasa). tidak ada,"
"Jadi tidak diperkenankan, hanya karena kasus virus ini merebak, gara-gara khawatir lalu tidak berpuasa," ujar Buya Yahya.
SIMAK VIDEONYA: