Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita Haji Lulung, Rela Usahanya di Pasar Tanah Abang Rugi Miliaran Demi Dukung PSBB di Jakarta
Meski merugi hingga miliar rupiah, Haji Lulung mengaku tetap mendukung penutupan Pasar Tanah Abang demi menyukseskan PSBB di Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Bulan Ramadan tahun ini, para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, harus gigit jari.
Sebab, mereka tak bisa meraup keuntung besar seperti yang kerap mereka peroleh menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti tahun-tahun yang lalu.
Jangankan meraup untung, mereka bahkan tak bisa membuka lapak dagangan mereka yang berada di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini.
Penutupan Pasar Tanah Abang imbas mewabahnya virus corona (SARS-CoV-2) DKI Jakarta.
Para pedagang tak bisa berbuat apa-apa, mereka pun harus rela menutup lapaknya di Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei mendatang atau dua hari jelang lebaran.
• Camat Tanah Abang Sebut Pedagang yang Bandel Bukan Warga Jakarta, Ini Katanya
Dampak penutupan Pasar Tanah Abang ini ternyata juga dirasakan oleh Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
Selain sebagai politikus, Haji Lulung memang dikenal sebagai pengusaha dan tokoh masyarakat di kawasan Tanah Abang.
"Seperti halnya di tempat lain, artinya dampak (Covid-19) juga menyebabkan menurunnya harga jual," ucap Haji Lulung kepada TribunJakarta.com, Rabu (13/5/2020).
Meski merugi hingga miliar rupiah, ia mengaku tetap mendukung penutupan Pasar Tanah Abang demi menyukseskan pelaksanaan PSBB yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya mendukung program Pak Gubernur ya, karena ini riskan sekali. Karena bukan hanya dampak ekonomi yang dirasakan, tapi kita merasakan bahaya virus ini," ujarnya.
Sebagai tokoh masyarakat, Haji Lulung mengaku kerap mendengar keluh kesah dari pedagang yang tak bisa berjualan selama bulan ramadan tahun ini.
Ia bercerita, saat awal penutupan Pasar Tanah Abang pada akhir Maret lalu, hampir setiap hari Haji Lulung mendengar keluh kesah mereka.
"Pertama dulu (saat awal penutupan), secara ekonomi mereka mengeluh karena belum mengerti apa yang sedang dihadapi," kata Haji Lulung.
• Banyak Pedagang yang Masih Jualan di Pasar Tanah Abang, Begini Komentar Satpol PP DKI
Sebagai anggota DPR RI, ia pun mencoba memberi penjelasan kepada para pedagang untuk bersabar dan memaklumi penutupan tersebut.