Sisi Lain Metropolitan
Curhat Iqbal Diusir Ayah Tiri Usai Lerai Orangtua Bertengkar, Kini Terlantar di Gor Ciracas
Diusir oleh ayah angkatnya, Muhammad Iqbal Arzaki (14) dibawa ke GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muji Lestari
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Muhammad Iqbal Arzaki (14) dibawa ke GOR Ciracas, Jakarta Timur setelah diusir oleh ayah angkatnya.
Berpergian ke kota orang ialah hal perdana baginya. Impiannya selama ini untuk melihat Kota Jakarta akhirnya terwujud pada pertengahan April 2020 lalu.
Sayangnya, pengalaman pertamanya ini justru menjadi hal yang menyedihkan dan menyayat hatinya.
Pasalnya, pada Kamis (7/5/2020) ia diusir oleh ayah angkatnya usai melerai pertengakaran ayah dan ibunya.
Iqbal menceritakan sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ayah angkatnya mengajaknya untuk ke Jakarta dari rumahnya di Sukorejo, Jawa Tengah.
• Hikmah Positif Penghentian Liga 1 2020, Bek Persija Jakarta Jalani Bulan Ramadan Bareng Keluarga
"Bapak kandung saya sudah meninggal karena terlindas truk. Saya tinggal sama Ibu dan Bapak tiri sama satu kakak saya, Alifia Nur Ramadhani (17). Bapak tiri saya sakit leukimia dan kanker otak. Dia dapat kabar dari saudaranya kalau sudah ada pendonor sum-sum tulang belakang. Jadi saya diajak, sementara kakak saya di kampung," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (9/5/2020).
Sesampainya di Jakarta, Iqbal bersama ibu dan ayah angkatnya mulai hidup luntang-lantung.
Kehadirannya tak diterima oleh saudaranya dan mereka tidur di emperan jalan. Tak jarang mereka tidur di luar masjid ataupun musala.
Klimaksnya, seminggu berselang, ayah angkatnya bertengkar hebat dengan ibunya.
Adu mulut tak terhindarkan dan Iqbal melihat ibunya dipukuli oleh ayah angkatnya.
Nalurinya sebagai anak pun membuatnya membela sang ibu.
Dengan gerakan cepat ia menghalau sang ayah untuk memukul kembali ibunya.
Nahas, hal tersebut membuat ayah angkatnya naik pitam dan menarik kerah baju Iqbal untuk mendekat.
"Kalau marah ibu saya setiap hari dipukul. Saya sudah nggak bisa terima. Saya lihat kepala ibu saya dipukul pakai HP dan saya tolong ibu,"