Antisipasi Virus Corona di DKI

Cerita Haji Lulung, Rela Usahanya di Pasar Tanah Abang Rugi Miliaran Demi Dukung PSBB di Jakarta

Meski merugi hingga miliar rupiah, Haji Lulung mengaku tetap mendukung penutupan Pasar Tanah Abang demi menyukseskan PSBB di Jakarta.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Fransiskus Adhiyuda/tribunnews.com
Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung tampak menebar senyum saat berjalan di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. 

Sementara itu, untuk modal minumannya ia memilih sistem setor. Ketika penjualannya habis ia akan membayar minuman yang diambilnya di agen atau toko.

Suasana di dekat Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020).
Suasana di dekat Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Itu baru cerita Iskandar. Ada cerita lain datang dari pedagang di lokasi.

Beberapa dari mereka menuturkan tak memiliki toko online dan terpaksa berjualan seperti saat ini.

"Kita di sini pedagang lama semua," ujar Andi, pedagang pakaian di lokasi.

"Cuma memang yang gelar lapak di dekat Blok F ini enggak punya online. Jadi tetap nekat jualan," ia menambahkan.

Menurunnya pendapatan para pedagang, membuat Andi beserta rekan pedagang lainnya menyambi sebagai kuli panggul.

Sehingga bila ada pembeli yang datang menanyakan jasa kuli panggul, maka mereka mengajukan diri.

"Pembeli bisa dilihat kan jarang. Makanya kalau ada yang butuh kita aja yang bawain."

"Daripada pendapatan minim kadang legging yang saya jual juga enggak laku, mending jadi kuli panggul."

 Akses Ditutup Sementara, Masjid Pasar Tanah Abang Ramadan Tidak Terurus

"Misalnya dari sini ke stasiun saya dibayar Rp 50 ribu," ungkap Andi.

Menurut Didi, juru parkir di lokasi, menjelaskan kuli panggul asli di Pasar Tanah Abang memilih berpindah lokasi. 

Sejumlah pedagang pakaian berjualan di sekitaran Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2020) siang.
Sejumlah pedagang pakaian berjualan di sekitaran Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2020) siang. (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

"Kalau di sini sekarang memang gitu," kata Didi.

"Jadi kalau kuli panggul yang lama pada ke pasar yang di Jati Baru. Tapi enggak semua ya."

"Beberapa dari mereka juga ada yang datang ke sini kalau ditelepon."

 Penjelasan Camat Tanah Abang Soal Pedagang yang Masih Bandel Berjualan

"Jadi kayak ada langganan toko minta angkut barang ke mana gitu buat pembeli ya telepon mereka."

"Palingan kalau ada ya 1 atau 3 orang aja," jelas Didi.

Saat ini, baik pedagang pakaian, asongan maupun juru parkir berharap wabah Covid-19 segera berlalu, agar perputaran ekonomi kembali berjalan normal

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved