Kenal Lewat Instagram hingga Setahun Jalin Asmara, Hubungan Sejoli Ini Berakhir Mengenaskan
Seorang pria berinisial M (22) mengenal perempuan berinisial EL (21) warga Jalan Pukat III, Medan lewat media sosial Instagram.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria berinisial M (22) mengenal perempuan berinisial EL (21) warga Jalan Pukat III, Medan lewat media sosial Instagram.
Mereka saling suka sampai akhirnya berpacaran selama satu tahun.
Setahun berpacaran secara tertutup, EL akhirnya mencoba mengenalkan sang kekasih kepada keluarganya.
Hingga kemudian, EL membawa M ke rumah untuk bertemu orangtuanya.
Namun hal yang tak diinginkan terjadi, orangtua EL diduga tak menyetujui hubungannya dengan M.
Diduga begitu M tau hubungannya tak direstui orangtua EL, pada Rabu (6/5/2020) pagi, M mengajak sang kekasih ke rumah temannya di Jalan Duku Komplek Cemara Asri, Medan.
• Sempat Diteriaki Orang saat Bantu Manusia Silver, Baim Wong Keheranan: Harusnya Diomongin Baik-baik
Di rumah inilah, gadis berusia 21 tahun ini tewas dalam keadaan mengenaskan.
Jasad EL ditemukan sekira pukul 22:00 WIB.
Kronologi
Pembunuhan sadis itu bermula ketika EL dan M datang ke rumah temannya, J (24) di Komplek Cemara Asri pada pukul 14.00 WIB.
Sesaat setelah berjumpa, J kemudian pergi keluar dan meninggalkan keduanya.

Ketika kembali ke rumah, EL ditemukan sudah terkapar dalam kondisi mengenaskan. Sementara M dalam keadaan pingsan.
Melihat hal tersebut, J kemudian memberitahukan orang tuanya, TS (56) dan J (46) orang tua terduga pelaku.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Setelah kabar tersebut sampai kepada orangtua korban maupun terduga pelaku, petugas dari Polsek Percut Sei Tua langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Aris Wibowo mengaku, masih mendalami kasus tersebut.
• Pengakuan Kakek Nekat Gauli Gadis Tetangga di Dapur Rumah, Ngaku Sudah Dekat dengan Keluarga Korban
"Satu orang (EL) kemungkinan menjadi korban. Sementara satu lagi (M) masih kita dalami," ujarnya.
Di lokasi, petugas melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut dan segera memasang garis polisi di lokasi.
Untuk sementara waktu, korban maupun yang diduga pelaku sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Setelah melakukan olah TKP, kita membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum dan mengamankan Michael bersama para saksi ke Polsek Percuseituan," tegasnya.
Dari TKP, petugas mendapati sejumlah barang bukti berupa sepeda motor, dua bilah pisau, selembar kertas surat cinta, martil, helm warna hitam, dan kardus.
"Langkah-langkah yang telah dilakukan petugas adalah melakukan cek dan olah TKP, memberikan police line, mencari saksi-saksi, membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, membawa diduga pelaku dan saksi-saksi ke Polsek Percutseituan, dan mengamankan barang bukti," ujarnya.
• Pengakuan Pria Tega Perkosa Putri Kandung Sejak 2016, Sampai Lupa Sudah Berapa Kali: Saya Terpancing
Sementara itu, sejumlah warga setempat menyebutkan korban dibunuh dengan cara mengenaskan.
"Pacarnya laki-laki minum obat nyamuk. Ceweknya penuh luka, sempat dimasukkan ke dalam kardus," kata warga.
Dugaan motif sementara
Pembunuhan disertai mutilasi ini diduga karena motif asmara yang tak mendapat restu dari orangtua.
Motif sementara itu terungkap ketika petugas memintai keterangan dari keluarga korban saat membuat pengaduan di Mapolsek Percut Sei Tuan.
EL yang sudah berpacaran setahun dengan M mencoba mengenalkan kepada orangtuanya.

Namun orangtua tak merestui hubungan keduanya.
Mengetahui hal itu, M mengajak EL ke rumah temannya dan di situlah EL mereggang nyawa diduga dibunuh sang kekasih.
Untuk menghilangkan jejak, jasad EL sempat dimasukkan ke dalam kardus.
Dugaan motif itu menguat setelah ditemukannya juga sepucuk surat cinta di lokasi kejadian.
Dari isi surat cinta itu, diketahui hubungan asmara keduanya tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga.
'Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh. Karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina," demikian tulisan di kertas tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum menentukan siapa tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.
(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)