Virus Corona di Indonesia

Lapor Kegiatan Tarawih ke Anies karena Takut Corona, Rumah Aselih Malah Dirusak Sekelompok Remaja

Dalam waktu singkat, postingan anak Aselih pun diketahui warga Kelurahan Jati dan para jemaah Masjid Al'Wastiyah yang masih tetangganya

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Bima Putra
Aselih Asmawi (62) saat ditemui di kediamannya di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Rumah satu warga Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung dirusak sekelompok remaja yang awalnya hendak membangunkan warga sahur pada Jumat (24/4/2020).

Dalam video pengrusakan berdurasi 30 detik yang viral di media sosial, tampak jelas puluhan remaja bergantian menendang pagar, melempar petasan.

Merusak pot, hingga mengarahkan toa yang digunakan membangunkan warga sahur tepat ke arah pintu rumah seorang warga secara sengaja.

Camat Pulogadung Bambang Pangestu mengatakan pengrusakan dipicu karena pemilik rumah melaporkan kegiatan Salat Tarawih di satu Masjid tempatnya tinggal.

"Hari Kamis (23/4) pemilik rumah mengambil foto atau video tentang kegiatan Salat Tarawih. Lalu dilaporkan ke Twitter, ditujukan ke Gubernur," kata Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020).

Menggunakan akun Twitter anaknya, pemilik rumah melaporkan kegiatan Tarawih berjemaat dengan tujuan agar petugas segera menindak.

Alasannya dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kegiatan bersifat keagamaan dibatasi guna mencegah penularan Covid-19.

Nahas laporan yang ditujukan langsung ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyulut emosi puluhan remaja warga setempat.

"Remaja yang biasa membangunkan sahur marah. Mereka melakukan di depan rumah, membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah," ujarnya.

Namun Bambang menuturkan insiden sudah diselesaikan pada Sabtu (25/4/2020) oleh jajaran tiga pilar Kecamatan Pulogadung.

Didampingi Lurah Jati, personel Polrestro dan Kodim 0505 Jakarta Timur pengurus RW dan pemilik rumah melakukan mediasi.

"Sudah berdamai, kita mediasi dan selesai secara kekeluargaan. Dari RW menjamin untuk tidak mengulangi lagi. Kalau terjadi lagi ditindak sesuai hukum oleh petugas," tuturnya.

Bambang menyebut pihaknya sudah mengimbau warga agar membatasi kegiatan ibadah selama PSBB sesuai intruksi pemerintah.

Tapi dia tak menampik adanya warga yang membandel, padahal pemerintah sudah satu suara membatasi kegiatan agama saat Pandemi Covid-19.

"Sudah kita imbau dari awal untuk tidak melakukan Salat Tarawih, nanti kita intensifkan monitor lagi agar enggak ada kejadian seperti ini lagi," lanjut Bambang.

Klarifikasi korban

Aselih Asmawi (62), warga Kelurahan Jati korban perusakan rumah puluhan remaja pada Jumat (24/4/2020) angkat bicara atas insiden yang menimpanya.

Dia membenarkan insiden berawal dari postingan Twitter anaknya yang mengunggah foto Salat Tarawih berjemaat di Masjid Al'Wastiyah.

Namun Aselih mengklarifikasi postingan yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menindak kegiatan Salat Tarawih inisiatifnya.

Dia justru mengaku ikut dalam Tarawih berjemaat sejak malam pertama bulan Ramadan 1441 Hijriah di Masjid Al'Wastiyah walau dilarang anaknya.

"Jadi anak saya berusaha supaya saya tidak salat berjemaat di Masjid, melihat kondisi orang tuanya yang sudah tua. Kekhawatiran anak saya, 'Sudah ayah jangan salat di Masjid', begitu," kata Aselih di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).

Meski rumahnya berada tepat depan Masjid Al'Wastiyah, sang anak tetap melarang Aselih mengikuti Salat Tarawih berjemaah.

Alasannya karena pemerintah sudah menetapkan seluruh kegiatan agama dibatasi selama masa pandemi Covid-19, terlebih bersifat kerumunan.

"Nah saya masih tetap salat, begitu saya Salat anak saya secara diam-diam mengambil foto. Di Twit lah, itu malam pertama Salat Tarawih. Setelahnya beredar Twit-nya," ujarnya.

Dalam waktu singkat, postingan anak Aselih pun diketahui warga Kelurahan Jati dan para jemaah Masjid Al'Wastiyah yang masih tetangganya.

Aselih dianggap sengaja menyuruh anaknya mengunggah postingan agar kegiatan Tarawih di Masjid Al'Wastiyah dibubarkan petugas.

"Saya yang disangkain upload, karena saya waktu itu foto-foto. Padahal saya enggak upload, dan saya enggak tahu siapa yang upload. Saya juga enggak punya Twitter. Tapi mereka enggak percaya," tuturnya.

Sebelum rumahnya disatroni puluhan remaja yang menendang pagar, melempar petasan, memecahkan pot masalah sebenarnya sudah selesai.

Nahas saat pengurus RW dan DKM Masjid Al'Wastiyah sudah menyelesaikan masalah sekelompok remaja justru merusak rumahnya.

"Akhirnya didamaikan pak RW, ketua Masjid datang ke rumah, saya bilang saya enggak tahu siap yang lakuin. Ya sudah, selesai. Tapi di malam kedua, hari Sabtu mereka datang melakukan itu," lanjut Aselih.

Saat kejadian sekira pukul 03.00 WIB Aselih mengaku masih terlelap, hanya sang istri dan anaknya yang mengetahui kejadian perusakan.

Beruntung tak ada kerusakan parah akibat ulah sekelompok remaja, hanya sejumlah kabel tis pengait fiber pagar rumah yang rusak.

"Enggak ada yang rusak, cuman pot-pot ada yang patah sedikit, karena pot awalnya di pinggir jalan. Sama tali-talinya (kabel tis pengait fiber) pada putus," sambung dia.

Pada Sabtu (25/4/2020), pihak Kecamatan Pulogadung, jajaran Polrestro dan Kodim 0505 Jakarta Timur menemui Aselih dan pengurus RW.

Mereka mendampingi proses mediasi, hasilnya Aselih setuju insiden yang menimpanya selesai secara kekeluargaan.

"Dari RT/RW sudah bertemu dengan mereka (remaja yang merusak rumahnya). Sudah dikasih penjelasan tidak boleh melakukan tindakan itu lagi. Sudah damai," kata Aselih.

Kiper Persija Jakarta Bocorkan Menu Buka Puasa Favorit di Bulan Ramadan

Cerita Para PMKS Kejar-kejaran dengan Petugas Satpol PP Demi Dapat Sembako

Cerita Menhub Budi Karya Sumadi Selama Dirawat di RSPAD: Nonton Lionel Messi Bertanding

Usul Penyetopan KRL, Wali Kota Bekasi Sebut Frekuensi Pergerakan Orang Masih Tinggi

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Masih Belum Jelas, PT LIB Tunggu Arahan PSSI

Takut kena corona

Aselih Asmawi (62) menyesalkan aksi puluhan remaja yang merusak rumahnya karena postingan Twitter sang anak terkait Tarawih di Masjid Al'Wastiyah.

Unggahan tersebut adalah cuitan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menindak kegiatan salat Tarawih yang digelar saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pun ikut dalam kegiatan Tarawih di Masjid Al'Wastiyah yang berada tepat depan rumahnya, dia mengaku mahfum dengan tindakan sang anak.

"Saya enggak menyalahkan anak saya, karena sebelumnya dia sudah minta agar saya enggak Salat di Masjid dulu. Karena takut kena Corona, apalagi saya sudah tua," kata Aselih di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).

Sebagai warga DKI, Aselih sadar keputusan warga menggelar Tarawih berjemaah bertentangan dengan PSBB yang berlaku.

Dia juga mengerti betul lansia sepertinya lebih rentan terjangkit Covid-19 karena daya tahan tubuh sudah menurun digerogoti umur.

"Susah juga, sudah dibilang (diminta tidak salat Tarawih). Tapi kesepakatan warga kalau Tarawih pada sehat enggak nih, akhirnya Tarawih tapi tetap jaga jarak," ujarnya.

Aselih menuturkan Tarawih yang digelar warga Kelurahan Jati di Masjid Al'Wastiyah sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menurutnya hanya ada tiga saf dalam Tarawih di Masjid Al'Wastiyah, warga yang sakit pun tak diperkenankan mengikuti kegiatan.

"Sekitar 100 orang lah yang ikut, tiga saf itu. Tapi yang boleh ikut yang sehat saja, kalau sakit enggak boleh. Cuman namanya anak tetap khawatir kan," tuturnya.

Aselih menyebut hubungannya dengan sang anak yang memfoto kegiatan Tarawih di Masjid Al'Wastiyah kini baik-baik saja.

Hubungan keluarganya dengan warga setempat pun normal karena sebelum insiden terjadi masalah sudah selesai lebih dulu.

Nahas penyelesaian secara musyawarah yang dilakukan Aselih dengan pengurus RW dan DKM Masjid Al'Wastiyah tak diketahui para remaja.

"Tapi sekarang sudah kondusif, sudah mediasi lewat RW. Aparat-aparat juga sudah datang, sudah selesai. Mungkin kemarin salah persepsi mereka," lanjut Aselih. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved