Sisi Lain Metropolitan
Cerita Manusia Gerobak Saat Pandemi Covid-19: Rongsokan Tak Laku, Berharap dari Pengguna Jalan
Kesulitan cari kerja di kampung, Tatang (38) pilih jadi manusia gerobak. Sudah dua bulan rongsokan tak laku. Ini kisahnya bertahan saat pandemi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Tatang bersama istri dan anaknya menjelang buka puasa saat ditemui di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (29/4/2020)
"Sejak dua bulan saya ubah pola keluar rumah. Biasanya habis subuh sekarang jadi siang sampai sore. Kita begini supaya dapat sembako aja dari orang lewat. Sebab kalau enggak begitu, kita enggak makan," ungkapnya.
"Sebenarnya malu, tapi daripada anak kelaparan mendingan ngemper begini sambil nunggu yang bagi-bagi sembako gratis demi kita makan. Apalagi sekarang banyak manusia gerobak musiman, jadi kitanya benar-benar harus cepat datang ketika ada pengguna jalan yang bagiin sembako," tandasnya.