Virus Corona di Indonesia

H-1 Pelarangan Mudik Sejumlah Terminal Dipadati Penumpang, Sopir Bus Menjerit

Larangan tersebut dilakukan karena masih tingginya angka masyarakat yang mudik di tengah pandemi virus corona

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Suasana jelang satu hari larangan mudik di Terminal Induk Bekasi, sejumlah penumpang mudik lebih awal agar, Kamis, (23/4/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas antisipasi mudik 2020, Selasa (21/4/2020), mengeluarkan larangan kepada masyarakat agar tidak mudik pada hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Larangan tersebut dilakukan karena masih tingginya angka masyarakat yang mudik di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Satu hari sebelum penerapan larangan mudik atau 24 April 2020, suasana di Terminal Kalideres pada Kamis (23/4/2020) siang terpantau cukup ramai.

Pantauan TribunJakarta.com sampai pukul 12.00 WIB, terlihat para penumpang menunggu di tiga titik area terminal, yakni di lokasi ruang tunggu bus jurusan Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Di tiap-tiap ruang tunggu terlihat ada puluhan penumpang yang membawa barang bawaan mereka. Bahkan suasana di ruang tunggu terlihat penuh dan sesak.

Kendati para pemudik mengenakan masker namun mereka tak mengindahkan physical distancing.

Beberapa bus juga telah terparkir di area terminal kendati jumlahnya tak sebanyak di situasi normal.

Adin (40) salah satu pemudik mengatakan, memilih mudik hari ini lantaran esok pemerintah sudah memberlakukan larangan mudik.

Deretan bus berjejer di Terminal Kalideres, Jakarta Barat siap mengantarkan para penumpang, Kamis (23/4/2020).
Deretan bus berjejer di Terminal Kalideres, Jakarta Barat siap mengantarkan para penumpang, Kamis (23/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

"Daripada nanti enggak bisa mudik, soalnya saya juga di sini dagang juga sepi. Mending puasa di kampung aja," kata Adin yang hendak mudik ke Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020).

Kendati demikian, sudah hampir dua jam ia masih belum tahu kapan bus yang akan ditumpanginya akan tiba.

Sebab, agen dari bus yang biasanya ia tumpangi saat ini tutup.

"Makanya nih enggak tahu juga jam berapa berangkatnya. Soalnya agennya juga tutup."

"Ya sudah kita nunggu aja disini naik apa aja yang penting sampai kampung," ia menambahkan.

Hal senada disampaikan Yanto (30) yang akan mudik ke Pemalang, Jawa Tengah.

Saat ini, ia tak mempermasalahkan akan naik bus apa saja asalkan bisa tiba di kampung halaman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved