Miliki Mesin RT-PCR, RS Polri Kramat Jati Bisa Uji Spesimen Swab Pasien Covid-19 Sendiri

Sebelum memiliki mesin RT-PCR, spesimen swab pasien Covid-19 di RS Polri Kramat Jati dikirim ke sejumlah laboratorium.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Kepala Instalasi Laboratorium RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo saat menunjukkan ruang labolatorium RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - RS Polri Kramat Jati kini tak perlu lagi mengirim sampel swab pasien ke laboratorium yang ditunjuk pemerintah menguji spesimen pasien Covid-19.

Kepala Instalasi Laboratorium RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan pihaknya kini memiliki mesin real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

Yakni mesin untuk mendeteksi hasil swab (usap rongga tenggorokan dan hidung) untuk memastikan seseorang positif terjangkit Covid-19 atau tidak.

"Jadi sekarang spesimen swab pasien bisa dites menggunakan mesin ini, hasilnya lebih cepat diketahui karena enggak perlu dikirim ke luar," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/5/2020).

Sebelum memiliki mesin RT-PCR, spesimen swab pasien Covid-19 di RS Polri Kramat Jati dikirim ke sejumlah laboratorium.

Di antaranya ke BBTKLPP, Kalgen, Eijkman, Labkesda yang lebih dulu memiliki mesin RT-PCR dan ditunjuk pemerintah menguji spesimen.

Meski normalnya waktu uji spesimen lewat mesin RT-PCR tak sampai berhari-hari, namun banyaknya jumlah pasien membuat hasil uji lama.

Dampaknya lama waktu pasien dinyatakan positif atau sembuh makan waktu lama, tak jarang sampai hitungan minggu.

"Karena mesin ini baru datang untuk tahap awal target kita tes 30 spesimen per hari. Total 30 spesimen itu butuh waktu sekitar tujuh jam sampai hasilnya keluar," ujarnya.

Edy menuturkan bila dioperasionalkan secara maksimal jumlah spesimen yang diperiksa dalam satu harinya bisa mencapai 90.

Hingga Selasa (12/5/2020) tercatat 63 pasien terkait Covid-19 dirawat inap di RS Polri Kramat Jati, mereka yakni pasien positif, PDP dan ODP.

"Selain pasien Covid-19, tenaga kesehatan kita sendiri (RS Polri Kramat Jati) juga di-swab. Biar kalau ternyata positif enggak menularkan ke pasien. Anggota Polri yang hasil rapid test-nya positif juga di-swab," tuturnya.

Edy menyebut mesin RT-PCR yang kini dimiliki bantuan dari PT AKR yang diberikan ke Kementerian Kesehatan lalu disalurkan ke RS.

Cerita Haji Lulung, Rela Rugi Miliaran Rupiah Demi Dukung PSBB di Jakarta

Tulis Penjumlahan yang Hasilnya Bilangan 10? Ini Kunci Jawaban Kelas 1-3 SD TVRI Kamis 14 Mei 2020

PSBB Tahap III di Depok: 5.000 Orang Ditargetkan Ikut Rapid Test Hingga Sanksi Bagi Pelanggar

Mesin tersebut tiba pekan lalu, namun baru dioperasionalkan pekan ini karena petugas laboratorium butuh waktu mempelajari operasional mesin.

"Kita sebenarnya punya mesin TCM (Tes Cepat Molekuler), tapi untuk meriksa spesimen Covid-19 butuh cartridges khusus dan kita belum punya. TCM ini awalnya digunakan untuk memeriksa pasien TB (tuberkolosis)," lanjut Edy.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved