Pasutri Tewas di Bekasi
Akhir Kisah Cinta Pasutri di Bekasi, Tewas Berdua di Dalam Rumah Usai Bertengkar Hebat
Pasutri ini menurut keterangan ketua RT, menikah di usia yang sama-sama sudah matang, tapi belum kunjung dikaruniai keturunan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Warga Kampung Pedurenan, RT01/RW07, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi sontak dibuat geger dengan penemuan jasad pasangan suami istri (pasutri) tergeletak di dalam rumahnya.
Peristiwa itu terjadi pada, Senin, (27/4/2020), sekira pukul 12.30 WIB. Rumah bercat tembok krem dengan hiasan ornamen lampion khas china di langit-langit teras ramai didatangi warga.
Karyadi (55) dan Crsity Handayani (43), sang penghuni rumah ditemukan tergeletak di lantai dengan kondisi tidak bernyawa.
Karyadi ditemukan di ruangan dapur dengan posisi terlentang menggunakan kaos berwarna hitam dan celana training biru.
Sedangkan Cristy, ditemukan di ruang tamu rumah dengan posisi terlentang dan baju sedikit tersingkap hingga bagian perutnya sedikit terlihat.
Penemuan jasad ini langsung menimbulkan pertanyaan besar, apa sebenarnya penyebab kematian kedua sejoli yang terikat hubungan pernikahan tersebut.
"Banyak yang nanya, kenapa penyebab kematiannya, cumakan saya enggak bisa jawab, adanya yang nanya apakah karena Covid-19, banyak simpang siur," ungkap Adi Hardi ketua RT setempat.
Tentu saja ini bukan seperti kisah klasik Romeo dan Juliet, sepasang kekasih yang meregang nyawa karena begitu besar rasa cinta mereka.
Biduk rumah tangga pasangan Karyadi dan Cristy, diketahui sudah berlangsung selama kurang lebih lima tahun.
Pasutri ini menurut keterangan ketua RT, menikah di usia yang sama-sama sudah matang.
Selama lima tahun berumah tangga, keduanya belum dikaruniai momongan, mereka tinggal di rumah tersebut hanya berdua.
Lima tahun menjalani rumah tangga memang bukan perkara mudah, apalagi untuk pasangan yang bisa dibilang usia pernikahannya baru seumur jagung.
Warga setempat mengakui, hubungan rumah tangga Karyadi dan Cristy memang sering dibumbui pertengkaran hingga suara terikan saat cekcok kerap terdengar sampai ke rumah tetangga dekat.
Langgeng (22) misalnya, tetangga yang tinggal persis di depan kediaman Karyadi dan Cristy kerap mendengar terikan itu.
Tetangga dekat menurut dia, bahkan sudah tidak asing ketika mendengar kalimat umpatan bernada kasar keluar dari mulut sang istri.
Malam itu satu hari sebelum ditemukan tewas, tepatnya selepas magrib suara teriakan dari rumah Karyadi dan Cristy kembali terdengar.
Di mata para tetangga, kehidupan rumah tangga Karyadi dan Cristy seolah bisa-biasa saja.
Pertengkaran yang kerap terdengar masih dipandang wajar sebagai bumbu kehidupan rumah tangga.
Apalagi sore hari sebelum suara pertengkaran terdengar, Karyadi dan Cristy masih terlihat harmonis laiknya pasangan sejoli.
Langgeng menuturkan, keduannya masih terlihat membeli gorengan dengan berboncengan sepeda motor bersama.
"Pas sorenya masih keliatan beli gorengan berdua, tapi pas magrib udah berisik banget, istrinya nangis teriak-teriak kata-kata kasar," ungkap Langgeng.
Penyebab Kematian

Misteri kematian pasangan suami istri bernama Karyadi (55) dan Cristy Handayani (43) di rumahnya daerah Jatiasih, Kota Bekasi mulai menemui titik terang.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, penyebab kematian pasutri ini masing-masing akibat kehabisan nafas dan serangan jantung.
"Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan bantal yang sudah bersimbah darah, di duga istrinya di bekap menggunakan bantal hingga tidak bernyawa (oleh sang suami)," kata Wijonarko, Selasa, (28/4/2020).
Kemudian, setelah menghabisi nyawa istrinya, sang suami rupanya mengalami serangan jantung akibat kalap dan kelelahan.
"Setelah meninggal, tidak jauh dari mayat istrinya, di temukan korban yang merupakan suami dari istri tersebut, memang suami mempunyai riwayat penyakit jantung," ucapnya.
"Kemungkinan suaminya kelelahan (usai membekap istrinya) dan meninggal tiga meter dari jasad istrinya," tambahnya.
Adapun motif dari peristiwa ini kata Wijonarko, diduga masalah rumah tangga yang sudah memburuk sejak beberapa tahun terakhir.
"Dari informasi sementara kita mendapatkan keterangan kedua korban sering cekcok dan sebelum kejadian tersebut adanya keributan yang besar," kata Wijonarko.
Masalah Pekerjaan Diduga Jadi Penyebab Keretakan Rumah Tangga
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, masalah rumah tangga diduga jadi penyebab ketidakharmonisan hubungan rumah tangga Karyadi dan Cristy.
Dari keterangan saksi yang dihimpun pihak kepolisian, sang suami sejak beberapa tahun ke belakang tidak memiliki pekerjaan.
"Diketahui istrinya bekerja sebagai PNS, sedangkan suaminya tidak mempunyai pekerjaan, sehingga timbulnya keributan," terangnya.
Adi Hardi ketua RT setempat mengatakan, Karyadi sudah tinggal di Kampung Pedurenan cukup lama semenjak ia belum menikah.
"Kalau pak Karyadi tinggal di sini udah lama, dari masih bujangan, emang si bujangannya udah agak tua, jadi mereka ini menikah di usai yang sudah agak tua dua-duanya," kata Adi.
"Setelah menikah istrinya diajak tinggal di sini, sekitar lima tahun lalu kira-kira mereka sudah rumah tangga," tambahnya.
Selama tinggal di lingkungan tempat tinggalnya, kedua pasangan sejoli ini memang dikenal tertutup dan jarang bergaul.
"Kalau pak Karyadi dia semenjak tinggal di sini emang dikenal pendiam, dia jarang ikut kalau ada kegiatan-kegiatan warga, cuma ya saya kenal dia orang baik," ucap Adi.
Karyadi menurut sepengetahuannya, pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pinjaman dan perkreditan.
Tetapi, tidak lama setelah menikah ia justru tidak lagi bekerja.
Adi tidak tahu persis mengapa tetangganya itu keluar dari pekerjaannya.

"Saya enggak tahu pasti, mungkin dia resign (mengundurkan diri) karena kalau diliat dari umur kayanya belum masuk pensiun," ucapnya.
Sang istri kemudian sejak beberapa tahun terakhir menjadi tulang punggung keluarga, aktivitas sehari-hari Karyadi dihabiskan di rumah.
"Mereka hidup berdua aja, belum dikaruniai anak, nah pas dia (suaminya) enggak kerja dia lebih sering di rumah, kalau apa-apa ke warung pasti suaminya," tegas dia.