Ketua RW di Tambora Positif Covid

Penampakan RW 07 Jembatan Besi Usai 3 Warganya Positif Covid-19 dan Puluhan Lainnya Berstatus ODP

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, beberapa gerbang masuk menuju wilayah RW 07 Jembatan Besi ditutup meski tak digembok dan warga masih bisa melint

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Suasana di RW 07 Jembatan Besi, Tambora yang jalani karantina mandiri usai tiga warganya positif Covid-19 dan puluhan warga jalani swab test 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Sejumlah akses masuk gang menuju wilayah RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat ditutup.

Hal tersebut setelah ada tiga warganya yang dinyatakan positif Covid-19 dan puluhan lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, beberapa gerbang masuk menuju wilayah RW 07 Jembatan Besi ditutup meski tak digembok dan warga masih bisa melintas.

Sedangkan untuk akses menuju kediaman O, Ketua RW 07 yang bersama istri dan anaknya positif Covid-19 ditutup menggunakan tali dan kursi.

Kendati ada tiga warga positif corona dan puluhan warga berstatus ODP, beberapa warga di permukiman padat ini tetap terlihat cuek.

Mereka tak mengenakan masker saat berada di teras rumahnya kendati tak sampai berkerumun.

Suasanan di gang ini yang jarak antar hadapam rumah tak mencapai 1,5 meter ini memang terlihat sepi dibanding biasanya.

Tak terlihat adanya anak-anak yang bermain di sepanjang gang tersebut. Pintu rumah juga banyak yang ditutup.

"Ya disini biasa aja orang-orangnya. Kemarin juga pas ditest biasa aja, enggak ada yang pada punya keluhan sakit atau apa," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Senin (11/5/2020).

Terkait O yang dinyatakan positif Covid-19, pria tersebut mengaku tak ada gejala yang dialami oleh O.

Bahkan pada Sabtu (9/5/2020), O sempat memimpin Salat Tarawih yang ada di Musala Baitul Muslimin.

"Saya juga kemarin di test, tapi insya allah hasilnya negatif," ujarnya.

Pria itu menjelaskan awalnya adalah anak O yang dinyatakan positif Covid-19 dan sempat dirawat di Rumah Sakit Tarakan.

Sepekan kemudian barulah O dan sang istri, tepatnya pada Jumat (8/5/2020) dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

"Jadi anaknya dulu yang kena, abis itu baru orangtuanya, dan sekarang juga udah dibawa ke rumah sakit Tarakan juga," tuturnya.

Sementara itu, S (22) salah seorang warga yang juga jalani rapid test kendati tak pernah bersentuhan fisik dengan O dan keluarganya.

Liga 1 2020 Belum Ada Kejelasan, 15 Klub Ajukan RUPS Luar Biasa kepada PT LIB

Dua Pasien Positif Corona Warga Pulau Tidung Dinyatakan Sembuh

"Saya enggak pernah ketemu (dengan O) tapi mungkin karena rumah saya deket sama Musala jadinya kemarin disuruh ikut tes," ujar S yang tempat tinggalnya berjarak hanya 10 meter saja dari Musala Baitul Muslimin.

S mengatakan, rencananya akan ada swab test tahap kedua yang diadakan bagi warga RW 07 Jembatan Besi.

Diberitakan sebelumnya,  puluhan warga berstatus ODP di RW 07 Jembatan Besi lantaran ada warga yang sudah dinyatakan positif sempat menolak dirujuk ke rumah sakit.

Bahkan, yang bersangkutan masih sempat memimpin Salat Tarawih di musala dekat tempat tinggalnya pada Sabtu (9/5/2020).

"Jumat dinyatakan positif, Sabtunya lurah bersama tiga pilar membujuk warga ini untuk dirujuk di Wisma Atlet atau rumah sakit dia menolak, dia menyampaikan tidak kena covid tapi gejala tipes, malah malamnya masih mimpin Tarawih," jelas Camat Tambora, Bambang Sutama.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved