PMKS Tidur di Emperan Pasar Tanah Abang

PMKS Mulai Marak di Jakarta, Tidur di Emperan Hingga Dipulangkan ke Keluarga

Meski PMKS sudah mulai menjamur, namun Ngapuli menyebut, belum ada indikasi PMKS yang dikoordinir untuk turun ke jalan

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
Humas Pemkot Jakarta Pusat
Detik-detik saat Satpol PP DKI Jakarta memindahkan PMKS ke GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2020) malam. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengaku telah memulangkan 55 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sebelumnya terjaring razia pada Jumat (24/4/2020) malam.

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengatakan, mereka dipulangkan setelah sebelumnya sempat didata dan dipanggil keluarganya.

"Yang kemarin (55 PMKS terjaring razia) sudah dikembalikan ke keluargnya semuanya," ucapnya, Minggu (26/4/2020).

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa para PMKS itu bukan merupakan warga Jakarta dan sebagian besar mengaku tidak membawa KTP.

Namun, saat ditanya apakah mereka masih memiliki keluarga, 55 PMKS ini pun mengaku masih memilikinya.

Untuk itu, Pemkot Jakarta Pusat memutuskan untuk mengembalikan PMKS ini kepada keluarganya.

"Kebanyakan ada keluargnya, makanya kita data kalau ketemu lagi sudah ada bukti," ujarnya.

Terkait dengan sanksi lain yang mungkin dikenakan terhadap PMKS ini, Ngapuli mengatakan, hal ini merupakan kewenangan dari Satpol PP.

"Untuk penindakan, tipiring atau apalah itu nanti Satpol PP. Kalau kami hanya bisa menampung mereka. Kita assesment," kata dia.

Terungkap Asal Nama Nasi Anjing Hingga Akan Diganti Jadi Nasi Semut

Update Data Covid-19 di Kota Bekasi Minggu, 26 April 2020, Positif 229 Orang, Sembuh 70 Orang

Usai Bikin Gaduh, Donatur Ganti Nama Nasi Anjing Jadi Nasi Semut

Hujan Deras, Perumahan Pondok Maharta Tangsel Terendam Banjir

Produksi Sampah di Jakarta Timur Selama PSBB Menurun 17,34 Persen

Belum ada indikasi sengaja dikoordinir

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengakui, sejak memasuki bulan ramadan, para pengemis musiman atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mulai berdatangan.

Ia menyebut, setiap tahunnya para PMKS itu kerap mangkal di sejumlah ruas jalan di wilayah Tanah Abang.

Biasanya, mereka menunggu bantuan atau belas kasih, baik berupa makanan ataupun sejumlah uang dari para pengendara yang melintas di jalan tersebut.

"Titiknya di Tanah Abang. Ini menjadi jalur orang untuk berbagi sehingga mereka datang dan berharap mendapatkan bantuan. Setelah dapat, biasanya mereka ngajak teman lagi," ucapnya, Minggu (26/4/2020).

Meski PMKS sudah mulai menjamur, namun Ngapuli menyebut, belum ada indikasi PMKS yang dikoordinir untuk turun ke jalan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved