Pasutri Tewas di Bekasi
Tega Bekap Istri Pakai Bantal Hingga Tewas, Ketua RT Ungkap Kebiasan Sang Suami
Adi Hardi ketua RT setempat mengatakan, pasutri Karyadi dan Cristy sudah hidup berumah tangga sekitar kurang lebih lima tahun lalu
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Penemuan jasad pasangan suami istri (pasutri) bernama Karyadi (55) dan Cristy Handayani (43) di rumahnya daerah Jatiasih, Kota Bekasi, Senin,(27/4/2020), sempat memunculkan tanda tanya besar apa penyebab kematiannya.
Polisi melalui serangkaian pemeriksaan menyimpulkan, penyebab kematian pasutri ini diduga akibat sang suami membekap istrinya menggunakan bantal usai cekcok besar yang terjadi.
Sedangkan penyebab kematian sang suami menurut kesimpulan polisi, ia diindikasi mengalami serangan jantung akibat kalap membekap sang istri.
Adi Hardi ketua RT setempat mengatakan, pasutri Karyadi dan Cristy sudah hidup berumah tangga sekitar kurang lebih lima tahun lalu.
"Kalau pak Karyadi tinggal di sini udah lama, dari masih bujangan, emang si bujangannya udah agak tua, jadi mereka ini menikah di usai yang sudah agak tua," kata Adi.
"Setelah menikah istrinya diajak tinggal di sini, sekitar lima tahun lalu kira-kira mereka sudah berumah tangga," tambahnya.
Selama tinggal di lingkungan tempat tinggalnya, kedua pasutri ini memang dikenal tertutup dan jarang bergaul.
Hal ini disebabkan kesibukan pekerjaan sang istri yang diketahui bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu instansi pemerintahan.
"Kalau pak Karyadi dia semenjak tinggal di sini emang dikenal pendiam, dia jarang ikut kalau ada kegiatan-kegiatan warga, cuma ya saya kenal dia orang baik," ucap Adi.
Karyadi menurut sepengetahuannya, pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pinjaman dan perkreditan.
Tetapi, tidak lama setelah menikah ia justru tidak lagi bekerja. Adi tidak tahu persis mengapa tetangganya itu keluar dari pekerjaannya.
"Saya enggak tahu pasti, mungkin dia resign (mengundurkan diri) karena kalau diliat dari umur kayanya belum masuk pensiun," ucapnya.
Sang istri kemudian sejak beberapa tahun terakhir menjadi tulang punggung keluarga, aktivitas sehari-hari Karyadi dihabiskan kebutuhan rumah.
"Mereka hidup berdua aja, belum dikaruniai anak, nah pas dia (suaminya) enggak kerja dia lebih sering di rumah, kalau apa-apa ke warung pasti suaminya," tegas dia.