Sisi Lain Metropolitan
Dengar Curhatan Ketua RT, Ismunandar Ajak Warga Komplek Bagikan Sembako untuk Wilayah Sekitarnya
Dengar cerita Ketua RT, warga komplek Jati Asri Residence, Pondok Melati, Kota Bekasi bagikan sembako untuk warga sekitaran.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK MELATI - Dengar cerita Ketua RT, warga komplek Jati Asri Residence, Pondok Melati, Kota Bekasi bagikan sembako untuk warga sekitaran.
Sebagai warga yang tinggal di komplek dan berada di sekitaran permukiman menengah ke bawah, sudah sewajarnya untuk bahu-membahu.
Termasuk saat situasi seperti ini, di mana banyak masyarakat yang secara ekonomi turut terdampak pandemi Covid-19.
Ismunandar, ketua komplek di Jati Asri Residen menuturkan ia didatangi oleh Ketua RT 1/18 Kelurahan Jatirahayu.
Kepada dirinya Ketua RT berbagi cerita perihal banyaknya warga yang belum mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah.
"Sekitar seminggu yang lalu Pak RT 1 di mana saya tinggal datang ke rumah saya. Karena kebetulan saya ketua komplek, Pak RT memberikan info kalau banyak warga yang terdampak ini belum dapat bantuan," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Senin (4/5/2020).
Mulai dari warga yang dirumahkan tanpa gaji hingga driver ojek online (ojol) tak luput diceritakan saat itu.
Mengetahui kenyataan yang ada, akhirnya Ismunandar menghubungi warga di komplek tersebut dan membicarakan hal tersebut via media sosial berupa grup.
"Kebetulan komplek rumah ini dikelilingi perkampungan warga. Begitu tahu saya langsung kordinasikan dengan yang lainnya," lanjutnya.
Setelah disepakati, Ismunandar bersama warga komplek lainnya pun memutuskan untuk mengubah kegiatan rutin tahunan mereka seperti halal bihalal jadi memberikan bantuan berupa sembako kepada warga sekitaran.
Sambil mengumpulkan dana seikhlasnya, Ismunandar mulai menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan hingga strategi atau mekanisme pembagian.
"Untuk sumbangan, kita sifatnya sukarela tanpa ada jumlah minimum. Alhamduliah respon dari warga-warga saya sangat positif untuk kegiatan baksos ini. Ternyata target awal 50 paket dapat terlampui," ungkapnya.
Akhirnya 78 paket sembako berisikan beras, minyak goreng, gula, makanan kaleng, mi instan dan lain sebagaikannya dibagikan langsung kepada warga di dua RT, yakni RT 1 dan 2 RW 18.
Mekanisme pembagian
Guna memastikan pembagian paket sembako tepat sesuai sasaran, Ismunandar melibatakan ibu-ibu pengurus serta berkordinasi dengan pihak RT setempat.
Secara langsung, pengurus melakukan pendataan.
"Karena kan rata-rata penerima ibu-ibu, jadi bagian pendataan ulang dan penyerahan saya serahkan ke ibu-ibu pengurus," jelasnya.
Sementara, untuk pembagian sembako dilakukan pada tiga sesi guna mematuhi anjuran Pemerintah dan menghindari kerumunan.
'"Untuk pembagian ada 3 sesi dan tiap sesinya diberikan waktu selama satu jam. Jadi pukul 08.00-09.00 WIB, 09.00-10.00 WIB dan 10.00-11.00 WIB," kata Ismunandar.
Selanjutnya, para penerima donasi juga diminta untuk mengenakan masker dan melakukan cuci tangan pada tempat yang telah disediakan guna mengurangi penyebaran virus corona.
Selain itu, bila melihat isian paket sembako, ada hal lain yang dilakukan Ismunandar.
Ia yang memiliki bisnis dibidang makanan dan minuman ini turut memasukan produk lanting aneka rasanya ke dalam paket.
Momen seperti ini dirasanya sangat pas untuk saling berbagi dan bukan perkara materi saja.
Namun, dengan produk makanan atau minuman yang dimiliki juga bisa dimasukkan ke dalam paket sembako.
Harapan
Bakti sosial yang dilakukan warga komplek rupanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar.
Meskipun secara finansial memiliki perbedaan, tetapi mereka tetap bersinergi dan saling mendukung satu sama lain.
Untuk itu, bakti sosial ini menjadi acuan dan motivasi warga komplek untuk mengadakan kegiatan serupa setiap tahunnya.
"Kegiatan ini mungkin bisa menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya di bulan ramadan. Jadi bukan disaat seperti ini saja," jelasnya.
Ismunandar juga berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para warga yang tinggal di komplek, dan bisa dimulai dari lingkungan sekitar.
