Antisipasi Virus Corona di DKI
Sederet Kasus Pencurian Kotak Amal di Jakarta Saat PSBB, Marbut Masjid Diminta Waspada
Dalam catatan TribunJakarta.com, ada sejumlah wilayah di Jakarta Timur yang kotak amal di masjidnya digondol orang.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Jumlah kejahatan pencurian kotak amal di Jakarta khususnya di Jakarta Timur meningkat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Dalam catatan TribunJakarta.com, ada sejumlah wilayah di Jakarta Timur yang kotak amal di masjidnya digondol orang.
Lurah Pondok Ranggon M Nur Hilal mengatakan selama dua pekan terakhir atau saat masa PSBB DKI Jakarta terjadi dua kasus pencurian kotak amal di wilayahnya.
"Di Musala Al-Ikhwan wilayah RT 05/RW 04, kejadiannya bakda (sesudah) Dzuhur. Lalu di Musala Baitul Fitriyah RT 08/RW 06, kejadiannya bakda Asar," kata Nur saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (26/4/2020).
Tak diketahui pasti berapa jumlah dan apa pelaku sempat berpura-pura menunaikan ibadah Salat karena saat kondisi kedua Musala sepi.
Ketentuan dalam PSBB yang diatur Pemprov DKI Jakarta membuat kegiatan ibadah dibatasi sehingga Salat berjemaat tak dilakukan.
"Pas kejadian Salatnya tidak berjemaat. Karena kan tidak diperbolehkan. Kalau misalnya di atas lima orang kita kasih arahan untuk di rumah saja Salatnya. Pelakunya belum tertangkap," ujarnya.
Merujuk keterangan yang disampaikan Ketua RT dan RW setempat, Nur menuturkan marbut Musala sendiri tak memiliki dugaan pelaku.
Menurutnya ada kemungkinan pelaku bukan warga Cipayung, mengingat wilayah Pondok Ranggon berbatasan dengan Depok dan Bekasi.
"Mungkin dia (pelaku) alasannya numpang Salat karena dalam perjalanan, takut tidak dapat kalau di rumah. Kan kita anggap dia Salat, sama pengurus Masjid tidak kepikiran kalau dia berbuat jahat," tuturnya.
Selain dua kasus pencurian kotak amal, Nur menuturkan aksi pencurian kendaraan bermotor juga terjadi di permukiman warganya.
Pun warga sudah membatasi akses keluar-masuk dengan menutup portal, pelaku tetap berhasil menggondol kendaraan warga.
"Kejadiannya di sekitar TPU Pondok Ranggon. Semenjak Covid-19 ini banyak warga yang menutup portal, tapi karena wilayah dekat makam jadi kemungkinan sudah dipelajari (rute kabur) sama pelaku," tuturnya.
Kepada para marbut, Nur mengimbau agar waspada saat mengizinkan orang tak dikenal melakukan ibadah selama masa PSBB dan bulan Ramadan.
Pasalnya melarang orang yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan ibadah saat waktunya terbilang sulit dilakukan.
"Apa iya kala dia (orang yang sedang dalam perjalanan) numpang Salat dilarang, kalau cuman satu orang ya enggak apa, kecuali berkerumun. Jadi kita minta marbut waspada," lanjut Nur.
Selain di Kelurahan Pondok Ranggon, meningkatnya kasus kriminal di Jakarta Timur juga terjadi di wilayah Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.
Terhitung sejak Rabu (8/4/2020) hingga Senin (13/4/2020), tiga ibu jadi korban jambret, satu jadi korban penodongan, dan satu korban begal.
Lokasi kelima kasus tersebut berada di Jalan Gardu, Kelurahan Balekambang dan hingga kini para pelakunya belum berhasil diringkus.
3 kotak amal di masjid Cipinang Melayu dibobol

Pada Selasa (28/4/2020), tiga kotak amal Masjid Al-Ikhwan Jalan Pangkalan Jati 1, RT 05/RW 13, Kelurahan Cipinang Melayu dibobol maling.
Marbut Masjid Al-Ikhwan, Sumaryono (62) mengatakan saat kejadian tak ada satu pun orang karena pengurus sepakat meniadakan Salat berjemaat.
"Pintu juga enggak dikunci, jadi begitu masuk langsung jalan ke arah sudut Masjid tempat kotak amal. Kejadiannya sebelum Zuhur," kata Sumaryono di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2020).
Merujuk rekaman CCTV masjid, pelaku mengambil satu per satu kotak amal lalu membawanya ke tempat saf Salat jemaat perempuan.
Meski dari rekaman CCTV hanya terlihat satu pelaku, pengurus masjid menduga pelaku ada satu pelaku lain yang bertugas menjebol kotak.
"Sepertinya dua orang, jadi satu ngambil kotak, satu lagi yang congkel. Tapi karena ada CCTV yang enggak berfungsi jadi pelaku yang terlihat cuman satu saja," ujarnya.
Sumaryono menuturkan sebenarnya ada empat kotak amal di Masjid Al-Ikhwan yang semuanya ditempatkan di sudut dekat pintu masuk.
Pelaku yang dari rekaman CCTV berusia sekitar 30 tahun hanya berhasil menjebol tiga kotak, pun satunya lagi sudah rusak dicongkel.
"Satu kotaknya lagi juga sudah dirusak, tapi enggak berhasil. Jadi yang dicongkel tiga kotak, congkel pakai obeng. Kerugian sekitar Rp 2 juta lebih," tuturnya.
Sekretaris Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Al-Ikhwan, Arianto Dwi (34) mengatakan sudah melapor ke SPKT Polsek Makasar.
Rekaman CCTV saat pelaku beraksi sekitar 10 menit sudah diserahkan jadi barang bukti ke penyelidik Unit Reskrim Polsek Makasar.
"Sudah buat laporan ke Polsek Makasar, kemarin katanya masih proses penyelidikan. Untuk sekarang diimbau waspada biar enggak kejadian lagi," kata Arianto.
Sebagai informasi, rentan dua pekan terakhir dua Musala di Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung juga dibobol maling.
Yakni di Musala Al-Ikhwan wilayah RT 05/RW 04 dan Musala Baitul Fitriyah RT 08/RW 06 yang pelakunya hingga kini masih buron.
Pengurus masjiw tempel selebaran wajah pelaku
Sekretaris DKM Masjid Al-Ikhwan, Arianto Dwi (34) mengatakan warga resah karena kasus pencurian kotak amal sebenarnya bukan pertama kali terjadi.
"Ini sudah yang keempat kalinya. Tapi enggak semuanya berhasil, ada yang gagal. Sepertinya belakangan tambah rawan, karena burung Love Bird saya saja hilang," kata Arianto di Makasar, Jakarta Timur, (29/4/2020).
Empat kasus pencurian kotak amal di Masjid Al-Ikhwan yang dimaksud terhitung sejak tahun 2015 hingga aksi teranyar kemarin.
DKM Masjid Al-Ikhwan sendiri sebenarnya sudah berupaya mencegah aksi pencurian dengan memasang sejumlah CCTV.
"Tapi pas kejadian CCTV yang menyorot ke jalan enggak berfungsi, hanya yang di dalam Masjid saja. Makanya cuman satu pelaku yang wajahnya tersorot," ujarnya.
Arianto menuturkan wajah satu pelaku yang tersorot itu kini sudah disebarluaskan lewat grup WhatsApp warga setempat.
Di pintu masuk Masjid pun terpampang wajah pelaku saat menenteng kotak amal yang berasal dari tangkapan layar rekaman CCTV.

"Kita tempel di pintu masuk biar dilihat warga. Video rekaman CCTV juga sudah disebar, tapi sampai sekarang enggak ada warga yang kenal," tuturnya.
Marbut Masjid Al-Ikhwan, Sumaryono (62) juga menuturkan tak pernah melihat sosok pelaku yang membobol tiga kotak amal.
Dia berharap jajaran Polrestro Jakarta Timur lekas meringkus pelaku agar kasus pencurian disertai pemberatan tak lagi terulang.
"Memang rawan, dulu saya pernah gagalin maling kotak amal juga. Pura-pura ke kamar mandi bilangnya sakit perut, padahal mau maling," kata Sumaryono.
Marbut diminta waspada
Para pengurus Musala dan Masjid di wilayah Kecamatan Cakung diimbau mewaspadai aksi pencurian kotak amal selama bulan Ramadan 1441 Hijriah.
Camat Cakung Achmad Salahuddin mengatakan pencurian kotak amal tetap perlu diantisipasi meski kegiatan ibadah dibatasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Di Masjid kan masih ada marbut, aktivitas orang keluar-masuk Masjid tetap harus dipantau. Lalu kotak amalnya juga dikunci," kata Achmad saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (26/4/2020).
Alasannya bila mengacu di tahun-tahun sebelumnya, kasus kriminal selama bulan Ramadan di Kecamatan Cakung cenderung meningkat.
PSBB yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta juga membuat aktivitas ibadah di batasi sehingga lingkungan sepi aktivitas warga.
"Kadang-kadang ada peningkatan (kasus kriminal) pas bulan Puasa. Anak-anak tawuran, segala macam. Tahun-tahun sebelumnya pas Puasa kecenderungannya begitu,"
Achmad menuturkan selama masa PSBB, pengurus Masjid tetap diperbolehkan menerima dan menyalurkan sedekah warga.
Namun dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19, khususnya mengenakan masker saat beraktivitas.
"Kalau ada warga yang mau sedekah tentu silakan saja, dengan mekanisme yang diatur masing-masing DKM (dewan kemakmuran Masjid) setempat," tuturnya. (TribunJakarta.com/Bima Putra)