Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Besok, Pemkot Bekasi Bakal Lakukan Tes Swab ke Penumpang KRL
Rahmat menjelaskan, test ini hanya akan dilakukan di Stasiun Bekasi, untuk dua stasiun yang berada di wilayah setempat belum dapat dilakukan
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya bakal melakukan tes swab kepada penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Jalan Ir. Juanda, Kota Bekasi.
"Besok mulai jam 5 (pagi), kita siapkan 300 alat test swab," kata Rahmat saat djumpai di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Senin, (4/5/2020).
Rahmat menjelaskan, test ini hanya akan dilakukan di Stasiun Bekasi, untuk dua stasiun yang berada di wilayah setempat belum dapat dilakukan.
"Stasiun Bekasi Timur kita enggak, Stasiun Kranji juga enggak, hanya di Stasiun Bekasi aja timnya dari Dinkes Kota Bekasi," jelasnya.
Adapun tes swab untuk penumpang KRL ini dilakukan secara acak. Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini, ingin mengetahui secara rinci penyebaran virus corona di antara penumpang moda angkutan massal tersebut.
"Begitu datang sebelum masuk kita minta dulu (tes swab) sebentar, sampel dahak kita ambil lalu nanti kita uji laboratorium di kita (Labkesda)," ujarnya.
Selain itu, hal serupa juga bakal dilakukan di tujuh titik check point pemantauan Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi.
"Trus kita akan lakukan tes juga di 7 check point, itu di Bulak Kapal, di Bantargebang - Cilungsi, Pondok Gede arah ke Lubang Buaya, Sumber Arta Kalimalang dan Pondok Ungu," kata pria yang akrab disapa Pepen.
• Aksi 2 Jambret Rampas Ponsel Saat Korbannya Beli Takjil di Jakarta Pusat, Berakhir di Kantor Polisi
• Lihat Cara Tak Biasa Raffi Ahmad Memasak Nasi Goreng, Baim Wong & Billy Syahputra Terdiam Keheranan
Untuk di check point, pihaknya menyiapkan sebanyak 50 test swap untuk pengendara yang melintas.
"Polanya sama acak, kita diberhentikan sebentar kita data dan minta sampel dahaknya," paparnya.
Untuk tes acak ini, Pemkot Bekasi tidak lagi memandang domisili warga yang diambil sampel dahaknya.
"Enggak harus ber-KTP Bekasi, kalau dia orang Jakarta Timur nanti kita lapor ke walikotanya, kalau di misalnya di Tambun nanti kita lapor ke Bupati (Bekasi)," tandasnya.