Ramadan 2020
Berapa Besaran Fidyah Puasa Ramadan? Bagaimana Cara Membayarnya? Ini Penjelasan Lengkapnya
Fidyah puasa juga bisa diartikan memberikan makan kepada orang yang kurang mampu atau miskin sebanyak atau sejumlah hari tidak puasa.
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Artinya: Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. Al-Baqarah: 184)
Fidyah puasa pada intinya adalah mengganti puasa yang tidak bisa dilakukan dengan memberi makan 1 orang miskin.
Umat muslim bisa memilih caranya seperti memasak atau membuat makanan kemudian mengundang orang miskin sejumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadan.
Atau memberi orang miskin berupa makanan yang belum dimasak.
Fidyah puasa diberikan kepada orang miskin sesuai jumlah hari di mana kita tidak melakukan ibadah puasa.
Apabila seorang muslim tidak berpuasa selama 20 hari, maka wajib membayar fidyah kepada 20 orang miskin sekali saja.
Cara lainnya, jika tidak berpuasa selama 20 hari, seorang muslim bisa memberikan fidyah puasa kepada 1 orang miskin selama 20 hari.
Waktu Pembayaran Fidyah
Fidyah puasa bisa diberikan saat hari itu juga ketika seorang muslim tidak bisa menjalankan ibadah puasa.
Namun, Fidyah juga bisa diberikan ketika bulan Ramadan telah selesai.
Waktu yang tidak diperbolehkan membayar fidyah puasa adalah sebelum memasuki bulan Ramadan atau saat bulan Sya'ban yang akan datang.
Ada perbedaan pendapat para ulama dalam pembayaran fidyah puasa diantaranya sebagai berikut :
1. Satu mud
Beberapa ulama seperti Imam As-Syafi'i, Imam Malik dan juga Imam An-Nawawi, ukuran fidyah yang harus dibayarkan kepada setiap 1 orang fakir miskin adalah 1 mud gandum sesuai dengan ukuran mud Nabi Muhammad SAW.