Virus Corona di Indonesia
Menhub Budi Karya Sembuh dari Covid-19: Guyonan Kebal Corona Karena Nasi Kucing, 14 Hari Tidak Sadar
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi sempat membuat lelucon mengatakan Indonesia kebal corona karena warganya makan nasi kucing
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Budi Karya Sumadi selesai menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto dan kini telah berada di kediamannya, Senin ((27/4/2020).
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi sempat membuat lelucon mengatakan Indonesia kebal corona karena warganya makan nasi kucing.
Kini, Budi Karya Sumadi mengatakan siap membantu RSPAD terkait penanganan Covid-10 dengan menyumbangkan plasma darah. Simak selengkapnya:
1. Budi Karya Sumadi Work from Home
Budi Karya Sumadi telah berada di rumah usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), sejak 13-31 Maret 2020.
Meski telah pulang dari RSPAD, Budi Karya Sumadi masih tahap proses pemulihan.
"Prinsipnya kondisi beliau sedang proses pemulihan," kata Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertinus Budi Sulistyo, dalam telekonferensi melalui aplikasi Zoom, Senin (27/4/2020) sore.
Kondisi Budi Karya Sumadi yang sekarang, lanjutnya, memungkinkan bekerja dari rumah atau work from home (WHF).
"Memungkinkan untuk bekerja WFH. Di samping tetap kontrol dan dalam perawatan tim dokter," jelas Albertinus Budi Sulistyo.
Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi pun mengikuti telekonferensi tersebut.
Dia tampak mengenakan kemeja putih dan sedang duduk dilayar. Badannya tegap dan nada suaranya tiada serak.
Budi Karya Sumadi mengatakan, bakal melakukan kontrol rutin ke tim dokter RSPAD serta berjanji akan menjaga fisiknya.
"Tentu kita harus mesti bersih dan sehat. Saya janji akan berolahraga dan kontrol ke RSPAD," ucap Budi Karya Sumadi.
Selama dirawat di RSPAD, kata dia, tim dokter RSPAD meminta dirinya untuk mematuhi aturan di sana.
"Mereka bimbing saya dengan tulus dan disipilin. Tidak boleh makan banyak. Harus ikut yang dilaksanakan," tutup Budi Karya Sumadi.
2. Budi Karya Tak Sadarkan Diri 14 Hari setelah Ketahuan Positif Covid-19
Budi Karya Sumadi mengatakan, dirinya sempat tidak sadarkan diri setelah ketahuan positif Covid-19.
Awalnya, ketika mengalami demam, dokter mendiagnosanya terkena tifoid (tifus).
"Jadi awalnya saya tidak tahu kalau kena Covid-19, karena dari data laboratorium itu menunjukkan tifoid. Nah, pada saat dinyatakan tifoid saya masuk ke rumah sakit, " ujar Budi Karya dalam konferensi pers secara daring pada Senin (27/4/2020).
Baru saat dirawat di RS itulah dirinya didiagnosis positif Covid-19.
"Jadi saya tidak tahu sebab saat terakhir diskusi sama dokter dinyatakan jika tidak mungkin ini Covid-19. Makanya dalam berita sebelumnya kan saya sakit dinyatakan tifoid," ungkap Budi.
Usai didiagnosis positif Covid-19 itulah Budi Karya sempat tidak sadarkan diri selama 14 hari.
"Tentunya saya tidak tahu, saya tidak sadarnya 14 hari," ungkapnya.
Usai menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Budi bisa kembali sadarkan diri.
Namun saat sadar, dia pun mengaku masih membiasakan diri.
"Pada saat sadar, saya belum terlalu fokus ya, sebab saya pikirkan bagaimana saya mesti menyikapi diri saya. Intinya saya belum memikirkan negara dulu," paparnya.
Setelah itu, Budi kemudian kembali belajar duduk, belajar untuk kembali menggunakan toilet serta belajar makan dan minum.
"Saya pun belajar bagaimana agar doyan makan dan minum ya, tentu atas bimbingan dokter dan suster yang merawat saya," tambah Budi.
3. Janji Budi Karya Setelah Sembuh dari Covid-19...
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan rasa syukurnya setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ia juga mengungkapkan ingin rajin olahraga dan kontrol kesehatan sebagai janjinya demi menjaga kesehatan.
Diakuinya, sebelum tertular Covid-19, dirinya sangat sibuk.
"Saya memang melakukan kegiatan fisik berlebihan sehingga mungkin saat ada virus, terpaksa harus terkena," ujar Budi Karya dalam konferensi pers secara daring pada Senin (27/4/2020).
Menurut Budi Karya, tidak hanya dirinya saja yang tertular Covid-19.
Dalam rombongan Kemenhub saat itu, ada tujuh orang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Saya tidak tahu kena-nya (tertular) di mana, Tapi ada beberapa lagi dan masing-masing berpencar," ungkap Budi Karya.
Dari seluruh rombongan, Budi Karya menyebut dirinya yang berusia paling tua, yakni 63 tahun.
Sementara itu, anggota rombongan lain berusia paling tua 60 tahun. Usai dinyatakan positif tertular Covid-19, Budi Karya kemudian dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
"Saya memang masuk tanggal 13 Maret dan keluar tanggal 31 Maret. Saya berterima kasih berkat tim dokter RSPAD saya diizinkan pulih. Ini suatu mukjizat buat saya, " kata Budi Karya.
Usai menjalani dua kali pemeriksaan laboratorium, Budi mengaku bersyukur bisa dipastikan sembuh dari Covid-19.
Budi berpesan kepada masyarakat dan pasien Covid-19 lainnya agar selalu menjaga pola hidup sehat.
"Kita harus menindaklanjutinya, mesti hidup bersih, mesti hidup sehat. Saya janji mau olahraga nanti. Kita olahraga sama-sama ya teman-teman," tuturnya.
"Saya juga janji setelah ini akan rutin kontrol ke RSPAD supaya ketahuan sakitnya apa," tambahnya.
Dikutip dari Bangka Pos, Budi Karya Sumadi sebelumnya sempat berkelakar Indonesia kebal Corona atau Covid-19 sebelum dinyatakan positif terpapar Corona.
• Berikut Promo Alfamart dan Promo Indomaret Edisi Terbaru Ramadan: Potongan Harga hingga Tukar Poin
• Evaluasi PSBB Tangsel: Jumlah Kasus Covid-19 Melonjak dan Kemungkinan Diperpanjang
• Pemprov DKI Kaget Hampir 900 Perusahaan Dapat Izin Kemenperin Beroperasi Saat PSBB
Budi Karya Sumadi berkelakar bahwa tidak ditemukannya virus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini karena masyarakat gemar makan nasi kucing.
Dalam kelakarnya tersebut, Budi Karya Sumadi menyebut Nasi Kucing menjadi kunci kekebalan tubuh.
"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (17/2).
Nasi kucing adalah nasi dengan porsi kecil dan lauk yang sangat sederhana seperti sambal ikan teri, telur, tempe dan beragam variasi lainnya. Nasi yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini populer di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang.
(Kompas.com/TribunJakarta/Bangka Pos)